11

300 25 3
                                    

"fang......"

"dimana fang, kemana dia?." ucap kaizo cemas

"lihat, ini kalung yang di pakai fang kan?." ucap boboiboy yang tida sengaja melihat kalung itu tergeletak di lantai, kemudian boboiboy mengambil kalungnya.

"benar ini kalung fang yang aku berikan saat dia  masih bayi untuk menjaga fang dari kekuatan kegelapan yang mengincarnya, tapi dimana dia, kenapa kalungnya bisa sampai jatuh?." ucap irlang

"apa fang di culik?." ucap yaya

"tapi itu tida mungkin, kakek irlang sudah memasang pelindung dan pelindung itu tida dapat di tembus oleh kekuatan kegelapan." ucap boboiboy

sementara itu ansel, amato dan maksmana hanya diam, karena mereka tida tahu apa-apa, mereka hanya menyimak, akan tetapi ketiganya pun merasakan kecemasan yang sama yang di rasakan kaizo dkk.

"tapi, apapun bisa terjadi kan?." ucap ying

"fang......." teriak kaizo semakin panik

"ada apa?"

"fang, abang pikir kau....." sepontan saja kaizo memeluk fang, saat tiba-tiba saja dia datang dari arah depan, dan seketika itu juga semua orang merasa lega.

"lo dari mana fang?, lo udah membuat kami semua merasa cemas." ucap boboiboy

"gue gak dari mana-mana ko, gue abis nyari kamar mandi di sekitaran ruang ini."

"tapi kenapa kalung kamu sampai jatuh fang?." tanya irlang sambil memberikan lagi kalungnya pada fang.

"ooh, entah kenapa tadi kalungnya bisa lepas, terus aku simpan di meja, mungkin karena aku terburu-buru pengen ke kamar mandi jadi jatuh." ucap fang sambil memakai kalungnya kembali.

"syukurlah kami semua lega mendengarnya."  ucap irlang

"fang, ada yang ingin bertemu dengan mu?." ucap kaizo dengan senyuman manisnya.

"siapa?." tanya fang

"beliau, beliau adalah ayah kita fang, raja ansel."  ucap kaizo sambil menunjuk ansel yang berada di belakang kaizo

"fang..." ucap ansel gemetar, dan dengan segera ansel menghampiri fang dan memeluknya.

"maaf...maaf...maaf.... hiks..." ansel hanya bisa menangis dan hanya kata maag yang mampu ansel ucapkan, tubuhnya bergemetar membayangkan kejadian 15 tahun lalu, dimana dengan teganya ia mengorbankan anaknya sendiri.

fang tida bereaksi apa-apa dia hanya diam, fang sendiri bingung harus bersikap apa, semuanya terasa begitu cepat dalam hidupnya.

"dengar nak, kau akan bertemu ibu mu, ibu mu pasti akan sangat merasa bahagia mendapati kau masih hidup fang." ucap ansel sambil memegang pipi fang dan menatapnya penuh haru, dan fang hanya membalasnya dengan senyuman.

"tapi sebelum itu, perkenalkan fang, ini amato saudara ayah sekaligus ayah dari boboiboy, dan ini panglima kerajaan namanya maksmana." jelas ansel sambil menunjuk amato dan maksmana.

fang hanya tersenyum kepada amato dan maksmana

"waah.... rasanya tida percaya dengan semua yang telah terjadi, ini seperti sebuah mimpi dan sebuah kenyataan yang mungkin orang berfikiran mustahil setelah melihat kejadian 15 tahun lalu." ucap amato sambil mengusap-ngusap bahu fang

"kau sangat benar amato, rasanya mustahil." ucap ansel

"Raja, apa kah raja tida akan merayakan pesta penyambutan fang, dan mengumumkan bahwa fang masih hidup, dan menyadarkan semua orang tentang pengaruh dari dalgio selama ini?."

PENYIHIR DARI KERAJAAN CAHAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang