awal pagi yang riweh

176 25 19
                                    

"Bibi baju gue mana siapin dong, gue udah telat!" seorang perempuan berteriak dari kamarnya karena melihat jam pukul 06.31, perempuan itu bangun kesiangan.

perempuan itu cepat-cepat masuk ke kamar mandi dan cepat-cepat memakai baju yang sudah di siapa kan oleh bi asih, dan siap turun makan.

dan ternyata keluarganya sudah pada duduk di meja makan dengan tenang perempuan itu menatap kembarannya yang terlihat tenang sambil memakan makanannya.

"Maaf vera baru turun." ia perempuan itu vera prisma Kirana Kusuma, yang riweh sendiri.

"Biasa gak sih kamu kalo ngomong sama bibi asih yang sopan, gak pake gue,elo dia itu lebih tua dari kamu!" sang mamah marah.

Vera menundukkan kepalanya "maaf mah tadi vera panik karena kesiangan." ucapnya.

"Ya kebiasaan kamu tuh suka bergadang, makanya telat tuh kaya vara dia rajin bangun jam lima lah kamu jam enam aja masih tidur, jangan jadi alasan deh," omelnya, semua yang ada di meja makan hanya memperhatikan setelahnya lanjut ke aktifitas masing-masing.

"Maaf mah vera, kadang gak bisa tidur." sang mamah menghela nafas "sudah banyak sekali alasan mu, cepat makan." titah sang mamah, vera langsung duduk bersebrangan dengan kembarannya.

Ini lah keluarga Kusuma yang tidak ada harmonisnya tetapi mereka kalo sedang ada diluar bisa saja orang-orang mengatakan keluarga Kusuma ini sangat harmonis.

Vera dan vara anak kembar yang hanya beda 5menit saja, Vera bisa di bilang Kaka dari vara mereka mempunyai 3 bersaudara Kaka pertama yaitu bernama Akmal yang sudah bekerja di perusahaan Kusuma tersebut.

Bunyi kursi mundur terdengar vara berdiri dari duduknya "mah, pah aku berangkat," ucapnya sambil mengambil sebuah bekal yang sudah bi asih siapkan.

"Vara belajar yang bener ya, biar bisa ngebanggain Mamah sama papah, seenggaknya kamu bisa lah jangan kaya kaka-kaka kamu itu!" ucap sang mamah.

"Mah, anak itu beda-beda gak bisa harus di tekankan begitu." sang papah angkat bicara.

"Ya seenggaknya jadilah kebanggaan gitu!" sang mamah kekeh.

Vara menghela nafas berat setiap hari selalu mendengar mamah dan papahnya berdebat Karen hal sepele.

"Aku pamit." ucap vara sesudah salim.

Dan di susul oleh akmal sang kaka yang berdiri. "aku langsung berangkat ke kantor," ujarnya langsung pergi.

"Nah kebiasaan pamit tuh selalu begitu!" sindir sang mamah.

"Pah aku nebeng ya, soalnya mobil aku masih di bengkel." ucap vera. Sang papah menganggukkan kepalanya.

"Cepat papah tunggu di depan!" ujarnya. Langsung saja vera cepat-cepat menyelesaikan makanya.

sesudah selesai vera menatap jam ia melotot 15 menit lagi bel sekolah akan masuk, Vera berlari menuju mobil sang papah.

"Mah aku berangkat." teriak vera karena sang mamah berada di dapur, vera masuk kedalam mobil dan duduk dekat kaca mobil.

hari ini Vera menebeng pada sang papah karena mobilnya sedang ada di bengkel, sebab mobil milihnya rusak. Sedangkan vara menggunakan motor entah bagi vara menggunakan motor sangat enak dan nyaman.

Tetapi bagi vera sangat tidak nyaman karena menggunakan motor akan terkena sinar matahari dan vera kulitnya tidak mau hitam.

*****

Vara berada di kelas sambil membaca komik kesukaannya, kebiasaan vara adalah ketika ada waktu luang ia sangat suka membaca komik atau mendengarkan musik.

Dan vara anaknya cukup pendiam tetapi kalo sudah mengobrol orangnya sangat asik.

Vara merasakan ada seseorang yang duduk di dekatnya ia menggeser komiknya pada depan muka, karena untuk melihat orang yang duduk di sebelahnya.

Setelah tau siapa orangnya vara menutup komik itu dan menaikkan alisnya pada orang tersebut.

"Morning." sapanya dengan senyuman lesung di pipinya yang membuat kesan manisnya dia Rafael kekasih dari vara.

"Too." singkatnya. "Ada apa?" tanya vara tumben sekali Rafael menemuinya di pagi hari ini.

"Gak apa-apa, kangen aja!" vara menyipitkan matanya karena baginya aneh saja semalam sudah teleponan tetapi dia bilang kangen ya namanya juga kekasih.

"Oh ya katanya kamu mau belajar basket, mau kapan biar aku ajarin?" tanya Rafael sambil memainkan rambut vara.

"Nanti aja." ucap vara, Rafael menganggukkan kepalanya.

"Oh ya pulang sekolah temenin aku ya." vara menatap Rafael dengan penasaran. "kemana?" tanya vara.

"Nanti juga kamu tau." ujar Rafael.

Vara dan juga anak- anak lain di kelas nya menatap pintu masuk karena suara tawa yang begitu kencang dan terdengar bahagia, dan orang yang tertawa itu masuk ke kelas.

mereka geng nya vera, vera menatap sinis vara serai berjalan melewatinya. Dan vara hanya diam saja, sambil matanya pokus pada Vera.

Vera dan vara sekelas dan mereka pisah tempat duduk.
Bel berbunyi menandakan jam pelajaran akan dimulai, untuk Rafael sudah kembali ke kelasnya.

Karena beda kelas, Rafael kelas XI mipa 1 sedangkan vara XI MIPA 4.

Hello? jangan lupa vote iya and komen biar Halah gak butuh pembaca gelap nih, follow yok biar tau kelanjutannya gratis loh...

VERA & VARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang