"varaa.. Lo pulang naik apa?" Tanya Dita, bel pulang sekolah sudah 2 menit yang lalu mereka berdua berada di parkiran.
"Emm.. gue boleh main ke rumah Lo?" Tanya pelan.
Dita memelankan langkahnya menatap Vara berbinar akhirnya sahabat yang satu ini bisa main dan mengajaknya.
"Boleh-boleh bangett." Semangatnya.
"Tumben nih ngajak biasanya gue ajakin Lo gak mau." Vara terdiam sejenak.
"Gue suntuk aja di rumah." Dita sempat terdiam langsung mengangguk mengerti.
"Hayukk jemputan gue udah datang tuh," menarik tangan vara di pertengahan jalan rafael memberhentikan jalan mereka sehingga dita dan vara berhenti dan menatap bingung.
"Vara kamu mau kemana, aku antar kamu ya." Ujarnya, dita menatap rafael sengit di belakang rafael ada Vera sedang bersandar pada mobil rafael.
"Ck! Urus aja tuh cewek di belakang Lo, sok peduli banget Lo!" bukan vara yang berucap melainkan dita yang sudah gemas dengan tingkah kekasih sahabatnya ini.
"Dita bisa diem dulu gak gue lagi ngomong sama cewek gue." Dita memutarkan matanya malas.
"Ra pulang barang ya.. em. Aku juga ngajak Vera kan satu rumah dia nebeng katanya gak ada yang jemput." ujarnya tak enak.
"Jangan ra Lo mau pulang barang sama cowok gak bisa tegas kaya dia yang gak mikir perasan Lo, baru hari ini aja nempel kaya ulet gimana tiap hari!" Sahut dita pedas.
Jujur vara masih kecewa sama rafael tetapi hatinya getar untuk memaafkan kekasihnya itu, "vara-vara Lo menghindar dari mamah? Padahal gue udah siap buat dibandingin sama Lo!" teriak vera dari arah tempat parkir.
Membuat antusias mereka menatap Vera yang sedang ditarik oleh bara? bara menarik Vera kasar dan Vera memberontak.
Rafael berlari ke arah Vera yang ke sakitan, "jangan kasar!" Rafael melepaskan cengkraman bara pada vera sehingga terlepas dan memindahkan vera ke belakang seperti melindungi.
"Lo jangan ikut campur!" Tunjuk bara, matanya menajem menatap kekasihnya yang sembunyi di belakang.
"Vera Lo kanapa menghindari, gue rela-rela datang ke sini buat ketemu Lo, tapi apa Lo malah bersikap kaya gini!." Geram bara.
"Gue punya salah? Apa salah gue ver!" Bara berusaha memegang tangan Vera tetapi Rafael lagi-lagi menghalanginya.
"Bug!"
"Bug!"
"Minggir Lo gue ada urusan sama cewek gue!" Bara memukul Rafael Hinga mundur ke belakang.
"Farel!"
"Lo apa-apaan sih bar kasar banget jadi orang!" Marah Vera.
"Rel Lo gak papa kan." Dengan nada khawatirnya mengusap punggung Rafael.
Sedangkan Dita dan vara masih menatap drama di hadapannya dari rafael yang melindungi Vera dan juga bara memukul Rafael.
"Tuh kan liat cowok Lo ra kaya pangeran yang menolong putri lagi di culik, sok pahlawan banget." Ketus Dita memanas-manasi vara.
Vara mengepalkan tangannya menatap Rafael dengan rumit mata mereka bertemu Rafael menatap vara memohon agar menolongnya dan berlari ke arahnya.
Vara membuang muka denga perasan campur aduk, "dit kita jalan." Dita mengangguk dan menarik tangan vara masuk mobil.
****
"Vera! Kita perlu bicara."
"Gak ada yang harus di bicarakan bar, kita putus!"
Bara menatap Vera tajam dan datar, "kenapa?" Denga nada dingin.
Vera menelan ludahnya dengan sudah payah kenapa di tatap seperti itu menciut, "k-karena kita udah gak bisa bersama lagi, gue udah cape sama hubungan ini bar Lo selalu selingkuh di belakang gue awalnya gue terima aja Lo selingkuh tapi sejak 1 tahun ini gue akan lepasin Lo bar." Dengan nada ragunya kepalanya menunduk tak berni menatap bara.
"Oke, asal Lo tau gue 2 tahun terakhir gak main cewek berubah demi lo, tapi apa Lo dengan seenaknya minta putus oke gue terima thanks, lebih baik kembaran Lo dadi pada Lo ver." Setelah itu bara pergi dengan tatapan kosong.
"Ver lo gak seharusnya putus gini." Sahut Rafael yang masih memegang perutnya sakit, Vera menggelengkan kepalanya. "Percuma rel dia gak sayang sama gue, gue cape di mainin perasaan sama dia." Lirihnya.Rafael mengusap pundak Vera untuk menenangkannya, dan baru ingat kekasihnya pergi keman shit dia ketinggalan jejak lagi.
Sampai sini dulu guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
VERA & VARA
Science Fictionsaudara kembar yang memiliki sifat berbeda masing-masing mempunyai kisah cinta tersendiri Vara yang selalu sabar dan berhati lembut juga penyayang tetapi sayangnya memiliki penyakit serius tidak ada yang tau soal penyakitnya dan vera berbanding terb...