Jerit kesakitan berasal dari sebuah ruang bawah tanah dengan cahaya minim yang hanya berasal dari sebuah bohlam 5 watt yang tergantung di langit-langit ruangan.
Seorang lelaki bertubuh ramping dengan wajah ayu tertawa puas melihat korbannya yang memohon ampun ditengah kondisi yang sudah mengkhawatirkan.
"K-kau gila..." Lirihan dari wanita yang terus disiksanya tak membuat sang pelaku merasa belas kasihan. Si cantik itu malah tambah bersemangat ketika korbannya ternyata masih bisa bertahan.
"Jeff, sepertinya wanita itu sudah tidak bisa bertahan. Jadi kupikir lebih baik kau menghe—"
"JANGAN COBA-COBA UNTUK MENGHENTIKAHKU, BIBLE. INI SEMUA SALAHMU." Bentakan dari Jeff membuat Bible terdiam. Terlebih dia juga menyadari bahwa ini semua memang terjadi karena dirinya.
Jleb
"Akh..."
Jeff semakin emosi ketika Bible menyuruhnya untuk berhenti dan sebagai pelampiasan pisau tajam yang sejak tadi tak lepas dari genggamannya itu ditusukkan dengan brutal pada tubuh sang korban.
Jerit kesakitan kembali menggema, wanita yang sudah berlumur darah dengan banyak luka tusuk disekujur tubuh tersebut hanya mempu menjerit sekuat tenaga, bahkan nafasnya sudah putus-putus.
"I-iblis...." Bisikan wanita tersebut membuat Jeff menyeringai. Raut puas tergambar jelas pada wajah ayunya.
Hingga sekali lagi, tangan dengan jemari lentik itu menusuk kedua mata korban tanpa tudung aling-aling. Jeff melakukannya tanpa ragu. Seakan yang disiksanya bukanlah manusia yang bisa merasakan sakit, melainkan sebuah benda mati yang bisa dimainkan sesuka hati.
Si cantik bermarga Satur tersebut memang sedikit gila—atau sangat gila. Sosoknya terkadang bisa seindah malaikat, namun disatu sisi bisa bagaikan iblis yang siap mencabut nyawa.
"Kira-kira bagian mana lagi yang harus ku tusuk?" Tanya Jeff dengan senyum malaikat, "Wajahmu sudah rusak, begitupun tubuhmu. Bahkan kau sudah tidak bisa menggerakan kedua tanganmu karena dua pisau kesayanganku melakukan tugasnya dengan baik."
Wanita yang hanya bisa berbaring pasrah pada dinginya lantai kotor dan lembab tersebut hanya bisa menggigil ketakutan menyadari bahwa makhluk yang kini tengah menduduki perutnya—yang terlihat begitu cantik, kalem dan punya image bak malaikat ternyata tak beda dengan iblis ternyata begitu kejam tanpa belas kasih.
Tubuh sang wanita sudah begitu lemah dan tak berdaya. Jangankan menggerakan telapak atau jari tangan, menghembuskan nafas juga sudah begitu berat. Badannya terasa mendingin seiring dengan rasa sakit yang semakin sering menimpa tubuhnya.
"Ahhh, Bible. Dia mati." Nada kecewa terdengar jelas dari labium merah milik Jeff melihat korbannya sudah tak bergerak.
Si pemilik senyum manis itu bangkit setelah membuang pisau yang digunakan untuk menyiksa si korban sembarangan, "Aku ingin pisau baru, Bible." Rengeknya pada sang kekasih yang tengah bersandar pada meja usang di tengah ruangan sembari bersidekap dada.
"Berhenti menggunakan pisau hadiah dariku untuk membunuh orang, cantik." Bible menghela nafas lelah mengingat si cantik miliknya itu selalu menggunakan pisau darinya untuk membunuh seseorang. Terlebih Jeff tak pernah mau menggunakanya lagi jika sudah terkena noda darah dan benda tajam berbentuk pipih itu selalu berakhir di tempat sampah atau mungkin dihancurkan untuk menghilangkan barang bukti.
Sembari memandang jijik telapak tangannya yang terkena noda darah. Jeff berjalan menuju sang kekasih dengan wajah cemberut, "Lalu, harus kugunakan untuk apa pisau-pisau pemberianmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT BIBLEJEFF
FanfictionSedikit oneshoot dari kapal getek yang susah naik ke permukaan. Bible Jeff bxb Penulis hanya meminjam nama dan visual. Yang tidak suka BibleJeff silahkan bisa langsung skip.