Night

486 30 5
                                    

Horror Story.....















Dering ponsel yang sudah berbunyi sejak setengah jam lalu membuat lelaki dengan kacamata membingkai wajah tampannya itu mengumpat lirih.

"Ibu, berhentilah menelfon." Ujar Bible ketika mengangkat panggilan yang terus berdering.

"Kamu kalau mau pulang cepetan. Kalau nggak ya sekalian aja nginep di kantor."  Sergah sang Ibu di seberang sana.

Bible lantas menghela nafas lelah, "Memang kenapa sih, bu? Bible kan biasanya juga lembur sampai malam."

"Ini malam 1 suro lho Bib kalau kamu lupa." Jawaban Ibunya membuat Bible memutar bola matanya tak habis pikir.

Ini sudah tahun berapa dan Ibunya masih saja mempercayai mitos-mitos tak berdasar.

"Bible nggak percaya, bu, sama yang begituan. Udah ya. Bible lembur bentar nanti setelah ini pulang." Jelas Bible sambil mengakhiri panggilan telfon secara sepihak.

Tak peduli bahwa mungkin saja Ibunya di sana menggerutu tak jelas dan mengatainya anak nakal atau apa pun. Bible sudah biasa. Pekerjaannya kini seribu kali lebih penting dibanding mitos betapa seramnya malam 1 suro. Lagipula Bible tak pernah mempercayai bahwa makhluk tak kasat mata itu ada. Menurut Bible mereka hanyalah dongeng semata yang digunakan masyarakat jaman dulu supaya anak-anak bisa lekas pulang ketika malam menjelang.

Pekerjaannya sebagai seorang penerjemah buku membuat Bible sering lembur ketika sudah dikejar target. Maklum. Otaknya baru akan berfungsi ketika tanggal deadline semakin dekat.

Ruang yang sudah sepi tak membuat ketikan jari jemari pada keyboard lantas semakin pelan. Kecepatannya tetaplah konstan.

Rekan-rekannya sudah pulang sejak 3 jam lalu. Lebih tepatnya ketika jarum panjang ada diangka 12 dan jarum pendek ada diangka 9. Sedangkan kini jarum jam sudah bertumpuk diangka 12. Sebentar lagi hari akan berganti.

"Hah....." Bible menghela nafas lega ketika pekerjaan miliknya akhirnya selesai.

Menekan tombol enter dan selesai sudah. Lelaki berkacamata itu berkemas dan mematikan lampu lalu melangkah pelan meninggalkan ruangan dengan tas yang tersampir dibahu kanan.

Langkah kakinya terdengar menggema di lorong koridor yang sepi. Bible terus melangkah menuju lift yang ada di ujung koridor sampai langkah kakinya semakin pelan ketika merasakan ada sesuatu di belakangnya.

Ketika kepalanya menoleh ke belakang. Tak ada seorangpun. Bible hanya melihat sebuah pintu di pojok yang terbuka sedikit tanpa adanya penerangan.

Mengabaikan hal yang bukan urusannya. Bible hanya mengabikan dan kini berhenti di depan lift. Sembari menunggu, Bible membuka beberapa nontifikasi yang ada. Kebanyakan dari grup kantor yang membahas hal tak penting dan juga grup kantor yang sama ramainya. Tak berminat akan hal itu Bible kembali menyimpan ponselnya di saku celana dan memasuki lift ketika sudah terbuka.

Ketika hendak memencet tombol menuju lantai dasar Bible tak sengaja melihat pada pintu yang sedikit terbuka tadi. Keluar seorang perempuan berambut....panjang(?). Sosok itu keluar dan berjalan tertatih menuju kearah Bible. Lelaki bermarga Sumettikut tersebut menyipitkan kedua matanya karena pojok koridor yang tak begitu terang juga jaraknya yang jauh membuat Bible tak bisa memastikan siapa perempuan tersebut. Sebab jika semua rekannya Bible paham dan yakin tak ada satupun yang masih tinggal kecuali dirinya.

Sosok itu semakin mendekat dan Bible seperti melihat sesuatu yang digendong perempuan tersebut.

"Apa itu?" Bisik Bible pada dirinya sendiri.

ONESHOT BIBLEJEFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang