Haechan sengaja bangun lebih siang hari ini. Tentunya karena hari ini akhir pekan, padahal biasanya walau akhir pekan Haechan selalu bangun lebih awal. Matanya melirik kearah jam yang menunjukkan pukul delapan pagi. Well, tapi itu sepertinya belum bisa dikatakan siang.
Pemuda itu berjalan menuruni tangga, diruang tengah ia melihat Ibunya sudah berpakaian dengan rapi. Haechan mengernyit, mau pergi kemana Ibunya itu sepagi ini?
"Ibu"
"Oh, Haechan. Kemarilah" Mama Lee tersenyum cerah, ia mendudukkan tubuhnya diatas sofa sambil mengecek arloji ditangan kirinya, walau sudah hampir kepala lima, tapi fashion Ibunya tidak bisa untuk dikatakan ketinggalan zaman. Haechan berjalan mendekati sang Ibu dan ikut duduk disampingnya.
"Ibu mau kemana sepagi ini?"
"Kau belum tahu? Ayahmu akan pulang hari ini"
Mata Haechan membulat lucu. Ini sudah terhitung hampir dua bulan Ayahnya berada diluar kota dan tidak pernah pulang kerumah karena urusan pekerjaan. Haechan tentu saja senang mendengar jika sang Ayah akan pulang hari ini.
"Benarkah?"
"Hm, Ibu berencana membuat pesta Barbeque untuk menyambut kedatangan Ayahmu. Menurutmu bagaimana?"
"Ide bagus! Bukankah sudah lama kita tidak melakukan itu? Apalagi sekarang juga ada Hina" jawab Haechan tersenyum senang. Ibunya mengangguk setuju.
"Jadi, rencananya Ibu akan pergi ke swalayan didekat taman kota"
"Ibu akan berbelanja?"
"Tentu saja"
"Kenapa tidak menyuruh Bibi Jung saja?"
"Ini spesial. Untuk menyambut kedatangan Ayahmu" jawabnya sambil tersipu. Haechan memutar bola matanya, diusia senja seperti itu masih saja Ibunya malu-malu begitu "Dan-- karena kau sudah bangun, kau harus temani Ibu belanja" lanjutnya.
Haechan mendelik.
"Kenapa mengajakku? Ibu bisa mengajak Hina, kalian sama-sama perempuan"
"Hina masih tidur. Sudah, temani Ibu belanja. Mandi dan ganti pakaianmu"
Haechan mendengus. Ia berencana tidak akan pergi kemanapun dan melakukan apapun selama hari libur ini. Tapi karena Ibunya, Haechan terpaksa harus melanggar janji yang sudah ia buat sendiri.
"Oh ya, kau bisa mengajak Mark dan Renjun untuk datang malam ini" ucap Ibunya, Haechan menoleh.
Mengajak Renjun dan-- Mark? Baiklah, Renjun tidak masalah. Tapi Mark? Haechan tidak yakin.
"Entahlah, lihat nanti saja. Aku mandi sebentar" ucap Haechan sebelum bangun dari duduknya dan kembali menaiki tangga menuju kamarnya.
Tiga puluh menit kemudian Haechan kembali berjalan menuruni tangga, ia sudah mandi dan sudah berpakaian dengan pakaian santainya. Matanya melirik sang Ibu yang tidak lagi berada diruang tengah.
"Tuan Muda, Nyonya sudah menunggu anda dimobil" Park Ahjussi --supir pribadi keluarganya datang memberi tahu, pemuda itu mengangguk pelan sebelum berjalan keluar rumah dan menemukan sang Ibu sudah duduk manis dibagian belakang mobil, pintu mobilnya sengaja dibuka untuk memudahkan Haechan masuk.
Mama Lee mendongak, alisnya terangkat saat melihat penampilan Haechan yang kelewat santai. Pemuda itu menggunakan celana training hijau tua, dengan hoodie oversized berwarna putih, juga snapback berwarna hitam dan slipper miliknya.
Haechan yang diperhatikan cuek saja sebelum langsung memasuki mobil dan duduk disamping Ibunya. Pintu mobil tertutup otomatis sebelum akhirnya mulai berjalan membelah kota Seoul.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗣𝗹𝗮𝗶𝗲𝘀 [MarkHyuck]
Fanfic[MARKHYUCK] ⚠️ FULL CERITA ADA DI TRAKTEER, CEK BIO BUAT INFO. Apa yang lebih menyakitkan ketika sosok yang kau cintai ternyata menyukai Saudaramu sendiri? MarkHyuck with Hina.