C h a p t e r - 5

13.7K 151 7
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Pilih Dirja atau Ibas hayoo?

oOo
─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌
Chapter 5 : Games

.
.
.

Pukul empat pagi, Dirja menyalakan pc game-nya. Dia juga memasang headphone dengan kabel mic yang terhubung, menatap sebentar ke arah gadis yang tertidur dengan keadaan telanjang di kasurnya lalu kembali menatap layar monitor gamenya.

"Gw dateng, cepet selesein misinya. Nanti gw harus sekolah."

Dirja Bagaskara.

Adalah seorang laki-laki SMK kelas 11 dengan jurusan Teknologi, dia adalah seorang penjoki dari game Mobile Legend. Mengingat dia hanya terlahir sebagai anak haram dan tidak ada yang menginginkannya, jadilah Dirja harus bisa mencari uang sendiri.

Awalnya dia hanya mengikuti permainan Mobile Legend sedari SD, lalu saat SMP kemampuannya sudah dikatakan lumayan dan membuka jasa joki. Yah, untungnya banyak yang memesan di store pria itu, meski terkadang kena tipu. Dia tetap bersabar, untuk nilai sekolah dia standar ; tidak pintar tidak bodoh.

Dia hanya merasa ingin hidup saja, tidak ada yg lain.

"Unghh."

Lenguhan itu membuat Dirja tersadar dan segera menatap Luna, pria itu meletakkan headphone nya dan pergi ke dapur lalu datang kembali dengan segelas air.

"Ini air."

Gadis itu menerimanya dengan mata terpejam, rasanya kepalanya sakit.

"ありがとうあなた." [ Arigatou Anata ]

Nihon Go. Apa karena mabuk, gadis itu berucap tiba-tiba menggunakan bahasa jepang? Dirja sedikit tercengang, Luna terlalu sempurna sebagai ukuran manusia.

Tapi untuk ukuran otak, dia tidak lebih dari wanita pada umumnya. Meribetkan.

[ S K I P T I M E ]

"Ngomong-ngomong makasi, buat semalem."

Perkataan Ibas membuat Luna dan Dirja menengok, baru sampai di depan gerbang dia sudah dihadapkan dengan manusia setan.

"Baru, kemarin sama gw. Sekarang udah sama cowo lain, lonte amat."

Luna menghembuskan nafasnya, kenapa si! Ibas di cerita ini lebih ribet dan tidak jelas. Ada apa dengan cowok itu, bukankah dia terlampau judes dan sewotan.

Dirja menatap datar Ibas dan menarik tangan Luna untuk memasuki sekolah, berhadapan dengan orang-orang seperti itu hanya akan membuang waktu dan malah mereka berhasil menebarkan aura negatif di sekitar kita.

Luna berhenti ketika tangan kirinya dipegang oleh Ibas, pria itu juga melayangkan tatapan tajam kepada Dirja.

"Cewe ini punya gw, lo bisa cari cewe lain." Tekan Ibas.

"Luna temen gw." Balas Dirja.

Ibas terkekeh pelan, "Cuman temen? Kan?."

"Cuman punya? Kan? Lo bahkan gak nembak tuh cewe. Jadi dia berhak sama siapa aja."

Dirja tidak mau mengalah, selama hidup dia tidak ingin mengusik jika tidak di usik.

"Ok, let's change."

***

Rasanya cerita ini ngebosenin, apa gajadi aja ya dilanjutin😔, aku ngerasa boring disini.

I B A S ( My Sexiest Man ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang