Andai janji tak pernah dusta, tak akan ada kata kecewa, aku terlalu merindu, sampai lupa bahwa dirimu selalu di sisiku.
- P Minjae Kabyana
Menyisiri tepi pantai, berjalan santai menikmati suasana kota Bandung sore itu. Sesekali memejamkan mata, menghirup udara segar, membiarkan angin menyentuh kulitku. Ini masih pukul 15.20, belum terlalu sore, sinar matahari masih begitu menyeruak, ditambah diriku berjalan ke arah barat.
Menikmati alunan musik yang ku hubungkan ke headphone, membawa secangkir kopi yang ku beli di Toserba, sesekali menyesapnya. Sampai sepasang netra ku melihat siluet seseorang.
Diriku tersenyum, dengan sedikit ku cepatkan langkahku, menghampiri sosok itu, sosok yang begitu aku rindukan. Melihat wajahnya membuat hatiku sejuk, seakan semua rasa sakit dan rindu yang selama ini menyiksa diriku, kini telah terobati.
"Hai, sudah lama ya?"
Dia hanya mengangguk mendengar pertanyaan ku, dengan seulas senyum yang mengukir di wajahnya. Ku usap pucuk kepalanya tanpa berhenti tersenyum, ini benar-benar momen paling bahagia, "Kenapa baru sekarang, kemana aja?" tanyaku lagi.
Dia tak menjawab, tapi entah kenapa, sepertinya aku bisa mendengar jawaban yang dia lontarkan, walau itu dalam hati.
"Aku minta maaf, mungkin ini terlalu lama, tapi aku udah disini kan?."
Kira-kira seperti itu lah yang ku dengar dan ku mengerti.
"Aku rindu, sampai mau mati rasanya."
"Aku juga, sepertinya aku lebih rindu, hhh. Aku berjanji untuk tetap disini, menghabiskan seluruh sisa hidupku bersama kamu."
Aku menggeleng kukuh, dan tersenyum masam "Aku nggak mau kamu berjanji, takut ingkar. Nanti kita sama-sama sakit."
"Cukup kamu disini, tanpa seutas janji."
"Aku bersyukur memiliki mu, ku harap perasaan ini tak pernah berubah, dan akan tetap seperti ini."
Dia memeluk ku begitu erat, dan diriku yang hanya pasrah di dekapnya sedari membalas pelukan itu, tak sadar air mata kami yang berusaha kuat untuk di bendung, kini pecah begitu saja. Pelukan berlangsung beberapa detik, sampai kami kembali memandangi langit jingga, dengan se coret pelangi menghiasinya, sungguh ini begitu indah. Sepertinya alam mendukung kami bukan?.
Ku rasakan tanganku di genggam erat, genggaman seolah takut untuk kehilangan, memandangi diriku dengan mata yang terlihat lelah, mata yang sendu.. namun candu.
"Kamu terlihat cantik, seperti 5 tahun yang lalu. Tatapan yang sama, senyuman yang sama, aku menyukainya."
"Berhentilah memujiku, kamu terlalu melebih-lebihkan." saut ku. Bukan apa, tapi setiap kata yang keluar dari mulutnya membuat ku salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓MY PAGE - ANAGAPESIS [END]
Dla nastolatkówBahkan kita lupa bahwa kebahagiaan datang saat kita tengah sibuk berjuang untuk kisah yang seharusnya tak di perjuangkan. Aku berharap semua akan kembali seperti semula, kembali ke hal-hal sederhana yang ia cinta. Start : 02 Maret 2023 Finish : 17 A...