5

4 0 0
                                    

Setelah anak OSIS Pergi.

“Kim, lo tuh tempramen banget ya. Datang bulan lo?” Tanya Odi meledek.

“Lagian dari banyaknya anak kelas yang ga merhatiin dia, gue doang yang ditegur.”

“Mau banget diperhatiin? Heran gue.” Lanjutnya dibalas tawa geli Odi.

“Nanti balik sekolah anter gue yu beli buku.” Ajak Odi.

“Yah gabisa di, gue harus jaga toko bunga.”

“Yahh, yaudah kalo gitu kasi tau gue alamat toko bunganya.”

Tanpa basa basi Kimi langsung memberikan alamat toko bunganya.
“Oke.” Ucap Odi.

Setelah percakapan tersebut berakhir, pembelajaran dimulai hingga jam istirahat tiba. Odi pergi ke kantin seperti biasa sedangkan Kimi memilih untuk membaca buku di kelas, ia berniat untuk menabung. Namun disela-sela membaca Kimi merasa bosan dan pergi ke taman sekolah yang berada di belakang gedung karna taman itu jarang dikunjungi siswa lain dan terbilang cocok untuk menjadi tempat membaca buku.

Setelah sampai di taman Kimi yang hendak duduk melihat lelaki yang familiar sedang merokok dengan santainya.

Ya. Lelaki itu adalah orang yang membuat Kimi tidak bisa melupakan rasa malu dihari pertama ia bersekolah. Siapa lagi kalau bukan Hojun. Kimi hanya berdiam diri menghadap lelaki itu sampai keempat mata mereka bertemu. Sambil menghebus napas Kimi langsung duduk dan membuyarkan lamunan Hojun.

“Ngapain lo di sini cewe aneh?” tanya Hojun dengan tangan memegang rokok yang hampir habis terbakar.

Tanpa menjawab Kimi melanjutkan bacaannya dibuku yang ia bawa. Karna kesal pertanyaannya tidak dijawab, Hojun membuang rokok ditangannya lalu menghampiri Kimi yang sama sekali tidak terusik.

Hojun duduk tepat disamping Kimi yang membuat keduanya berada dalam posisi yang sangat dekat.

“Kalo orang nanya tuh jawab.” Lanjut Hojun.

Kimi memalingkan wajahnya ke atas lalu menatap mata Hojun. 

“Maaf gue ga ngomong sama orang asing.”

“Apalagi orang yang ga punya tata krama kaya lo.”
Hojun membalasnya dengan senyum tipis.

“Kenapa? Lo marah karna kejadian di kantin waktu itu?”

Kimi yang mulai merasa tertanggu memutarkan bola matanya.

“Mending lo pergi, dari pada gue lapor ke guru kalo lo itu ngerokok di area sekolah.”

“Lapor aja. Guru disini ga bakal ngapa-ngapain gue.” Jawab Hojun dengan percaya diri.

“Oh ya? Kalo gitu gue yang pergi.” Jawab Kimi yang langsung beranjak dari duduknya meninggalkan Hojun yang hanya diam melihat punggung kepergian Kimi.

Di perjalanan menuju kelas, Kimi mengepalkan tangannya dengan kesal.

“Kenapa si ada aja penghancur mood gue!” Gumamnya.

Saat Kimi berjalan, Odi memanggil Kimi dengan tangan penuh dengan makanan yang ia bawa dari kantin.

“Kimiiiii! Kimm!.”

Kimi menoleh dan langsung menghampiri odi. Dengan peka Kimi membantu Odi mengambil makanannya.

“Gue kira lu makan di kantin di.”

“Tadinya mau gitu, Tapi gue kangen lo hihi.”

“Idih lebay lo.”

Mereka pun jalan berdua ke kelas dengan penuh tawa.

Disisi lain Hojun yang ternyata dari tadi mengikuti Kimi, melihat Kimi dan Odi yang sangat akrab dari belakang.

“Punya temen ternyata.” Gumamnya.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang