Sesampainya di kelas, Odi langsung memakan makanan yang ia beli di kantin. Kimi yang melihat temannya itu hanya terkekeh dan lanjut membaca buku.
Setelah menghabiskan 2 porsi makanan, Odi mengaku kenyang.
“Kim, gue kenyang tapi masih banyak sisa.”
“Lagian kenapa beli makanan segitu banyak si di? Laper mata lo ya.”
“Hehe abis keliatan enak semua.”
“Yauda lo bawa pulang aja makanannya, lanjut makan di rumah.”
“Ga bisa Kim! Di rumah pasti Bi suci masak, harus dimakan masakannya.”
“Ya terus gimana?”“Lo makan dong Kim, abisin. Pliss pliss.”
“Ih kenapa jadi gue???”
“yaa yaa plisss.”
“Odi rese, yauda yaudah.”
Akhirnya Kimi memakan makanan Odi itu. Odi pun tersenyum puas. Sebenarnya Odi sengaja membeli banyak makanan untuk Kimi karena Odi tahu bahwa Kimi sedang menghemat terlebih lagi makanan kantin terbilang cukup mahal untuk Kimi. Jika Odi bilang akan membelikan makanan, Kimi pasti menolaknya.
Skip pulang sekolah.Setelah bel sekolah bunyi, seperti biasa Odi dan Kimi berpisah di parkiran. Kimi langsung bergegas menuju toko bunga.
Sesampainya, Kimi langsung berkerja seperti biasa. Tak lama Ibu Dian menghampiri Kimi yang sedang menyiram bunga.
“Neng.” Panggilnya.
“Eh iya bu, ada apa?”
“Toko kita tutup sekrang ya. Barusan ada oerderan 100 buket bunga neng.”
“Wah serius bu? Banyak banget.”
“Iya neng makanya kita kerjain buket bunga ini aja, toko biar ditutup dulu yang penting udah ada pemasukan.”
“Oke bu.”Kemudian Kimi dan bu Dian mengerjakan orderan 100 buket bunga tersebut. Karena ketelatenan keduanya, 100 buket bunga tersebut selesai dengan cepat sehingga Kimi dapat pulang lebih awal.
Tak lama kemudian datang orang yang memesan buket tadi. Namun Kimi melihat wajah familiar yang masuk ke dalam toko.
“Odi!”
“Hai Kim.” Sautnya dengan senyum santai.
“Jadi ini lo yang pesen?”
“Iya hehe.”
“Yauda langsung masukin aja ke mobil ya bunganya.” Lanjut Odi.Setelah buket terakhir masuk ke dalam mobil Odi, Odi tersenyum mengejek pada Kimi.
“Udah.” Ucap Kimi dengan senyum tipis.
“Ok. Thanks Kim.”
“Bu makasih ya, saya pamit.” Teriak Odi.“Iya neng, makasih juga.” Saut Bu Dian.
“Gue balik ya Kim.” Lanjut Odi.
“Eh tunggu, buat apa bunga sebanyak ini?” tanya Kimi.
“Buat anak panti. Nanti gue certain di sekolah.”
“Oke. Dah Hati-hati.di.”
“Bayy.”
Kimi tetap berdiri di tempat sambil melambaikan tangan hingga mobil Odi berjalan menjauh.
Lagi-lagi odi sengaja membeli bunga di toko tempat Kimi bekerja dengan jumlah yang banyak agar Kimi bisa pulang lebih cepat dari biasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
Ficção AdolescenteKimi, gadis cantik yang sampai kini masih mencari kebahagiaan dihidupnya. Hidup di tengah-tengah orang kaya, tak membuat dia terganggu. Sampai lelaki badboy dan lelaki jutek memasuki kehidupan Kimi. Akankah Kimi dapat menemukan kebahagian yang ia c...