"Ness, Loe yakin? Mau main ke Bar terus kayak gini?" tanya Sarah cewek yang biasa berpakaian seksi dengan segelas wine di tangannya. Dia salah satu Bestie dari Ilnessa.
"Kenapa? Loe mau ngusir gue?!"
"Nggak gitu, Gila! Suami loe gimana?"
"Dia sibuk!" Nessa mulai menenggak segelas air berisikan vodca, kebiasaan lama Ilnessa terulang bagaikan sudah mendarah daging, kebebasan seseorang mungkin akan sulit dikendalikan meski sudah terikat sebuah pernikahan.
Sarah terus menemani sahabatnya itu, dia mencoba menenangkan sambil kepo sebenarnya apa yang terjadi di rumah tangga yang masih awal ini. Setelah Ilnessa menceritakan bahwa Renzzar suaminya sudah tahu tentang kejadian pemerkosaan saat awal kerja di Bar itu, Sarah mulai paham bahwa laki-laki yang terlihat sangat baik pun akan tetap merasakan kecewa jika tidak mendapatkan apa yang diekspektasikan.
Kejadian pemerkosaan beberapa tahun yang lalu,
"Sini, kamu! Kamu waiters baru ya?" tanya seorang laki-laki paruh baya, ia mendekati Ilnessa yang baru tiga bulan bekerja di Bar itu.
"I-iya, Pak, eh Om! Maaf jangan sentuh saya!" sambil mencoba melepaskan tangan Om-om hidung belang itu dari pundaknya.
"Sini, temani saya! Saya kasih harga mahal buat newbie seperti kamu. Ayo sayang!" mulai memaksa dan cengkeramannya semakin kuat.
Semakin Ilnessa memaksa untuk dilepaskan, maka semakin kuat pegangan si Om yang akhirnya Nessa dijatuhkan di sofa private room itu. Berontakkan Ilnessa tidak dihiraukannya sampai akhirnya nafsu memuncah dan si Om gelap mata menggerayangi tubuh gadis desa yang baru saja merantau itu hingga terjadilah kecelakaan itu.
***
Renzzar tahu bahwa istrinya masih sering main ke Bar, karena sebagian temannya sering melihat Ilnessa duduk bersama para LC. Amarah seorang suami yang tahu bahwa istrinya pergi tanpa pamit, serta mengetahui bahwa istrinya nongkrong di Bar. Suami mana yang tidak marah dengan hal itu.
"Kamu yang benar saja dong, Ness!"
"Apa? Kamu sibuk kan?!"
"Iya, Aku kerja dan ngurus studio itu juga buat nafkahin kamu, kamu jadi istri nggak bisa diem di rumah?! Setidaknya main ya di tempat yang wajar, jangan Bar!"
"Memangnya kenapa? Wlee... Wlee..." belum sempat melanjutkan ucapannya ia mengalami mual dan muntah-muntah, lantas Nessa langsung lari menuju toilet.
Rumah mungil yang disiapkan Renzzar untuk keluarga kecilnya berlokasi tidak jauh dari Renz Studio, ia berharap keluarga kecilnya ini bisa hidup bahagia.
Ternyata karena Ilnessa kadang pulang hingga petang ke rumah, ia mengalami kondisi kurang sehat. Di pikirannya ini hanya masuk angin biasa, namun kemudian ia menyadari bahwa beberapa minggu ini ia telat datang bulan.
Rumah tangga yang memasuki bulan ke empat mulai menunjukkan perubahan, meski terkesan buruk karena adanya perdebatan, namun kejadian Ilness sakit ini bisa jadi tanda bahwa akan ada anggota baru di keluarga kecil Mahesa.
***
"Selamat ya, kandungan ibu masuk minggu ke lima!" ujar Dokter Ratna di rumah sakit Lira Medika, Jakarta.
"Istri saya benar hamil, Dok?!" nada kaget Renzzar bukan diiringi ekspresi bahagia, malah terkesan kaget dan takut. Entah apa yang ditakutkan laki-laki berusia 26 tahun itu. Bukankah menikah adalah ibadah dan tujuannya untuk melanjutkan kehidupan berupa memiliki keturunan?
Ternyata Renzzar meragukan kehamilan Ilnessa, dengan tegas ia bertanya dan mendesak istrinya. Sungguh perbuatan yang tidak dianggap wajar, seorang suami yang sudah menikahi wanita lalu melakukan hal yang seharusnya dilakukan, ketika mendapatkan hasil malah mempertanyakan! Di mana rasional Renzzar saat itu?
Ia kalang kabut, masih terus berdebat dengan pikirannya sendiri, ketakutan tentang bagaimana kalau anak di kandungan Ilnessa bukanlah anaknya? Sedangkan Ilnessa tetap mencoba tabah dan menghubungi Mamah dari Renzzar, ia mencoba mengadu ke mertuanya.
Karena sesungguhnya perdebatan rumah tangga itu harus disimpan rapat, kalaupun tidak maka ceritakan lah secara menyilang. Ilnessa cerita ke orang tua Renzzar, dan Renzzar juga ceritanya ke orang tua Ilnessa, agar tidak menjadi sebuah aduan seorang anak ke orang tua masing-masing yang nantinya malah memicu ketidak nyamanan antara menantu dan mertua.
Hanya saja, respon Mamah Renzzar hampir sama dengan anak laki-lakinya itu. Beliau juga meragukan kehamilan Nessa. Sungguh kehidupan memang tidak bisa diperkirakan, yang awalnya manis dan terlihat indah setelah menikah, malah bisa menjadi keresahan jika tidak adanya kepercayaan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTAI (JELEK DAN BAWEL) [END]
RomanceBESTAI, sebuah cerita dari orang-orang yang menyembunyikan rasa cinta di balik kata persahabatan atau yang sering disebut 'Bestie' Berharap tidak saling menyakiti, namun kalimat "Cinta tidak harus memiliki" hanyalah sebuah Ilusi. Cinta adalah pengo...