Tolong ijinkan 2

15 2 0
                                    



...
Ges tolong dukung aing dari nol ya :(

Di bab ini rahsya gak mati kok

Happy reading
...

"RAHSYA" bak disambar petir kano berteriak saat melihat adiknya yang sudah bersimbah darah

"WOI LO , GUE BUKAN ANAK LO LAGI" pekik kano menunjuk nunjuk papanya

"ASTAGFIRULLAH" gara dan teman temannya yang baru datang di rumah itu pun terkejut saat melihat kano berteriak lantang

Apalagi ada rahsya di dekapannya yang sudah bersimbah darah

"Ra tolongin Ra" jerit kano membuat gara dan temannya yang lain jadi panik

Dengan seegera gara mengangkat tubuh rahsya yang sudah kehilangan banyak darah karena luka bacokan di dadanya

Gara dan andhara temannya pun membopong rahsya untuk dibawa ke rumah sakit

disana tinggallah kano alka Andrew Julian

"Gimana nih" celatuk andrew yang memang sudah tau jika papanya si kano ini psikopat yang selalu ngamuk ngamuk

"Drew Lo sama temen temen Lo mendingan keluar dulu cari bala bantuan kek" ucap kano

"WAH WAH WAH NYATANYA KALIAN MAU BERUSAHA LAWAN SAYA YA?" Teriak Edgar menggema di seluruh penjuru rumah mewah itu

Cep.. kano sampai lupa jika disana masih ada sang papa yang mendengarkannya

"Drew cepet kalian keluar biar gue  yang urus dia" bisik kano

Andrew alka dan julian pun dengan panik berlari kocar-kacir keluar rumah
Sampai di depan pintu mereka akhirnya bisa menghela nafas lega ketika melihat gerombolan gengnya kano dan gara sudah ada di sana

"BANG TULUNG BANG , HUH HUH HUH CEPETAN MASOKKK" teriak alka membuat semuanya mendelik horor

"Gimana nih pasti papanya kano ngamuk lagi jir" celatuk salah satunya

"King, mending Lo lapor polisi sama anak anak yang lain , biar gue sama shaka yang masuk" titah raja  pada teman temannya

Raja adalah wakilnya ketua geng yang diketuai oleh gara , geng withwolf ini diisi oleh anak anak kuliahan , anggota inti dari geng withwolf hanya ada beberapa misalnya gara, king, raja ,kano,dan shaka

Kembali lagi ke suasana tadi, dengan cepat shaka dan raja segera berlari ke dalam rumah itu

"WOI "  PLAK
teriak Shaka reflek saat hampir kepleset di lantai yang tergenang darah rahsya tadi membuat tangan Shaka juga reflek menabok muka Edgar

"WHAHAHAHA ANJIR" tawa raja menggelegar membuat semuanya mendelik horor

...

Diwaktu yang sama di tempat yang berbeda
Rahsya tengah kritis dalam ruangan bernuansa putih itu

"Andara apa gue telpon aja ya adek gue , tapi kalo gue telpon adek gue ntar dia nangis nangis lagi" celatuk gara

"Eheh tumben ngomong panjang , emangnya kenapa? Hubungannya sama adek Lo apa?" Jawap andhara

"Dai kan pacarnya rahsya"

"WOEEHHHH jadi Lo bakalan jadi iparnya kano dong , sodara ipar gak sih"

"Jangan teriak teriak bego , gak sopan banget" dengan sebal gara mengeluarkan hpnya

"da....." Lirihan itu membuat gara dan andhara menengok kearah rahsya yang masih memejamkan matanya

"Kenapa tu anak" celatuk Andara

Dengan cekatan gara segera menelpon dai membuat dai di seberang telepon sana terkejut, jarang sekali abangnya itu telepon

Telpon....

"Halo bang" suara di sebrang sana

"Dai , ke rumah sakit karya dimensi sekarang"

"Heh bang Lo lagi ngelindur ya? Yakale ada rumah sakit karya dimensi" dai berteriak teriak membuat telinga gara jadi mendengung

"Enggak tau i , gue  gatau namanya cepetan kesini intinya ini rumah sakit yang letaknya didepan sekolah SD jaya Cisauk itu"

"Oh oke , emangnya kenapa bang"

"Cepetan gausah banyak tanya"

Bip......
Gara mematikan telepon satu pihak membuat dai mendelik

"Lo telpon adek Lo?" Tanya andhara dibalas putaran bola mata oleh gara

"Yaiyalah"

"Dai...gu-e...mau.m-mati..." suara lirih terbata bata itu terdengar samar-samar

"Ras" gara menepuk nepuk pipi rahsya

Dengan sekali tepukan rahsya berhasil dibangunkan oleh gara
Tatapan mata sayunya membuat gara jadi terharu

"Bang" lirihnya

"G-gue ..ssshh..sakit semua" ucapnya sambil meneteskan air mata

"Lo harus kuat ras , banyak yang sayang sama Lo disini"

"Tapi gak bisa bang. sakit"






...

Lalallapw
...

Lima Kata TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang