harapan

24 2 0
                                    




...
Happy reading
...

"YEYYYYY makasih ya om" dai tersenyum riang sambil memegang amplop berisi uang thr itu

"Ck dai kamu tu kayak anak kecil aja . Mana cowok kamu?" Ucap om Jo membuat dai jadi murung lagi

"Dia koma om belum sembuh" lirihnya
Sedang terhanyut dalam pikirannya tiba tiba terdengar suara perempuan membuat dai merekah

"Aduhhhhh ponakan tante udah gede ya sekarang , ini temen temenya ya? Yang itu ya cowoknya dai?" Ucap Tante kayara menunjuk Andrew

"Enggak Tan , saya temenya dai" potong Andrew

"Loh terus mana cowoknya? Gak diajak? Apa udah put--"

"Dia lagi sakit tan gak bisa ikut" sarkas dai greget ditanya tanya dari tadi padahal harapanya cepet cepet dikasih thr lalu pulang liat rahysa

"Aduhhh semoga ceper sembuh ya , oh iya ini jajananya jangan lupa dimakan ya"

Sontak mereka mendelik. Gagal lagi dapet THR dobel

"Eh Tan maaf ya dai sama temen temen mau pamit pulang"

"Oh kok buru buru amat"

"Hehehe iya maaf Tan soalnya dai mau jenguk rahsya" ucap dai

"Rahsya siapa"
Mendengar itu membuat mereka tersulut emosi

"Cowok saya Tan yaudah tan saya mau pulang assalamualaikum" dengan buru buru mereka menyelonong keluar

"Aduh anak anak remaja jaman sekarang gak ada sopan santun" jerit tante kayara

...

Harapanku kamu cepat bangun , temani aku
Duniaku sepi ditengah keramaian

Dai~

"dai cepet kesini rahsya meninggal , tapi bo---"

DEGG

Dai yang berada di koridor rumah sakit dengan spontan melempar hpnya dan langsung berlari ke ruangan rahsya membuat teman temanya ikut menyusulnya

"Rahsya , aku belum izinin kamu pergi, sampai kapanpun"

BRAKKK

Dengan perasaan campur aduk dai membuka pintu kamar itu dengan kencang
Air matanya menetes deras tatkala melihat rahsya yang duduk dan tersenyum kearahnya

"BANG GARA , KENAPA SIH BILANGNYA KAYAK GITU?" Teriak dai berapi-api membuat rahsya terlonjak

"Lo kemana aja sih, gak boleh bentak bentak abangnya kayak gitu , lagian tadi gue yang nyuruh , gausah salahin bang Gaara" ucapan rahsya terdengar ketus

"Ya maap gue abis cari duit" jawap dai sambil memamerkan angpao yang banyak seperti anak kecil

"Udah , kalian jangan kayak marahan gitu , aku kamuan lagi aja jangan balik Lo gue" celatuk Casa

"Hahaha iya"

"Kamu masih sakit ras?" Tanyanya

"Dikit"

"Kenapa ras kok kamu bisa sih cinta sama aku" ucap dai membuat semuanya mendelik

"Keluarkan kata kata mutiara cinta mu pangeran rahsya" ucap Andrew sok puitis

Rahsya menyeringai lebar menampilkan gigi gingsulnya
"Allah menanamkan cinta di dalam hati kita jadi jangan tanyain kenapa aku cinta kamu"

"AAAAAAAAAAAAA" jerit dai menggeplak nggeplak pundak zema membuatnya mengumpat

"Saltingnya brutal banget anjir"

"Rahsyaaaa selamat hari raya idul Fitri aaaaaaaaa" jerit dai

"Zema kan non-muslim" celatuk rahsya

"Apa sebaiknya kita akhiri aja hubungan kita zem? Apa bisa kita lanjut ke jenjang berikutnya?" Ucap alka sendu

"Bisa Al , berdoa aja sama tuhan Lo , siapa tau takdir kita bersatu" Jawap zema tulus

"Emang doa bisa dikabulin kalo menyangkut takdir?" Kata dai membuat rahsya melotot dan menggeplak pundak dai

"Dai, gak ada yang bisa nolak takdir Allah, kecuali doa" sentak rahysa membuat dai Menciut

"Iya maap"

...

"WEHEHE dasar ular Lo Mandang fisik amat" ucap zema

"Ya emang Lo kagak Mandang fisik ?" Jawap Casa tak mau kalah

"Gue mah Mandang sentolop"

"HEH MULUT" Casa reflek berteriak

"Hehehe gak ada yang denger aja"

"Emang Lo udah pernah liat punya alka zem , dih ngeri lu diem diem" Casa merinding dibuatnya

"Enggak lah yakali "

"Tapi Lo kok tau kal---"

"Udah Diam gausah bahas itu lagi deh ihhhh malesssss" zema memainkan hpnya

"Tadi kan Lo yang man---"

"Udah diem gausah ngebacot Mulu Lo" potong zema sambil mencumut bibir Casa dengan tangannya

"WOIIIIII kalian ngapain?" Jerit dai mengagetkan Casa dan zema yang lagi bisik bisik cantik di sofa ruang inap rahsya

"ASSStaghfirulohaladzim" zema melotot dan mencoba sabar

"Huft Lo segitu bahagianya dapet THR wlaau udah mau tua?" Tanya Casa sambil menyeruput milkshake strawberry nya

"Kagak , gue mah thr gak Pati butuh"

"OHHHHH OKEHHHH mana buat gue aja" pekik zema membangkitkan kepanikan dai

"OY OY OY ya janganlah"

"Katanya gak butuh" Casa memutar bola matanya

"Ya butuh lah buat tambah tabungan ihhh nyebelin amat lu berdua , gue mau ngapel sama rahsya aja deh" dai mengerucutkan bibirnya sambil berlalu menghampiri rahsya yang berbincang dengan Andrew alka dan Julian sambil berbaring

"Ras bang gara mana"

"Belum kesini , kayanya entar sore yang" mata dai membulat mendengar jawaban rahsya yang ada 'yang' nya tapi ia mencoba cool

"Ohh" jawapnya sambil nyumpel nyumpel ikutan duduk di kursinya Julian

"Lo salting gitu amat?" Celatuk Julian segera ditabok mulutnya oleh dai

"Gaboleh kayak gitu i , tangannya jangan asal plak plok aja" rahsya menatap dai yang masih mencubit cubit pinggang Julian yang mengaduh

"Untung gue pakek hodi jadi kagak Pati kerasa" ucap Julian masih sabar


...

Thx ya

...

Lima Kata TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang