karena cinta

34 2 3
                                    






...
Haooo👋
...

  "Iyaa iya pakek hodi" Andrew gemas sendiri

"Aduh kok gue mual ya" celatuk dai sambil beranjak dan langsung berlari ke kamar mandi

"HUEKKKKKKKKK"

"Kenapa tuh anak , jangan bilang udah Lo bun--"

"Ngaco Lo" dengan cepat rahsya memotong perkataan Andrew

dengan cepat rahsya mencabut infusnya dan turun dari brankar menghampiri dai didalam kamar mandi

"HEH HEH RAS ASTAGFIRULLAH" pekik zema mendapati rahsya yang belum sembuh sudah seperti itu

Rahsya mendapati dai tengah terduduk lemas

"Kamu kenapa?"

"Gak tau ras , kayaknya kebanyakan makan tadi" dai mengerucutkan bibirnya malu

hal itu tak luput dari pandangan rahsya ,

Gemas.

Satu kata yang ada di hati rahsya saat ini
Senyuman manis tersungging di bibir rahsyya namun selang beberapa detik senyum itu berubah menjadi ringisan yang membuat dai panik

"Ras ras kenapa" dengan panik dai berteriak

"WOI TOLONG" teriak dai membuat rahsya terkejut

Dengan segera semuanya langsung panik dan berbondong-bondong ke kamar mandi

"KENAPA?" Jerit andrew membuat semuanya mendelik

namun tak sempat Julian menjulidin Andrew dia sudah dibuat panik lagi saat melihat darah segar mengalir dari mulut rahsya dan rahsya yang sudah tak sadarkan diri

"HEH GIMANA SEH ANJENG , AYO SAT SET KITA GOTONG" pekik alka sudah mengangkat satu kaki rahsya

"ANJJJ--"

"WOI UDAHLAH GAUSAH PAKEK NGUMPAT NGUMPAT, AYO CEPETAN" dai Gedeg sendiri melihat kelakuan teman temanya itu

"YAYAYAYA" Andrew melirik sinis

dengan cepat andrew alka dan Julian membopong tubuh rahsya yang tinggi menjulang itu

"Dasar bocil SMA nyusahin" celatuk andrew

"HOEKKK" dengan kalang kabut mereka langsung memanggil dokter saat rahysa memuntahkan darah segar yang aromanya sangat amis itu

"IHHHHH" dengan jijik zema menutup hidungnya membuat semuanya melirik sinis

Dokter pun datang dengan tergesa-gesa

"Ada apa ini , kok infusnya copot" dokter Zara mengernyit

"Tadi tu rahysa sok banget dok , dia dengan santainya langsung nyopot infus aja" gerutu Casa

"Lah kenapa?"

"Soalnya tuh ya , cewenya dia tu muntah , jadi rahysa tu langsung samperin dai ke kamar mandi"

"Haduh anak muda jaman sekarang emang kayak gitu" dokter Zara geleng-geleng kepala

ia langsung membersihkan darah yang membasahi baju rahsya

"Nanti kalian bantu gantiin bajunya ya?" Celatuk dokter Zara

"Yaaaa" jawap Andrew dengan ekspresi menyebalkan Dimata dai

"Cok"

PLAK..

"ANJENG LU" dai mengusap mulutnya yang baru ditabok dengan keras oleh tangan kekar milik kak gara yang baru datang

"Siapa yang ajarin ngomong kasar gitu sih Lo"
Dai menunduk mencebikkan bibirnya

"Hahahaha ya kayak gitu bang si dai udah sesad sekarang" celatuk andrew

"Eh drew , abanglu tu kerja dimana sekarang kok gak pernah ketemu gua" jawap gara nyeleneh

"Bang Arthur kerja di perusahaan nya pak kholek" jawap andrew sambil mengunyah permen

"Kenapa dia ga lanjut kuliah?"

"Mau nikahin ceweknya katanya , katanya gak usah kuliah yang penting bisa hidupin kak derba"

"Buset " ekspresi datar gara membuat andrew dan yang lainnya saling tatap

"Lu udah ada cewek belum?" Tanya andrew dengan PD nya

"Hahah gatau deh drew"

"HEH KOK JADI NGOBROL SENDIRI SIH , SIAPA YANG GANTIIN BAJU RAHSYA HAAA" dai mencak mencak

"Ntar deh gue aja , kalo kalian kayanya ga bisa" ucap gara

"Iya deh"

"ANJENG BABI LO YAA " lengkingan suara dai tiba-tiba memenuhi ruangan itu

"BABI , GUE GAK SENGAJA ANJENG" terlihat dai dan Casa yang sedang baku hantam

"Dasar cewe cewe ga jelas" gerutu gara

Mereka terlalu asyik dengan dunia mereka sampai melupakan dokter Zara yang tengah mengganti baju rahsya

"Heh anak anak, itu nanti celananya rahsya tolong diganti ya" ucap dokter Zara

"Anjjjj siapa yang mau gantiin" Andrew celingak-celinguk

"Biar kano aja kali ya" celatuk gara

"Biar gue aja " dai dengan pdnya mendekati rahsya

"HEH BOCIL GAUSAH ANEH ANEH YA" reflek suara gara meninggi membuat dai menciut

"Iya iya"

"Dokter. Kenapa ga dokter aja yang gantiin" Julian menatap dokter Zara dengan cengo

"Gimana ya , gak enak dokter , sebenernya si biasanya juga dokter tpi gak enak aja gitu" dokter Zara geleng-geleng kepala

"Gimana sih, ngapain coba ga enak?"

Dai mengernyitkan keningnya "dokter suka sama rahsya ya?" Celatuk dai membuat semuanya mendelik

"Hahaha astagfiruloh dai , enggak suka kok dokter sama pacar kamu , dokter cumak emmm...." Dokter Zara menunduk membuat semuanya saling tatap

"Iya deh dok biar gara aja yang gantiin , sana semuanya keluar dulu"

......

"Gua gak habis pikri sama sikapnya dokter Zara" celatuk andrew

"Udahlah Gausah dibahas , gua males anjir"

"Mungkin apa karena itu nya ra---"

"Hus gausah dibahas mending kita makan sambil nonton" potong Julian

"Tapi gue kep---"

"Mending nonton film horor deh" andrew menghela napas berat

...
Thxx

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lima Kata TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang