20. Drama Puasa

2.3K 238 35
                                    

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Zidan melirik istrinya yang sedari tadi sibuk menulis list liburan di samping nya, kedua nya akan berkeliling keluar negeri setelah lebaran dalam rangka proyek membuat anak, yang di sponsori langsung oleh Dimas dan Narendra.

Keberangkatan mereka akan dimulai setelah lebaran nanti. Karena Zidan dan Gia sudah mengambil cuti di tempat kerja masing-masing.

Hubungan Tania dengan anak tengah dan anak bungsu nya masih terasa panas. Begitu pun juga dengan Bima yang ikut perang dingin dengan istri nya.

Alhasil tahun ini tidak ada buka bersama dengan keluarga Bimantara Widjaya alias kepala suku kesayangan Jendra.

"Jangan cemberut terus dong, Dan. Gia aja gak masalah tuh kalau papa ikut. Pelit banget sih."

Zidan mendengus di balik kemudi nya. "Papa kan kalau ketemu keluarga Gia selalu umbar aib Idan. Males ah. Hobi banget nistain anak nya."

"Papa kan bercanda, Dan." Bela Gia pada mertua nya.

"Lagian Papi nya Gia kan senior papa dulu di tempat kuliah. Kita itu bestie-an. Sama kayak Bung Pradana Ayah nya Naren juga bestie-an sama papa. Apalagi kita gengster geng motor."

"Halah gengster motor apa nya. Mana ada gengster motor sunmori nya pake alphard?"

"Ck! Itu tuh inovasi tau! Masa kamu gitu aja gak tau?" Balas Bima yang tidak mau kalah dengan anak nya itu. "Oh iya kalian udah nentuin rute nya? Start dari mana?"

"Kita berangkat ke Jepang dulu, Pa. Terus ke Korea, habis itu ke Hongkong, Qatar, Dubai, Turki, Austria, Swiss, dan Norwegia."

"Papa boleh ikut gak?"

Gia dengan polos nya mengangguk sambil menoleh ke belakang, menatap Bima dengan senyum antusias nya. "Bo—"

"Gak usah macem-macem deh, Pa. Katanya mau cucu dari Idan. Masa bulan madu aja di recokin sih?" Potong Zidan yang sudah pusing dengan kelakuan papa nya.

"Ih gak papa padahal, biar seru." Balas Gia pada suami nya.

Zidan mendengus sebal. "Gak ada, gak ada! Jangan aneh-aneh deh."

"Ck! Iya iya papa kan bercanda doang." Balas Bima dengan nada nya yang tengil.

Tidak lama dari percakapan itu sampailah mereka di kediaman orang tua Gia. Dan di sambut langsung oleh Kavi dan Kalista.

"Assalamualaikum bro Kavi!"

Kavi menyambut besan nya itu dengan pelukan hangat. "Waalaikumsalam besan. Selamat datang di gubuk kami."

"Halah, merendah untuk meroket nih. Tapi Terima kasih ya udah mengundang kami." Balas Bima yang masih memeluk Kavi dengan erat.

Sedangkan Zidan mendengus sebal di belakang tubuh Bima. "Mana ada mengundang. Orang tau-tau ada di dalam mobil." Ucap Zidan pelan, dan hanya Gia yang mendengar nya.

Pengabdi Istri (The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang