Tugas

1 1 0
                                    

Di suatu hari, jam 12.00 siang.

"Asyik, saatnya pulang!" Kata semuanya.

"Aduh, bagaimana ini?" Kata Gilang.

"Ya, kenapa tugas kita harus sesulit ini, sih?" Kata Anto.

"Itu dia, aku juga bingung. Padahal nanti malam aku harus nge-gym supaya otot ku tidak lembek, eh malah ada tugas sebanyak dan sesulit ini!" Kata Tara.

"Kalian kenapa?" Kata Ahmad.

"Yo, Banteng. Kami sedang bingung, bagaimana cara menyelesaikan tugas kita ini? Susah sekali!" Kata Tara.

"Hei, Banteng! Kau akan mengerjakan tugas itu?" Kata Farhan.

"Eh, Si Penjilat? Ya, nanti aku kerjakan. Kenapa?" Kata Ahmad.

"Ah, bagus! Kerjakan punya ku juga, terima kasih!" Kata Farhan sambil memberikan buku tulis nya pada Ahmad.

"Hei, buat sendiri lah! Macam anak SD saja kau!" Kata Ahmad.

"Hehehehe, nanti aku bayar Rp100.000.00, setuju?" Kata Farhan.

"Oh, boleh-boleh! Jangankan tugas ini, tugas yang lain pun akan aku kerjakan!" Kata Ahmad.

"Giliran dikasih duit, langsung gas." Kata Gilang.

Mereka pun tertawa.

"Oh iya, kenapa kau tidak mau membuatnya sendiri? Kenapa harus Si Banteng?" Kata Anto.

"Aku tahu alasannya! Pasti karena Farhan ingin membuat video di kasur, hanya memakai celana pendek selutut, lalu dia melompat ke kasur, dan menjilat kamera!" Kata Tara.

Mereka pun tertawa lagi.

"Kepala bapak kau! Itu bukan aku, itu Farhan yang lain! Sudahlah, aku mau ke kantin dulu, mau makan siang!" Kata Farhan.

"Traktir!!!" Teriak Gilang, Anto, dan Tara.

"Ayo, aku traktir nasi goreng!" Kata Farhan.

Kemudian mereka memberikan buku tulis mereka pada Ahmad.

"Hei, apa-apaan ini?" Kata Ahmad.

"Kerjakan tugas kami juga ya, Banteng! Terima kasih!" Kata mereka.

"Woy, aku gak bisa buat sebanyak ini sendirian, geblek!" Kata Ahmad.

Namun mereka tidak mendengarkan nya, dan langsung pergi ke kantin.

"Haduh, bagaimana ini? Tidak mungkin aku bisa mengerjakan semuanya sendirian, ini terlalu banyak. Hmmm... Ah, aku tahu!" Kata Ahmad.

Kemudian dia memasukkan semua buku tulis teman-teman nya kedalam tas, dan pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah.

"Kakak pulang." Kata Ahmad.

"Onii-chan, selamat datang. Sini, aku bawakan tas onii-chan." Kata Rizky sambil mengambil tas Ahmad.

"Terima kasih, Rizky. Walaupun kamu wibu, tapi kamu suka membantu orang, termasuk kakak." Kata Ahmad.

"Hihihi, onii-chan bisa saja." Kata Rizky sambil tersenyum.

"Oh iya, setelah kamu meletakkan tas kakak, bisa bantu kakak sebentar?" Kata Ahmad.

"Bantu apa?" Kata Rizky.

"Begini. Teman-teman kakak minta tolong agar tugas mereka dikerjakan oleh kakak, nanti kakak diberi uang. Jadi bisakah kamu membantu kakak menyelesaikan tugas mereka?" Kata Ahmad.

"Aku akan membantu onii-chan." Kata Rizky.

"Terima kasih, kamu adik yang baik." Kata Ahmad sambil mengelus kepala Rizky.

"Hihihi... Onii-chan, geli." Kata Rizky.

Setelah itu, Ahmad dan Rizky mengerjakan tugas teman-teman Ahmad. Setelah semuanya selesai, mereka pun istirahat.

Keesokan harinya.

"Wah, terima kasih banyak ya, Banteng." Kata Gilang, Anto, Tara, dan Farhan.

"Sama-sama. Syukurlah ada adik ku, yang sudah mau membantu ku menyelesaikan semuanya." Kata Ahmad.

"Oops, hampir lupa! Ini bayaran mu, Banteng." Kata Farhan sambil memberikan Ahmad uang.

"Terima kasih juga, Penjilat." Kata Ahmad.

"Tunggu, ini tugas kita?" Kata Anto.

"Ya, kenapa? Ada yang salah?" Kata Ahmad.

"Memangnya kita punya tugas?" Kata Anto.

"Hadeh, ini anak lupa lagi!" Kata mereka.

"Pantas saja dijuluki Si Ikan." Kata Ahmad.

Beberapa saat kemudian, bel masuk berbunyi, dan tugas mereka pun dikumpulkan.

Si Banteng & FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang