Di suatu hari, jam 06.10 pagi.
"Ah, sudah pagi? Akhirnya, aku bisa bangun sendiri. Tapi biasanya, jam segini adik ku sudah datang dan membangunkan aku. Kenapa sekarang dia tidak membangunkan aku, ya? Jangan-jangan, dia masih tidur. Kalau begitu, aku akan membangunkan nya agar dia tidak terlambat sekolah." Kata Ahmad.
Ahmad pun pergi ke kamar Rizky, dan langsung masuk.
"Rizky, ayo sekolah." Kata Ahmad.
Namun Rizky tidak menjawab, dan masih tidur.
"Rizky, ayo bangun! Rizky, nanti kamu terlambat, lho! Rizky, kamu dengar kakak, kan?" Kata Ahmad.
Tetap saja, Rizky tidak menjawab dan masih tidur.
"Rizky, kamu kenapa? Kamu sakit, kah?" Kata Ahmad.
Saat mengecek suhu tubuh Rizky, Ahmad terkejut bukan main karena tubuh Rizky terasa panas.
"Ya Tuhan, Rizky sakit! Aku harus membawa nya ke dokter!" Kata Ahmad.
"Ah... Onii-chan?" Kata Rizky yang baru bangun, dan lemas sekali.
"Rizky, bertahan ya! Kakak akan membawa mu ke dokter sekarang juga!" Kata Ahmad.
"Terima kasih, onii-chan. Uhuk... Uhuk... Uhuk..." Kata Rizky.
Kemudian Ahmad membawa Rizky ke dokter dengan menaiki motor. Sesampainya di sana, mereka berdua harus menunggu karena antrian yang agak panjang.
"Haduh, panjang amat antriannya! Mana adik ku sudah lemas pula!" Kata Ahmad dalam hati.
"Onii-chan... Masih lama, ya?" Kata Rizky yang sedang berbaring di pundak Ahmad.
"Ya, Rizky. Kamu tahan sedikit, ya." Kata Ahmad.
Rizky pun mengangguk dengan perlahan. 10 menit kemudian.
"Adik Rizky, silahkan masuk." Kata dokter.
"Oh, sudah waktunya. Ayo, Rizky." Kata Ahmad sambil membantu Rizky berjalan.
"Ah? Oh, ok." Kata Rizky yang masih lemas.
Lalu Rizky pun diperiksa oleh dokter. Beberapa menit kemudian.
"Jadi bagaimana, dokter? Adik saya sakit apa?" Kata Ahmad.
"Adik Rizky hanya demam biasa, dia hanya perlu istirahat dan minum obat. Dan jangan lupa, selalu minum air putih. Ini obat untuk menurunkan panas nya, minum 3 kali sehari setelah makan." Kata dokter.
"Oh, baiklah. Terima kasih, dokter." Kata Ahmad.
"Ya, sama-sama." Kata dokter.
Setelah itu, mereka berdua pulang.
"Rizky, kamu libur untuk beberapa hari dulu, ya. Kamu masih sakit, kakak takut kamu kenapa-kenapa kalau kamu memaksakan diri untuk sekolah." Kata Ahmad.
"Ya, onii-chan." Kata Rizky.
"Tenang saja, kakak akan mengurus mu. Kalau kamu mau makan, mandi, atau apapun, panggil saja kakak." Kata Ahmad.
"Ya, terima kasih banyak, onii-chan." Kata Rizky.
"Sama-sama, Rizky. Itulah gunanya saudara." Kata Ahmad.
Kemudian Ahmad menelepon Farhan.
"Halo?" Kata Farhan.
"Halo, Farhan. Ini aku, Ahmad." Kata Ahmad.
"Oh, Banteng? Ada apa?" Kata Farhan.
"Untuk beberapa hari, aku akan libur sekolah dulu karena aku mau mengurus adik ku yang sedang sakit. Jadi mohon beritahu guru yang mengajar, ya." Kata Ahmad.
"Ok. Eh, bentar! Siapa yang sakit?" Kata Farhan.
"Adik ku, Rizky." Kata Ahmad.
"Hah!? Si Bawang sakit!?" Kata Farhan dengan terkejut.
"Hei, adik ku gak bau bawang! Walaupun dia wibu, tapi dia masih ingat mandi daripada bawang akut!" Kata Ahmad.
"Oops, maaf. Tadi keceplosan, hehehehe." Kata Farhan.
"Ok, gak apa-apa. Jangan lupa beritahu guru, ya. Terima kasih." Kata Ahmad.
"Santai, itu mah bisa diatur. Oh, sudah bel masuk. Aku duluan, ya. Nanti kita teleponan lagi." Kata Farhan.
"Ya, sampai nanti." Kata Ahmad.
Kemudian dia menutup telepon.
"Rizky, kakak akan menemani mu di sini, ok? Jadi kamu tidak perlu berteriak memanggil kakak, jika kamu perlu sesuatu." Kata Ahmad.
"Ya, terima kasih, onii-chan. Maaf kalau aku sudah merepotkan onii-chan." Kata Rizky.
"Tidak, jangan berkata begitu. Ssstt... Kamu gak pernah sekalipun merepotkan kakak, gak pernah. Jangan berpikir seperti itu ya, Rizky. Kamu adalah adiknya kakak, seorang adik pantas diperlakukan dengan baik dan penuh kasih sayang oleh kakaknya." Kata Ahmad.
"Onii-chan..." Kata Rizky sambil tersenyum.
"Ya sudah, sekarang kamu mau apa?" Kata Ahmad.
"Aku mau tidur dulu, aku masih mengantuk." Kata Rizky.
"Ok, tidur yang nyenyak, ya. Pejamkan mata mu, dan mulailah bermimpi. Kakak akan ada di sana untuk menemani mu, Rizky." Kata Ahmad sambil mengelus kepala Rizky.
Lalu Rizky tertidur pulas, dan Ahmad menjaga nya. Siang harinya, Rizky bangun dan makan siang dengan semangkuk bubur ayam.
"Makan yang banyak, ya." Kata Ahmad.
"Ya, onii-chan." Kata Rizky.
Ahmad pun memegang kepala Rizky.
"Oh, panas nya menurun. Syukurlah, sebentar lagi adik ku sembuh." Kata Ahmad dalam hati.
Sore harinya, Ahmad memandikan Rizky dengan seember air hangat dan sebuah sapu tangan.
"Terima kasih banyak, onii-chan. Hari ini, onii-chan banyak sekali membantu ku." Kata Rizky.
"Sama-sama, Rizky. Pokoknya kamu tenang saja, apapun yang kamu butuhkan, beritahu saja pada kakak." Kata Ahmad.
"Baik, onii-chan." Kata Rizky.
Malam harinya, Ahmad membacakan dongeng sebelum tidur untuk Rizky.
"Suatu malam, sang pangeran bertemu dengan penyihir baik yang akan membantu ayah nya untuk terbebas dari kutukan penyihir jahat. Eh, sudah tidur? Hahahaha, dasar Rizky. Ah, aku rasa aku akan tidur juga, karena aku mengantuk sekali." Kata Ahmad.
Lalu Ahmad tidur disamping Rizky. Sesaat setelah Ahmad tertidur pulas, Rizky bangun.
"Onii-chan, terima kasih banyak, ya. Aku sayang onii-chan." Kata Rizky sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Banteng & Friends
General FictionKisah keseharian dari seorang murid SMA bernama Ahmad alias Si Banteng, dan teman-teman nya yang juga punya julukan masing-masing. Seperti Gilang Si Kambing karena mandi seminggu sekali, Anto Si Ikan karena mudah lupa, dan lain-lain. Tak lupa juga...