Bab 1. Siren

246K 1.3K 19
                                    

Selamat membaca, peringatan untuk anak di bawah umur mohon menjauh!

.
.
.
.
.

Di dekat hutan ada sebuah sungai besar nan jernih, sungai itu merupakan mata air terbesar serta sumber pangan di kerajaan benelos. Tapi sayangnya sungai itu dikuasai oleh seorang gadis cantik setengah ikan, makhluk cantik itu sangat suka mengganggu orang-orang yang datang ke sungainya.
Makhluk itu adalah sejenis mitologi Yunani yang memiliki ekor ikan dan dapat berubah wujud menjadi manusia bila ia seorang makhluk air yang mendapat berkah dari sang Dewa laut, Neptunus.

Hal itu membuat resah para warga, akhirnya sang Raja mau tak mau mengutus ksatria terhebat di kerajaan untuk membinasakan makhluk itu.

Ksatria gagah berkulit eksotis itu bertarung habis-habisan dengan Siren sang penguasa sungai. dengan kelicikannya, Siren menarik ksatria itu ke dasar sungai hingga pemuda itu pingsan.

Ksatria muda itu di bawa ke istananya,
Siren begitu terpesona dengan ketampanan dan kegagahannya.

Perlahan mata ksatria itu terbuka, matanya melotot melihat tubuhnya yang telanjang bulat. Apalagi ia terikat seperti tanda X.

"Dasar Siren sialan! Apa yang kau lakukan padaku?!" Umpat Ksatria itu, ia meronta dan mencoba untuk melepaskan diri tapi nihil, rantai itu begitu kuat.

"Kau bertanya apa yang ingin aku lakukan padamu?" Tanya Siren dengan suara merdunya, ia berjalan gontai menuju ksatria itu. Siren telah merubah dirinya menjadi manusia seutuhnya.

Siren mengungkung ksatria itu di bawah tubuhnya.
"Namamu Argus ya?" Tanya Siren yang langsung dibalas tatapan tajam olehnya.

Mata Siren menatap bibir mengoda pria itu, perlahan Siren memiringkan kepalanya. Ia ingin mencicipi bibir yang baru saja mengumpatinya itu.

Bibir mereka telah menempel kuat, Siren menahan kepala pria itu agar ciumannya semakin dalam.

Bibir Siren melumat bibir Argus, Siren ingin segera menyusup kedalam bibir manis itu, tapi Argus mengatupkan bibirnya rapat.

Siren menyeringai, tangannya meremas kelemahan Argus dengan kuat.
"Ahhh" desah Argus saat kejantanannya digenggam kuat.

Segera lidah Siren masuk dan menjilat ke dalamnya, lidah nakal itu mengajak menari lidah pria itu.
"Shh"
"Shh ahh" Argus mendesah, wajahnya memerah akibat perlakuan Siren.
Argus memang bukan pria suci, ia sering berbagi ranjang dengan wanita di rumah bordil.

Ia perlahan mulai menikmati permainan panas Siren, ia juga membalas ciuman Siren dengan tak kalah liar.
Siren melepaskan ciuman itu sepihak, ada raut kecewa diwajah Argus.

"Sepertinya kau mulai menikmatinya, ksatria tampanku?" Tanya Siren sambil tersenyum menggoda membuat Argus memalingkan wajahnya yang bersemu merah.

Siren mulai mengecup dan menyesap leher Argus, membuat bercak merah dikulit eksotisnya.

"Ahhh shh" Argus mendesis ketika lidah Siren itu menjilat dan menghisap diputing dada kekarnya. Gairah Argus bangkit, ia menatap Siren penuh nafsu.
Ia ingin lebih.

"Emm desahanmu seksi sayang." puji Siren, wanita itu membelai dada pria itu dan mencubit putingnya.

Siren melangkahkan kakinya menuju meja, dia mengambil wadah yang berisi cairan kental dan lengket.

"Ahh apa yang kau lakukan?" Desah Argus saat batangnya diurut dan dioleskan cairan lengket itu.

"Tentu saja untuk mencicipimu sayang." Kata Siren sambil mengurut kejantanan pria itu, ia melumuri kejantanan Argus dengan madu.

The dark of MatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang