Bab 12. Buaya Putih

65.6K 1.4K 106
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan komentar
Terimakasih....🥰
Ini cerita request dari seseorang readers ya..
Btw anak kecil bau minyak telon boleh mampir, tapi cuma di bab ini ya..😅
.
.
.
.
.

Di sebuah desa Pulau padi yang berada di pelosok hutan terdalam wilayah Jawa,
Desa itu masih belum terjamah oleh kehidupan modern dan masih beradat kejawen yang kental.

Arutala seseorang gadis rupawan berkulit kuning langsat, di masa kecilnya ia tinggal di desa itu dengan kakek dan neneknya, tapi ketika ia menginjak usia 12 tahun, ia di bawa oleh orang tuanya ke kota agar hidup dan tumbuh mengikuti perubahan zaman.

Dan ketika usianya menginjak 20 tahun, ia kembali ke desa masa kecilnya, dia memutuskan untuk tinggal sementara karena ingin merawat kakeknya yang jatuh sakit.

Di desa Pulau Padi itu terkenal dengan cerita setempat yaitu ada kerajaan buaya putih dan pusat kerajaan itu berada di sungai Beringin Putih.
Akibatnya ada peringatan 'Dilarang mendekati sungai Beringin putih dan berkeliaran setelah matahari tenggelam.'

Awalnya saat Arutala meminta izin pada orang tuanya untuk tinggal di desa itu, orang tuanya langsung menentangnya.
Tapi gadis itu begitu keras kepala dan terus memaksa kehendaknya, dan akhirnya orang tuanya pun memberi ijin padanya, asal tetap menjaga sopan santun disana.

"Nduk, sing ati-ati ing deso Iki, opo meneh sampeyan duwe getih anget. Ojo lungo dewean, nek Mbah wis mari ndang lungo! Ojo suwe-suwe ning kene!" Kata kakeknya yang sedang terbaring sakit.

Getih anget? Apa itu?
Arutala tak terlalu mengerti kosa kata itu, dia sudah terbiasa dengan kehidupan modern dan kehidupan realistis di kota.

"Uwes nduk, Ojo mbok pikirno. Turu Yo Iki wis mbengi." Kata neneknya.

Baiklah, lagipula hal seperti itu tidak terlalu dipikirkan oleh gadis yang terbiasa hidup di kota.

Selama berhari-hari ini Arutala menjalani kehidupannya dengan normal, saat pagi hari ia akan membantu neneknya memasak, siang harinya ia membantu beres-beres rumah, sore harinya ia akan menjaga dan merawat kakeknya, lalu malam harinya ia akan belajar dan menulis skripsi kuliahnya.
Begitulah aktivitas dan kegiatannya sehari-harinya.

Sampai suatu hari dia pergi kedalam hutan untuk mencari tanaman herba, ginseng Jawa yang terkenal sangat bagus untuk menambah stamina. Dia berniat akan membuat rebusan akar ginseng untuk kakeknya.

Tap tap tap
Gadis itu begitu mengagumi keindahan alam desa itu, hutannya begitu asri dan belum terjamah oleh keegoisan manusia. Gadis itu terus melangkahkan kakinya menyusuri hutan itu sendirian.

Langkahnya terhenti, dia mendengar suara arus sungai yang begitu deras, hingga terbersit di kepalanya, ia ingin melihat sungai bening nan jernih, ia ingin bermain air dan merendamkan kakinya.

Dia tidak khawatir kalau akan tenggelam, karena ia perenang yang cukup handal.

Dia tidak khawatir kalau akan tenggelam, karena ia perenang yang cukup handal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The dark of MatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang