l

1.5K 145 7
                                    

Hallo guys!

Aku baru mencoba buat cerita nih karna gabut aja si sebenernya jadi tolong apabila ada kritik saran dan mungkin ada kesalahan kesalahan kata dalam cerita ku dikomen aja ya!

Arigatou


⚠TYPO BERSERAKAN

HAPPY READING!

   Ertigas nevanda fizgerland seorang pemuda pemalas yang hobby membaca walaupun begitu dia anak yang cerdas nevan selalu menang Olimpiade bukan hanya akademik namun di bidang non-akademik pun dia sangat unggul contoh nya saja sebulan yang lalu ia memenangkan tanding beladiri. Nevan adalah anak kedua dari tiga bersaudara kakaknya bernama naken arkana fizgerland dan adiknya bernama riansyah aldin fizgerland.

Seperti biasa nevan sedang membaca novel dikamar nya dan dia membaca nya dengan banyak ekspresi tertawa, emosi dan menangis mungkin cerita yang ia baca kali ini alurnya seperti rollercoaster.

Sekarang nevan sedang kesal oleh novel yang ia baca itu karna walaupun alurnya kaya rollercoaster tapi kenapa tokoh awalnya strong keren malah jadi menye-menye. Ia memang tidak tau rasanya bertransmigrasi ketubuh orang lain dengan memiliki perasaan orang itu yang tersisa di raganya. namun nevan kesal kenapa karakter nya jadi bego gitu loh karna nevan memang sering membaca novel tentang transmigrasi karna ia gabut dan bingung mau baca tentang apa.

"Kenapa si stiap cerita transmigrasi nanti sikap tokoh yang transmigrasi nya berubah di tengah jalan? Manahan kadang jadi bego ada yang jadi menye-men-"

"NEVANNN"

"TUNDA DULU BACA NYA SEKARANG TURUN KE BAWAH MAKANAN NYA NANTI DINGIN" teriak arkan dari dapur yang baru selesai memasak

"IYA BANG OTW"

"CEPET AA PANDA IAN UDAH LAPERR!"
Rian pun triak agar abangnya itu segera datang karna sedari tadi ia sudah ingin makan sampai-sampai nungguin abangnya selesai masak

Nevan segara turun dan langsung duduk di meja makan. Karna sedari tadi ian sudah ingin makan jadi nya mereka langsung ke acara makan nya

"Bang" nevan membuka pembicaraan.

"Makan"

Nevan pun diam melanjutkan makannya. Begitulah keluarga kecil nevan kalau sedang makan, sangat dilarang sambil mengobrol karna itu adalah salah satu sopan santun yang di ajarkan orangtua nya dulu.

Akhirnya sesi makan malam mereka pun selesai. Dan mereka langsung beres-beres bekas makan mereka. Walaupun rumah mereka besar tapi mereka hidup mandiri tanpa ada maid kalau kata arkan itung-itung belajar hemat

"Uhh akhirnya perut ian senang sembilan bulan" begitulah ucap anak 14 tahun itu sambil mengelus-slus perutnya.

Arkan pun terkekeh oleh kelakuan absurd adiknya itu

"Tinggal lahirnya doang ya de haha" vandra tertawa dan di sambut tawa oleh ian

"Bang"arkan yang merasa terpanggil pun nengok dan menaikan alis nya yang seperti menanyakan 'apa'

"Gua habis baca novel transmigrasi lagi bang, kaya nya bisa gua simpulin gua tuh kesel sama autornya kenapa tokoh yang transmigrasi malah jadi menye-menye dan jadi cengeng kadang malah ada yang jadi bego. Ga habis thinking gitu gua bang" cerocos nevan yang dia tanggapi muka cengo adik dan abangnya itu.

Arkan itu senang adiknya sering bercerita seperti cuma kadang adiknya itu kaya diluar dugaan kalo ngomong..

"Kalo ga gitu ga seru dong dek, nanti cerita nya ga menantang" sebenarnya arkan juga bingung mau menanggapi adiknya bagaimana.

"Ian udah ngantuk mau tidur duluan" rian beranjak dari situ karna ga paham pembahasan nya juga.

"Loh bang malah kalo menye-menye jadi ga menantang! Manahan ya transmigrasi nya ga etis banget ketabrak mobil! Di tambah lagi nih yang baru gua baca bang tokoh yang transmigrasi malah mati mengenaskan anjir" nevan menghiraukan adiknya dan malah melanjutkan debatnya

"Bodolah de, kalo gitu kamu aja yang jadi tokoh transmigrasi nya sana"

"Jadi manusia ngadi-ngadi amat bang"

"Terus mau kaya gimana panda"

"Ya ceritanya ga menye-menye"

"Yaudh sana kamu jadi author nya"

"Idih ogah males banget bang mending turu"

Arkan hanya bisa geleng-geleng kepala dengan sikap adiknya yang super ngeselin itu.

"Untung abang sayang de" nevan hanya bisa cengengesan kalau abangnya bilang seperti itu

Berakhir kedua nya saling diam melanjutkan aktivitas membereskan bekas makan mereka dan mencuci piring.

Selesai itu nevan pun ingin melanjutkan membaca novel yang lain nya langsung berlari menuju tangga arah ke kamar nya.

"JANGAN LAR-"

BRUK..

Belum arkan menyelesaikan ucapan nya adiknya terpeleset dan kepala nya terbentur anak tangga. Arkan melihat itu pun langsung menhampiri nevan dengan khawatir.

"Anjing siapa yang buang plastik disitu"gumam nevan sambil melihat bekas plastik itu

Nevan ingin bangun namun rasanya tubuh nya lemas dan dia melihat darah mengalir di lantai tangga itu.

Arkan langsung menggendong adiknya itu dan panik akan darah yang mengalir dari kepala dan hidung nya.

"Panda tahan ya sayang kita langsung ke rumah sakit" mendengar itu pandangan nevan mulai memudar

"Abang maafin nevan ya belum bisa jadi adik yang berbakti"racau nevan dengan suara lirih nya

"Kamu ga usah ngomong gitu sayang, tahan ya" nevan hanya bisa mendengar suara abangnya itu tanpa bisa melihat abangnya

"Maaf uhukk kayanya nevan udah waktu nya ketemu ayah sama bund-" gumam nevan yang masih bisa di dengar oleh arkan dan akhirnya pandangan nevan benar-benar menjadi gelap.

Arkan mempercepat mobil nya dia sangat khawatir dan takut adiknya benar-benar meninggalkan nya.

TBC
.......

__________________________________

Gimana cerita awalnya? Agak kurang jelas ya?

Sebenernya nge publish cerita ini agak ga pede tapi semoga aja ada yang baca hehe

Teruntuk yang baca makasih ya!

___________________________________

Nevanda Not NevandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang