VII

815 91 1
                                    

⚠TYPO BERSERAKAN

HAPPY READING

"Maaf? Maaf untuk apa? Sakitnya udah mendarah daging"

Nevan menatap langit-langit kamar nya dengan tatapan kosong tapi mengalirkan air mata. Entah itu senang atau sedih saat pelukan tadi.

Nevan senang karna rencana nya berdrama membawa kata 'mati' itu berjalan seperti yang ada di cerita-cerita transmigrasi. Kata itu membuat para tokoh nya sadar akan kesalahan nya. Namun sekarang ia sedang menangis.

"Evan ini lo kan yang nangis? Lo senang tubuh lu ini di peluk abang lu? Atau lu sedih karna abang lu baru minta maaf?" monolog nevan yang seakan ingin di jawab oleh tubuh nya sendri

Tak lama dari itu nevan melihat pakaian dan teringat akan hutangnya.

"Untung ga ke hapus" nevan mengehela nafas saat melihat nomer di tangannya masih sangat jelas di lihat. Lalu ia mengambil handphone nya

Bryan gila

P|
Gua nevan mau minta|
no rekening lu

|Hai manis akhirnya lo chat gua
|kenapa belum tidur?

Mana no rekening lu|


|baiklah tunggu
|6839 **** **** nih

Udah masuk kan?|

|udah

Makasih udah nolong gua|

|iya sama-sama manis,
|Lo kenapa belum tidur?

Bukan urusan lu|

Nevan keluar dari room chat itu lalu ga lama kemudian ada notifikasi masuk ternyata chat dari Bryan ia membaca pesan nya dari notifikasi

|tidur sayang nanti sakit

"Dasar orang gila" ucap nevan setelah membaca chat itu.

Tapi kata Bryan itu benar karna sudah waktunya sekarang ia tidur.

Dringg dringg

"Apaan lagi si anjing gua mau tidur" kesal nevan yang sudah ingin tidur

"Evan?" suara dari sebrang telfon itu.

"Eh? Arthan?" nevan melihat nama kontaknya dan benar saja itu arthan.
"Sorry gua kira lu Bryan, kenapa nelfon jam segini ar? "

"Gua nelfon karna liat lo online, kenapa belum tidur?"

"Hehe tadi ada yang harus di kerjain dulu" bohong navan

"Yaudh sana tidur tadi bilang mau tidur kan"

"Iya"

"Jauhin Bryan kalo lu lupa kejadian sebelum nya, night evan"

"Night too" sambungan telepon itu pun berakhir.

"Jauhin Bryan? Kejadian sebelumnya? Ingatan mana yang belum lo kasih ke gua evan?" gumam nevan yang tak lama kemudian terlelap tidur.

.

.

.

.

Setelah hari balapan itu nevan bermalas-malasan selama tiga hari karna merasa lelah. Selama tiga hari itu nevan hanya membaca buku cerita tidur bangun makan tanpa olahraga.

Nevanda Not NevandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang