HG | 17: Anak Abang?

264 48 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum tie

Hai,apa kabar semua
Hampir satu Minggu gak update🥺
Untuk beberapa hari kedepan mungkin jarang
Update karena mau ujian😘

Pagi ini rakala sudah berkutat dengan air,yah seperti biasa ia memandikan Razka terlebih dahulu lalu membuatkannya sarapan sambil menyalakan tv, setelahnya ia pun pergi mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini rakala sudah berkutat dengan air,yah seperti biasa ia memandikan Razka terlebih dahulu lalu membuatkannya sarapan sambil menyalakan tv, setelahnya ia pun pergi mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

"Aka duduk di sini dulu yang anteng,ayah mau mandi.Rotinya di habisin yah susunya juga jangan lupa di minum." Tutur lembut Rakala.

Huft,baru satu hari ia mengurus anak sudah ingin menyerah, bagaimana dengan seorang wanita yang selalu mengurus anak bisa di bilang 24 jam tidak bisa membayangkan betapa lelahnya.

Razka mengangguk "oke,ayah" balasnya.

"Good boy" ucap Rakala lalu mengelus Surai lembut sang anak.

Setelahnya ia pun pergi menuju lantai dua di mana kamar nya berada, beberapa menit setelahnya ia sudah siap dengan seragam sekolahnya.

Tak tak tak tak

Suara hentakan kaki berasal dari rakala,dengan tas hitam yang di sampirkan di bahu sebelah kirinya serta rambut yang masih basah menunjukkan aura good boy, selain good boy paham agama pasti.Hanya saja ilmu yang di milikinya tidak banyak orang yang tau.

"Ayah mau kemana?" Tanya Razka dengan ekspresi kebingungan.

"Ayah mau pergi sekolah" jawab rakala.

Razka mendengus kesal "terus aka tinggal sama siapa" tanya Gus kecil itu dengan tatapan sendu nya.

Rakala terkekeh melihat ekspresi sang anak,ia berjongkok untuk menyesuaikan tingginya dengan Razka "aka ikut sama ayah,tapi syarat nya nanti kalau di sekolah aka gak boleh panggil ayah,yah, panggil Abang aja" tutur lembut Rakala sambil mengelus pipi tembem sang empu.

"Kok gitu sih, bukannya aka ini anak ayah bukan Adek nya kan" gerutu Razka.

Lagi-lagi rakala di buat tertawa "Karna kan ayah masih sekolah,nanti kalau aka panggil ayah di depan mereka kan brabe,aka masih terlalu kecil kalau ayah jelasin" ujar Rakala.

Mendengar penjelasan dari sang ayah,Gus kecil itu hanya manggut-manggut saja.

"Udah siap,kita berangkat sekarang" tanya rakala.

"Siap" seru Razka sangat bersemangat,lalu sang ayah menggendongnya menuju garasi.

Jarak sekolah dari rumah rakala tidak terlalu jauh membuatnya sedikit santai untuk melajukan kendaraannya terlebih lagi saat ini ia bersama sang anak,kalau ia melajukan motornya dengan kecepatan yang sering ia pakai bisa-bisa Razka pilek dan dapat ceramah gratis lagi dari umi Halimah.

Hi,Gus! [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang