HG | 31: Kembali ke kota asal

184 10 15
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum

"Seburuk apapun orang lain memperlakukanmu, jangan pernah membalas dengan hal yang sama."

-Juliana Syafira-


🌷Happy Reading🌷

Saat ini gus Mail dan Farhan sudah sampai di tujuan, yaitu ruangan CCTV. Setelah mendengar penjelasan dari gus Mail, keduanya langsung bergegas untuk mencari tahu bukti yang sebenarnya.

Mereka berdua sudah mendapatkan izin dari pihak media pesantren untuk mengecek CCTV. Kini gus Mail duduk di kursi sambil mencari nama-nama file CCTV tersebut beserta letaknya, dengan wajah yang tegang dan serius akhirnya ia menemukannya.

Dengan satu sentuhan ia mengklik data tersebut dan munculah sebuah rekaman yang memperlihatkan seorang wanita yang sangat tidak asing di matanya.

Wanita tersebut mengendap-endap menuju kamar yang juga tidak asing bagi gus Mail, yaitu kamar Kinara beserta beberapa teman-temannya.

Wanita tersebut masuk secara perlahan sambil melihat keadaan sekitar apakah masih aman, saat ia melihat ke arah belakang tepatnya di arah CCTV berada di situlah wajahnya mulai terlihat.

Mimik wajah terkejut terpasang di wajah Farhan, ia membulatkan matanya melihat sosok wanita tersebut "Gus...ini bukannya Aulia?" Tanya Farhan.

"Kayanya iya sih." jawab Gus mail, kemudian ia menjeda rekaman tersebut dan mulai mengamati. Dari segi pakaian dan postur tubuh sudah jelas kalau itu Aulia.

"Gus bawa hp gak?" tanya Farhan.

Gus mail mengangguk "Alhamdulillah bawa, memangnya kenapa?"

"Rekamannya gus vidioin aja, nanti tinggal kita kasi tunjuk ke gbi soalnya kalau bawa orang banyak ke sini kan bahaya." jelas Farhan.

Gus mail menopang dagunya sambil terus menatap layar tersebut. Ia terus memikirkan saran yang diberikan oleh Farhan dan akhirnya ia pun menyetujuinya "Pintar juga kamu" ucapnya sambil tersenyum.

Setelahnya, mereka mulai memvidio rekaman tersebut dari awal.

🌻🌻🌻

Hari demi hari Rakala lewati bersama buah hatinya yang setiap hari semakin membaik, hari ini adalah hari dimana hal yang paling menegangkan sekaligus hari bahagia baginya.

Yaitu pulang ke kota kelahirannya untuk kembali menemui orang tuanya. Mungkin bagi sebagian orang khususnya perantau, pulang untuk bertemu dengan orang tua adalah hal yang paling menyenangkan dalam hidup, namun berbeda dengan Rakaia bingung bagaimana harus mengekspresikan perasaannya saat ini. Entah itu sedih, atau bahkan bahagia. Namun ia merasa itu semua terasa biasa saja.

Sebelum benar-benar pergi dari kota ini ia lebih dulu berpamitan dengan sang paman yang sudah membantunya selama tiga tahun belakangan ini, mulai dari titik paling rendahnya seorang Rakala sampai saat ini yang perlahan membaik.

"Aka...sudah siap?" tanya rakala.

Sejak jauh-jauh hari Rakala sudah menyiap semua barangnya jadi saat ingin pulang tinggal berangkat tanpa memikirkan apa yang perlu di bawa pulang.

Razka mengangguk "Sudah ayah." ia tampil dengan celana putih serta baju kaos berwarna hitam dan jangan lupakan kacamata hitamnya. Bayangkan saja betapa kerennya anak kecil itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hi,Gus! [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang