chapter 2

1.6K 143 3
                                    

Demi abang, dan keluarga.

"bunda"

Farah menoleh, terdapat Alesha yang sedang berdiri disana bersama dengan Marlin. Terlihat juga Alesha yang masih memakai selang infus di tangannya. Ia memandangi putrinya, mata gadis itu berkaca kaca. Farah menghampiri Alesha dan memeluk nya.

"Abang bun, abang" lirihnya. Farah mengelus punggung anaknya lembut. "Gapapa, bunda tau abang kamu kuat"

Alesha menatap bunda nya, "orang mana yang kuat berencana buat bunuh diri?"

Farah terdiam. Kemudian Alesha berjalan kearah ruangan Alex, tapi ia hanya melihat dari sebuah kaca yang besar, sehingga sosok itu dapat terlihat. Pemuda yang sedang terbaring disana, dengan macam macam alat medis ditubuh nya. Mata itu terpejam.

Farah menghampiri Alesha, dan berdiri di sebelahnya. Menatap lurus kearah sang putra yang sedang terbaring disana. "Bunda gagal. Bunda gagal jadi orang tua. Abang kamu sedari kecil suka melukis, katanya dia ingin menjadi seorang seniman. Dan karya-karya nya terpajang di museum,

"Tapi ..., Karna dia penerus laki-laki satu satunya dari keluarga kita. Dia harus membuang impiannya jauh. Kakek kamu sangat egois jika menyangkut keluarga ini sha. Dia menjadikan Alex sebagai penerus terbaiknya,

"Andai bunda menentang teguh keputusan kakek mu, pasti semua ini tak akan terjadi ...."

Alesha diam. Ia tau bagaimana kakek nya mendidik Alex, dia mendidik Alex dengan sangat keras. Dan mungkin itu yang membuat Alex menjadi seperti ini.

Ia juga ingat, abangnya itu sangat bersemangat untuk masuk sekolah normal seperti anak-anak lain. 'abang pengen lulus dengan nilai terbaik sha' Tapi, semua itu sekarang sudah hilang dan sirna. Alesha memandang sendu Alex.

"Kamu benar, farah. Saya memang egois" suara itu membuat Alesha dan Farah menoleh. Bertapa terkejutnya mereka melihat siapa yang berdiri disana.

"Kakek!?"

***
Ruangan yang bernuansa abu ke abuan itu sunyi, walau di dalamnya terdapat tiga orang disana. Alesha duduk disamping Farah. Sedangkan didepan mereka terdapat Dion Dominic-- Kakeknya, sekaligus pemimpin keluarga Dominic.

"Izinkan saya egois lagi" ujar Dion. Alesha dan Farah saling pandang. Kemudian menatap Dion dengan tatapan bertanya. Farah memiliki firasat yang tak enak mengenai hal ini.

"Alesha, tolong gantikan posisi abang mu, Alex"

Mereka terkejut, kemudian Farah berdiri. "Gak! Aku gak setuju pa!" Tolaknya. Ia tak akan melakukan kesalahan lagi untuk anak anaknya kali ini. Dan lagi, bagaimana Alesha akan menggantikan Alex?! Ia tak habis pikir dengan jalan mikiran orang tua ini, yang sialnya adalah orang tuanya.

Dion menghela nafas, "menyamarlah menjadi seorang pria Alesha. Hanya sampai abangmu benar-benar pulih dari keadaannya saat ini.

"Kalian kembarkan? Maka tak masalah. Wajah kalian berdua juga belum di kenal luas oleh publik"

Fara lagi lagi emosi dengan yang di ucapkan oleh Dion. "Bagaimana mungkin pa! Alesha tetap seorang gadis. Dan kau ingin dia menyamar menjadi seorang pria?! Dimana letak kewarasan nya pa! Aku tak setuju!"

Dion menatap farah. "Aku tau ini egois, tapi media nanti pasti akan mencari tau apa yang terjadi. Jadi, untuk kali ini saja .... Sampai semuanya selesai"

Alesha terdiam. Akankah ia harus? Tapi yang dikatakan kakek nya benar. Dengan kabar kalau penerus Dominic dinyatakan koma. Pasti akan ada kekacauan nantinya.

Dan lagi, ia teringat tentang kata abangnya. Bukankah abangnya ingin lulus sekolah dengan nilai terbaik? Dan betapa senang nya dia bersekolah seperti anak-anak lain. Alesha jadi bimbang.

Melihat kakek dan bundanya yang beradu argument membuat kepala Alesha berdenyut denyut. Ia bingung, akankah ia melakukan nya? Demi Alex, dan rasa bebas itu. Ya, Alesha ingin bebas. Ingin merasakan hal yang sama  dengan abangnya, yaitu merasakan sekolah diluar. Karna selama ini Alesha dan Alex homeschooling.

Dan, demi impian abangnya ....

"Aku mau" mendadak pertengkaran dua orang tadi berhenti. Farah yang memandangi nyalang ke arah nya, dan Dion yang memandang senang.

"Tidak! Bunda tidak akan mengizinkan nya! Kau seorang gadis Alesha. Bagaimana mungkin?!" Bantah Farah.

Alesha berusaha menenangkan bundanya, "aku melakukan ini demi abang bun, dia mengatakan kepada ku kalau ingin lulus dengan nilai terbaik. Dan juga aku melakukan ini demi keluarga kita ...." Jelasnya.

Dion tersenyum senang, tapi juga merasa bersalah. Farah menatap tak percaya. Ia tatap dalam dalam iris mata Alesha, ada sebuah tekat dan nekat di sana. Kemudian Farah menghembuskan nafas kasar.

"Baiklah. Lakukan sesuai keinginan mu"

"Terimakasih bunda ...."

Dion menatap kearah dua orang itu sendu, ia tau ia egois, tapi dia terpaksa melakukan ini. "Kau yakin Alesha?" Tanyanya menatap Alesha serius.

Alesha mengangguk, "aku yakin kakek"

"Baiklah, persiapkan diri mu. Kau ikut kekediaman ku. Kau membutuhkan beberapa latihan bela diri nantinya"

***
Hari ini, Farah dan Alesha sedang bersiap-siap untuk pergi kekediaman kakek nya. Setelah berbelanja keperluan seorang pria, seperti baju dan lainnya. Jika ditanya kenapa tidak memakai punya Alex saja? Maka jawabannya karna itu barang Alex, dan bukan barangnya.

Farah berdiri didepan gerbang mansion, menatap putrinya yang akan meninggalkan dirinya beberapa waktu nanti. "Jangan terlalu di paksakan jika kau tak sanggup sha" ucapnya. Alesha hanya mengangguk.

Setelah sampai dikediaman Dion, Alesha melakukan beberapa latihan beladiri, latihan memanah dan lainnya. Aneh nya Alesha tidak pernah mengeluh walau ia adalah seorang gadis. Justru Alesha senang dengan latihan ini. Kalian tau? Alesha itu tomboy. Dulu saat dia masih bersama bundanya, ia selalu diatur agar menjadi seorang gadis yang manis, cerdas, sopan, dan anggun. Dan itu benar-benar membuat ia muak.

Tapi sekarang, Alesha cukup menikmati latihan keras yang diberikan kakek nya. Dion pun kagum dengan tekat Alesha, tidak mudah menyerah, dan mengeluh.

Alesha berdiri ditengah lapangan latihan milik keluarga nya, seraya menatap ke langit yang sangat terik.

"Tunggu gue dunia baru"

Tbc

Hello! Bertemu lagi dengan aku!

Seperti biasa votment nya ya! Biar semangat up nya!

💌⭐

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang