Di culik
Alesha sedang berjalan bersama Zahra di koridor sekolah, seperti biasa jika kedua orang itu di pertemukan, mereka tidak akan diam dan terus mengoceh bahkan hal random sekalipun. Saat di perjalanan menuju kantin, Zahra melihat Novi yang baru turun dari lantai 4.
"Nov! Sini-sini," panggil Zahra. Alesha menoleh dan menatap gadis yang sedang berjalan menuju kearah mereka.
"Ini temen gue, le. Namanya Novi," kata Zahra memperkenalkan Novi, kemudian di menatap Alex, "dan nov, ini temen gue namanya Ale-Ale seribuan," lanjutnya.
Alesha melotot. "Enak aja, nama bagus-bagus gini di bilang Ale-Ale seribuan!" Bantahnya.
Novi tertawa melihat tingkah laku Alex. Dia pikir Alex adalah orang yang tidak banyak bicara seperti kebanyakan para cogan di sekolahnya. Tetapi ternyata lelaki itu sangat ramah.
"Terserah gue lah," sahut Zahra yang membuat Alesha menghelah nafasnya kasar.
"Kalian mau kemana?" Tanya Novi.
"Mau ke kantin nih, lo mau ikut?" Zahra tersenyum lebar, dan Alesha hanya mengangguk saja.
"Emang boleh?"
"Boleh lah, makin rame makin seru loh, nov," sahutnya. Dia kemudian merangkul pundak Novi santai, yang dimana itu membuat tubuh Novi menegang kaku.
Zahra melotot. "Eh! Apa-apaan lo ngerangkul anak gue?! Lepas-lepas!" Zahra memisahkan Novi dan Alesha dengan wajah garangnya.
Alesha menepuk dahinya refleks, di lupa kalau sekarang dia laki-laki! Biasanya Alesha terbiasa merangkul pundak temannya. Apalagi Ariel.
"Sorry, nov. Gue gak sengaja," kata Alesha.
Novi mengangguk kaku. "Gapapa."
"Yaudah, ayo ke kantin. Dan lo!" Zahra menunjukkan wajah Alex garang, "jangan rangkul-rangkul anak gue lagi!"
"Iya, mak. Iya!"
"Gue bukan mak lo ya!"
"Yaelah, gue anak ga di anggap nih?"
"Bodoamat njir!"
Novi menggeleng saja melihat tingkah laku keduanya, lihat lah sekarang. Bahkan banyak pasang mata yang melihat kearah mereka, mereka yang di tatap, Novi yang maluu.
Tapi tak lama dia melihat dari arah lain, ada Alaskar dan Indri yang sedang membawa banyak buku berdua. Bahkan terlihat kedua gadis itu kesusahan dengan buku yang mereka bawa. Alesha juga menyadari hal itu.
"Kak eca?" Panggil Novi, Alesha langsung mengerutkan dahinya bingung, siapa eca?
"Eh, ada Novi," ucap Alaskar, dia pun menoleh kearah Alesha dan Zahra, "ada Alex dan Zahra juga."
Indri mengintip dari balik buku yang terlihat berat itu, dia tersenyum ramah. "Bisa minggir bentar gak? Berat banget nih, bukunya," katanya pelan.
Novi mengangguk dan menyingkir, begitupun Zahra. Sedari tadi Zahra hanya diam saja, entahlah, Alesha pikir, Zahra tidak terlalu suka dengan kehadiran kedua gadis itu. Berbeda dengan Alesha yang sudah mendekati kedua nya.
"Gue bantu ya? Keliatan berat banget, itu." Alesha tanpa mendengarkan jawaban dari sang empu, dia langsung mengangkat beberapa buku. Indri dan Alaskar langsung saling pandang, kemudian mereka tersenyum.
"Maaf ngerepotin, ya, Alex," ujar Indri.
Alex mengangguk. "Gapapa, mau di antar kemana ini?"
"Ke perpustakaan anak kelas 12," jawab Alaskar.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALESHA
Dla nastolatkówbagaimana jika seorang gadis menyamar menjadi seorang pria? ya, itulah yang sedang dialami oleh Alesha Arelia Dominic. gadis tomboy dengan rambut pendek sebahu itu menyamar menjadi seorang pria dikarnakan suatu peristiwa. Alexander Zen Dominic, kemb...