[9] Guardian

88 12 1
                                    

"Permisi Karina?" kamar Karina kosong. Sepertinya dia sedang di toilet karena ada suara gemericik air.

Cklek

Keduanya terpaku pada mata lawannya. "Yo-Yoshi!" ucap Karina tak percaya.

"Oh eh Hai. Itu kau berbaring saja jika badanmu kurang enak." Yoshi membantu Karina untuk kembali keranjangnya.

Keadaan ruang itu benar benar sepi. Karina merutuki teman trmannya yang pada entah kemana.

"itu aku kesini mau minta maaf," ucap Yoshi membuka pembicaraan.

"emm itu sudah kumaafkan."

"tidak. Kau tidak boleh memaafkanku semudah ini, aku telah menyakitimu aku minta maaf benar benar minta maaf." Yoshi menundukan kepalanya tak berani menatap Karina.

"sudah kubilang kalau aku sudah memaafkanmu." Karina tersenyum melihat Yoshi yang seperti sekarang. Ia rasa move on dari Yoshi adalah hal yang sangat susah karena sikapnya yang menggemaskan.

"kau boleh memukulku atau apapun itu aku akan menerimanya." Karina menggeleng.

"begini saja aku ingin mengajukan sebuah permintaan boleh?" Yoshi mendongakan kepalanya menatap Karina.

"tentu saja! Katakanlah aku akan mendengarkanmu dan mengabulkannya untukmu!"

"hihihi aku ingin kau..." Yoshi menatap Karina menunggu jawaban darinya.

"aku ingin..."

"ingin..."

"aku itu.." Karina jadi bingung harus mengatakan apa.

"aku menyukaimu maukan kamu jadi pacarku?" Yoshi menatap Karina kaget detak jantungnya berdetak tak karuan.

"tidak."

"apa? Ti-tidak menolak kan maksudnya?" tanya Karina takut takut.

"bukan aku benar benar tidak bisa. Bagaimana bisa aku di tembak oleh cewek." Yoshi merogoh sakunya.

"aku tau banyak kelemahan dalam diriku. Aku melakukan ini bukan semata mata karena aku kasihan atu karena Ryuka. Aku benar benar melakukan ini dari hatiku, Karina maukah kamu menjadi ibu untuk Ryuka dan istri untukku?" Karina berkaca kaca ini beneran kan?

"beneran? Kamu nggak bohong kan?" Karina memegang cincin yang berada di kotak yang Yoshi sodorkan.

"benar aku serius tulus. Saat kepergianmu aku merasa ada sesuatu yang kurang seperti sesuatu yang kosong dan tak bisa terisi."

"jadi Karina? Bagaimana jawabanmu?" Yoshi menatap Karina harap harap cemas, dia sudah menyiapkan mental baja untuk penolakan yang akan ia terima.

"yes, i will."

Yoshi menatap Karina tak percaya, "sungguh? Kau tidak berbohong kan? Setelah semua kata kata yang ku ucapkan kau masih mau denganku?"

"jadi kamu mau aku menjawab tidak?" Yoshi dengan cepat menggeleng dia mengambil cincin itu dari kotaknya dan memasangkannya ada jari Karina.

"cantik seperti orangnya." Karina yang dibilang begitu pun langsung tersenyum malu.

"khem okey Mr. Kanemoto sudah saatnya adegan romancenya di cut lebih dahulu karena ada berita yang lebih urgent." Junkyu masuk bersama Ningning dan Winter dan Gisselle yang sudah balik lagi.

"lo nguping?" ucap Yoshi menyelidik.

"ngapa nggak suka lo?" balas Junkyu.

"uwuu banget sih, ciee yang dilamar." goda Gisselle.

[II] GUARDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang