[4] Guardian

127 19 2
                                    

Kim's Mall
Sekarang keduanya sedang berada di mall milik keluarga Doyoung atau bisa dikatakan milik Doyoung.

Keduanya berjalan menuju sebuah toko buku padahal baru jam sembilan tapi sudah seramai ini.

Mereka memasuki toko buku dan Karina mencari sebuah novel untuk ia baca. Dia sangat suka menbaca novel saat waktu senggang.

Karina terus berkeliling dan Yoshi hanya terus mengikuti Karina dengan diam. Seperti bayangan yang terus mengikuti tuannya.

"ketemu!" seru Karina.

Karina senang saat mendapati novel impiannya ada tapi terletak di rak yang cukup tinggi, dia tidak yakin bisa menggapainya.

Karina berusaha sendiri namun tidak membuahkan hasil Karina terus melompat lompat kecil berharap untuk sampai.

Tiba tiba sebuah tangan berada di pinggang Karina. Yoshi, dia adalah pelaku dari tangan tersebut.

Yoshi mengangakat Karina dengan santai seperti tanpa beban apa apa. Karina segera mengambil novel yang ia inginkan.

Saat dirasa Karina sudah mendapatkan novel yang ia cari Yoshi menurunkan Karina.

"terima kasih."

"sama-sama lain kali mintalah tolong jika tidak bisa. Apa hanya itu yang kau cari?" Yoshi menunjuk buku yang Karina bawa ada sebanyak 5 buku yang tertumpuk rapi di lantai.

"iya kurasa sudah."

"baiklah." Yoshi membawakan buku buku Karina ke meja kasir.

"totalnya 679.500." ucap sang kasir.

"oh sebentar!" saat Karina hendak mencari kartunya sebuah black card muncul lebih dulu.

"eh nggak usah pakai punyaku saja." Yoshi menggeleng dan tetap menyodorkannya.

Setelah selesai melakukan pembayaran mereka keluar dari toko tersebut.

"sudah sampai sini gas aja kali ya?" batin Karina.

"emm gimana kalau kita main dulu itupun kalau lo nggak sibuk," ajak Karina sambil menunduk menatap kakinya.

"aww!" sebab Karina berjalan sambil menunduk dia sampai menabrak tembok penyangga. Tapi Karina rasa temboknya harusnya lebih keras.

"tidak apa apa? Kau bicara dengan lantai? Sepatu? Atau apa? Hingga tidak memperhatikan jalan." Yoshi menurunkan tangannya dari melindungi kepala Karina. Pantas saja tidak sakit.

"ah lupakan." Karina malu dan berjalan lebih dulu.

"ayo." Karina menoleh melihat Yoshi yang menatapnya.

"ayo apa?" tanya Karina bingung.

"katanya mau main?"

Sontak senyuman Karina terbit dia sangat senang hingga tanpa sadar menarik Yoshi. Yoshi yang ditarikpun hanya pasrah.

Keduanya memasuki area bermain. Karina mengajak Yoshi bermain bola basket untuk permulaan.

"ayo yang memasukan bola paling banyak dia yang menang," tantang Karina.

"oke siapa takut." karena ada dua space kosong mereka bermain bersama.

Karina dan Yoshi berusaha memasukan bola sebanyak banyaknya sampai batas waktunya habis.

"ah aku menang?" ucap Karina menoleh ke tempat score Yoshi.

"apa?! 600?" ucap Karina terkejut melihat score Yoshi, dia saja hanya bisa memasukan kurang lebih 150 saja.

[II] GUARDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang