Kini Azan magrib telah tiba, kedua pasutri baru itu segera menunaikan ibadah, setelah sholat Aqila dan Akhtar melantukan ayat suci Al-quran secara bersamaan.
Lantunan Ayat suci Al-qur'an terdengar dengan sangat merdu didalam kamar tersebut. Hampir setengah jam Akhtar dan Aqila melantunkan ayat tersebut dan keduanya saling tatap-tatapan.
"Kenapa hmm.!!"
"Eh g-gpp gus." ucap Aqila gelapan.
Gus Akhtar tetap menatap wajah Aqila. "yaallah izinkan saya mencintai istri hamba sendiri, hamba sangat menerima kehadirannnya karena ini sudah menjadi kehendakmu." Batin Akhtar.
Aqila yang ditatap oleh Akhtar gadis itu merasa gugup bahkan gadis itu menunduk
"Sstt ga boleh nunduk, nanti cantiknya ga keliatan." Ucapan Gus Akhtar membuat pipi Aqila seperti kepiting rebus.
"Gus, Aqila mau tanya, kenapa Gus menerima perjodohan ini!??"
"Karena ini sudah kehendak Allah, saya sebagai manusia tak bisa menentang, memang saya dan kamu sama sama belum mencintai, tapi...."
Gus Akhtar menggantungkan ucapannya membuat Aqila penasaran akan kelanjutan Ucapan itu.
"Saya pastikan kita sama sama akan saling mencintai." Aqila mengangguk.
Tak terasa azan Isya' berkumandangan kedua suami istri itu kembali menunaikan sholat. Setelah sholat isya' suara ketukan pintu terdengar, Aqila segera membuka pintu itu.
"Nak, ayo turun kebawah untuk makan malam." Ucap Umi Zahro.
"Iya umi, Aqila habis ini turun." Jawab Aqila diangguki oleh Umi Zahro.
Aqila kembali menutup pintu kamarnya, "Gus, dipanggil umi buat makan malam" Ucap Aqila diangguki oleh Gus Akhtar.
Aqila dan Akhtar berjalan berdampingan menuju meja makan, sesampainya dimeja makan gadis itu mengambilkan Gus Akhtar nasi dan lauknya.
"Mari kita mulai makan malam ini." Ucap
Tak ada pembicaraan, hanya detingan sendok yang terdengar.
10 menit kemudian semua orang menyelesaikan makanannnya, kemudian sedikit berbincang bincang.
"Nak, kapan kamu ingin mengajak Aqila ke pondok." ucap Malik.
"Insya Allah, besok Abah." Jawab Gus Akhtar diangguki oleh Kyai Malik.
"Abah, berpesan sekali lagi, jaga anak Abah seperti kamu menjaga Umi kamu sendiri."
"Iya Abah, Akhtar janji akan menjaga putri Abah seperti Akhtar menjaga Umi akhwar sendiri."
"Baiklah Abah pegang janjimu"
Setelah berbincang bincang. Aqila dan Akhtar kembali ke dalam kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Didalam kamar. Aqila memikirkan Ucapan Arumi yang membuat sedikit hati Aqila merasa gelisah, dengan rasa keberanian Aqila berbicara kepada Gus Akhtar.
"Gus!!!" Panggil Aqila.
Gus Akhtar menoleh dan Menghampiri Istrinya. "Ada apa Humairoh."
"Hm, aa-qila mau tanya boleh." Ucapan Aqila diangguki oleh Gus Akhtar.
"Ada apa hm!!" Jawab gus Akhtar.
Aqila menarik nafasnya, "Apa Gus sebelum sama saya pernah mencintai seseorang."
Gus Akhtar mengeleng, "saya hanya mengagumi wanita itu tapi saya tidak pernah mencintainya."
"Apa boleh Aqila tau, siapa wanita yang Gus kagumi."
"Dia adalah wanita yang pernah bersama saya dicafe waktu itu...."
Degg...
Detak jantung gadis itu berpacu dengan cepat. "Tapi kamu tidak perlu khawatir Humairoh, itu dulu sebelum saya mengenal sifatnya."
Aqila mengangguk, kemudian ia mengambil hpnya diatas nakas banyak sekali pesan dari Rara.
Raracun🧕😍
"Woy qila lo, gamau live gitu."
"Enak ga qil, ntar kalau enak gue
Juga mo nikah.""Gue mo nikah sama Mingyu."
"Gue cape jomblo terus."
"Mas Mingyu kapan ya
ngelamar gue.""Mingyu ga kira mau sama lo."
"Hellow, muka gue bening gini,
terus juga perawatan gue mahal
yakali mingyu ga klepek klepek
sama gue.""Eh qil, lu udah diunboxing sama suami lo."
"Blm, dia bilang tunggu gue siap."
"kapan lo pindah kepesantren."
"Insya Allah beso Ra."
"What, cepet bgt. Jangan lupain
Sahabatmu yang manis ini.""Lebay lo, Lo juga boleh main kapanpun yang lo mau."
"Hm, iya deh."
Read.
"Asik banget sampe sampe suaminya disini dilupain." Gadis itu mendengar ucapan suaminya terkekeh pelan, dirinya terlalu asik bermain ponsel hingga melupakan suaminya, kemudian ia meletakkan kembali ponselnya diatas nakas.
"Maaf gus, Aqila lupa kalau udah punya suami."
Gus Akhtar menggelemgkan kepalanya, kemudian pria itu menghampiri istirnya.
"Hmm!! Gus mau ngapain."
"Saya mau unboxing kamu, boleh tidak?" Ucapan itu Membuat kedua mata aqila melotot, Gus akhtar yang melihatnya istirnya ketakutan itu terkekeh pelan.
"Yaallah izinkan hamba membahagiakan istri hamba ini, dan berikanlah cinta dihati hamba untuk istri hamba sendiri." Batin gus Akhtar sambil menatap istrinya.
Aqila merasa gugup, wajah gadis itusangat dekat dengan wajah Gus akhtar. "Aduh ya Allah hati Aqila jedag jedug, dideketin Gus Akhtar." Gumam Aqila.
"Saya denger loh kamu ngomong apa."
"Itu Gus, Aqila salah ngomong." Gus akhtar merasa gemas ketika istrinya salah bicara.
"Sudah malam, ayo tidur." Ucapan itu diangguki oleh Aqila.
Aqila merasa malu dengan ucapannya tadi, sehingga ia tidur membelakangi Gus akhtar.
"Ga baik loh suaminya dibelakangin, mau dapet dosa."
Aqila membalikkan tubuhnya menghadap gus akhtar, jantung gadis itu berpacu dua kali lipat, begitu sebaliknya jantung Gus akhtar juga berpacu dengan cepat.
Mata gadis itu sudah tak kuat, ia kemudian memejamkan matanya menuju ke alam mimpi.
"Tidur yang nyenyak sayang." Ucap Gus Akhtar.
Gus akhtar segera mengecup pipi istrinya, kemudian ia juga juga memejamkan matanya menuju alam mimpi.
Maaf ya kalau ada salah kata, karena sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah SWt🤍🤍🤍
Jangan lupa vote komen and follow biar makin semangat nulisnya hehehe😁😁😁
Ig:Naniii_mb
Tiktok: rniamrstbl
KAMU SEDANG MEMBACA
SURGA YANG TAK DIINGINKAN [HIATUS]
Teen Fiction"Berpoligamilah, nak," ucap Fatimah. "Akhtar bimbang, Umi. Bagaimana bisa Akhtar mengkhianati istri Akhtar sendiri," jawab Akhtar. "jika kau masih ingin berbakti kepada Umimu, maka berpoligamilah." *** "Sayang, Mas telah merenggut kesucian Arumi, i...