5

2.2K 246 7
                                    














maaf kalo ada typo
jangan lupa vote!!












































selamat membaca!




































pukul 06.00

shani terbangun dari tidurnya. dia sedikit merenggangkan otot ototnya dengan pelan karena adiknya masih memeluk tubuh shani. dan beberapa kali dia juga mengerjapkan matanya supaya nyawanya cepat terkumpul.

shani melihat adiknya yang masih dengan nyaman tidur di pelukannya ini. shani menatap wajah tenang ara saat tertidur. kepolosannya jadi bertambah saat anak itu tidur. ara benar benar tidak melepaskan pelukannya kepada shani. jika terlepas anak itu pasti akan menangis.

tangan shani tergerak untuk mengusap rambut adiknya. sebenarnya anak seperti ara ini masih membutuhkan sosok orang tuanya. tapi apa bisa buat, takdir berkehendak lain. itu sebabnya shani ingin yang terbaik untuk ara, perhatiannya benar benar tidak pernah kurang dari ara. apapun yang ara mau akan selalu shani usahakan untuk dia berikan kepada adik tersayangnya. shani menjadi sosok orang tua untuk ara. jadi shani hanya ingin memberikan yang terbaik untuk adiknya.

"seara"panggil shani sangat lembut.

"bangun yuk,udah pagi"lanjutnya. ara hanya melakukan gerakan kecil tanpa mau membuka matanya.

"heyy,ayo bangun"ucap shani lagi.

"eunghhh nanti dulu cii"ucap ara dengan suara seraknya.

"udah pagi sayang,kan harus siap siap buat sekolah"ucap shani.

"5 menit lagi cii"ucap ara pelan. shani membiarkan adiknya tidur lagi. ini lah ara jika dibangunkan, pasti akan mengulur ngulur waktu.


setelah hampir 15 menit shani membiarkan ara tertidur. akhirnya shani membangunkan ara lagi.

"ara,ayo bangun,udah lebih dari 5 menit"ucap shani.

"iyaa"ucap ara. ara membuka matanya perlahan. dia mengerjapkan matanya beberapa kali seperti anak kecil.

"good morning ci shani"ucap ara dengan senyum lebarnya.

"morning kesayangan cici"ucap shani tidak lupa membalas senyuman adiknya.

"bagaimana tidurnya adik kecil?"tanya shani.

"nyenyak banget,ara bakal lebih sering minta tidur sama cici yaa"ucap ara dengan senangnya.

"apapun untuk kesayangan cici"ucap shani.

"sekarang bangun, terus kembali ke kamar,mandi terus siap siap sekolah okey?"perintah shani pada ara.

"oke cii, nanti tungguin ara ya kalo mau ke bawah"ucap ara.

"nanti cici ke kamar ara"ucap shani.

"oke deh,ara ke kamar dulu ya ci"ucap ara. ara mencium sekilas pipi shani lalu beranjak dari kasur shani. ara melambaikan tangannya kepada shani dan berjalan keluar dari kamar shani. shani hanya bisa tersenyum melihat tingkah lucu adiknya.

ara hanya berjalan beberapa langkah karena jarak kamarnya dengan kamar shani hanya terhalang satu tembok dengan panjang sekitar 7 meter. kamar mereka adalah kamar yang paling berdekatan dibandingkan kamar kamar lainnya. seperti kamar anin,jinan dan gracia,itu berada di lantai 3 karena alasan mereka suka melihat langit dari balkon kamar itu sebabnya mereka memilih kamar di lantai 3. jarak kamar mereka juga tidak sedekat jarak kamar shani dengan ara. sedangkan ashel satu lantai dengan kamar shani dan ara tapi kamar ashel berada di paling ujung dan itu sedikit jauh dari kamar shani dan ara. kamar mereka berada di lantai 2.















dirgantara's familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang