2

2.8K 309 5
                                    











maaf kalo ada typo..
jangan lupa vote!!



























selamt membaca!









































shani,anin dan ashel sudah duduk di salah satu meja kantin. masih banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka, lebih tepatnya ke arah shani. mereka bertiga juga bertingkah seolah olah seperti murid dengan pemilik sekolah yang baru saja akrab.

"bu shani udah lama ya pegang sekolah ini?"pertanyaan tidak bermutu itu keluar dari mulut ashel. ashel sebenarnya menahan tawanya saat pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

"iya,saya udah cukup lama pegang sekolah ini"jawab shani sambil terkekeh kecil. ada ada saja adiknya ini.

saat mereka sedang asik mengobrol, pandangan shani teralihkan kepada seseorang yang baru saja masuk ke kantin dengan gadis disebelahnya. orang itu adalah ara dan chika. dapat shani lihat wajah ara yang kaget saat melihat dirinya ada disini.

"kenapa berhenti ara?"tanya chika heran.

"gapapa ka chika,itu ara liat pemilik sekolah sama kakak kakak ara"ucap ara sambil menunjuk kakak kakaknya.

"oh iya,kok bisa sama kakak kakak kamu?"tanya chika.

"gatau kak, mungkin acel yang ngajak"ucap ara sedikit gugup.

"yaudah kita mau duduk dimana ara"ucap chika dengan sangat lembut.

"kita ke sana aja yuk ka, gabung mereka"ucap ara.

"yaudah boleh"ucap chika.

ara dan chika berjalan ke meja shani. sebenarnya ara takut ada cicinya disekolah sebab ara datang bersama chika. sedangkan ara saja belum pernah menceritakan chika kepada cicinya itu.

"ka aninn"panggil ara yang langsung duduk disebelah anin dan memeluk lengan anin. sedangkan chika masih berdiri.

"nah bu,ini adek kita yang paling kecil"ucap ashel sok mengenalkan ara. sedangkan ara yang tadinya menyembunyikan wajahnya di lengan anin jadi menatap ashel dengan wajah bingungnya. anin tersenyum tipis melihat wajah menggemaskan adiknya.

"duduk chik"ucap anin mempersilahkan chika duduk. chika tersenyum ramah kemudian duduk di sebelah ara. kebetulan shani dan ashel duduk bersebelahan dan kursi yang anin duduki muat untuk tiga orang.

"makasi"ucap chika ramah. pergerakan chika sama sekali tak teralihkan dari pandangan shani. shani terus memperhatikan gadis yang dekat dengan adiknya itu.

"raaa, tadi kan aku ngenalin kamu ke bu shani ihh"ucap ashel kepada ara.

"oh iya,hai bu shani,aku ara"ucap ara gugup. anin yang paham mengusap rambut ara.

"nah kalo yang disebelah ara itu namanya ka chika ya bu,dia ketua osis disini"ucap ashel. chika tersenyum sangat ramah saat dirinya diperkenalkan oleh ashel. lama lama ashel ngeselin juga pikir anin. dia berakting seolah olah benar benar baru kenal dengan shani.

"saya shani"ucap shani dengan senyum tipisnya. sekarang shani bisa sedikit percaya dengan anin yang mengatakan bahwa chika baik. terlihat dari keramahan dia sedari awal dia datang ke meja ini.

ara kembali menyembunyikan wajahnya di lengan anin. pasti nanti cicinya akan mengintrogasi ara di rumah karena ara tidak bercerita kedekatannya dengan chika.

dirgantara's familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang