Chapter 7:
Pulang sekolah ini rasanya lelah sekali, aku serasa ingin tidur diatas awan yang ringan. Sungguh melelahkan. Aku segera masuk ke kamarku dan menuju ke kamar mandi, sewaktu aku menginjak lantai kamar mandi aku merasa ada cairan lengket dan itu adalah DARAH?! Aku segera mencuci kaki ku dan membersihkan darah itu, apakah kakak sedang Datang Bulan? Tapi kenapa di kamar mandiku?
"Kak, lu lagi datang bulan ya?", tanyaku sambil membuka pintu kamarnya.
(aku memang suka ceplas ceplos ngomong nya, jangan ditiru kata2 diatas ya. Kalo nanya yg baik, apalagi sama yg lebih tua hehehe)"Kagak!", jawab kak Charlotte.
"Trus darah yang dikamar mandi itu punya siapa?", tanyaku.
"Orang lah! Mana gue tau coba, dah sana pergi! Ganggu aja.", ujar kakak.
"Dih sewot banget sih!", ucapku sambil menutup pintu kamarnya.
Aku masih penasaran sama darah itu. Darah siapa ya?
Akhirnya aku merebahkan diriku dikasur yang empuk daaaannn terlelap....Mike...mike...mike...
"Hah?! Suara siapa itu? Wey! Udah jam 5, waktunya mandi", kataku bangun dan pergi menuju kamar mandi.
Eh tadi suara siapa? Mungkin Mom atau Kak Charlotte atau Bibi?
Selesai mandi aku mendengar raungan....perutku heheheh...aku lapar, dan mungkin melupakan suara tadi."Bibi, masak apa?", ujarku menuruni tangga.
"Masak ayam kecap sama sayur bayem kesukaan Non Charlotte.", ucap Bibi dari dapur.
Baru saja aku mengambil piring lalu..Pet!
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Terror
Mystery / ThrillerHari-hari manis yang dilewati Michael Endelson berubah drastis 180 derajat, setelah melihat namanya di batu nisan. Hari-hari yang manis berubah menjadi Terror yang harus Michael selesaikan. Apa yang terjadi sebenarnya?!