7.

883 121 6
                                    

|||

"Hey baby"

"Aunty somi"

Piana dan paris berlari, keduanya berhambur kedalam pelukan somi yang sudah mereka anggap seperti aunty nya sendiri.

"Aunty sudah pulang ? Apa mommy mu sudah sehat ?"

"Tentu dan dia menitipkan salam pada kalian berdua"

"Ayo buat video call aunty"

"Kita lakukan nanti, sekarang ayo masuk kita temui mama dan mommy, mereka pasti menunggu kalian untuk makan siang"

Somi membawa keduanya masuk kedalam mobil tentu dengan seorang sopir yang sudah lisa siapkan untuk kedua anaknya. Hubungan keduanya begitu dekat. Somi duduk diantara mereka, itu sudah menjadi kewajiban, piana dan paris akan sangat posesif pada somi selain pada kedua orantuanya.

"Bukankah itu mobil jennie, ya benar itu mobilnya aku ingat nopol miliknya"

Gumam somi sangat lirih, paris dan piana menatap heran, keduanya mengikuti arah pandang somi namun mereka tidak memahami apapun.

"Aunty apa yang kau lihat ?"

Sebuah tarikan piana pada lengan somi menyadarkannya namun somi belum menjawab pertanyaan piana, pandangan somi fokus pada arah arah mobil itu pergi, somi bahkan memutar tubuh karena mobil mereka berpapasan sudah melaju melewatinya, somi melihat melalui kaca mobil belakang, pandangannya masih jelas melihat mobil jennie masuk kedalam sebuah apartemen cukup mewah.

"Aunty ?"

"Yes baby, umh tidak ada hanya seperti mobil teman aunty, but lupakan karena setelah ini kita akan bersenang-senang aunty membawakan banyak oleh-oleh untuk kalian"

"Really ?"

"Tentu saja sayang"

|||

Makan siang bersama adalah sebuah kewajiban jika mereka memiliki banyak waktu luang, jennie dan lisa menyepakati semuanya.

"Ini untukmu dan jennie, ini untuk kedua kesayangan aunty, aku memasakkan khusus untuk kalian lisa, meskipun atas panduan ibuku yang tidak henti mengomeliku"

"Benarkah ? Terima kasih somi, kebetulan sekali makan siang yang kupesan belum sampai dan sepertinya ini lezat, piana, paris duduk di kanan dan kiri mama, cepat bergerak mengapa diam biarkan aunty somi istirahat"

Keduanya menggelengkan kepala, setelah somi selesai meletakkan bingkisan dimeja, kedua anak itu kembali melingkarkan tangan mereka dilengan somi, disisi kiri dan kanan sungguh mereka bergelayut manja.

"Paris ingin bersama aunty somi mama"

"Piana juga ingin disuapi aunty somi"

"Kalian melupakan mama setelah dia datang, kemana perginya kedua malaikat manjaku, kau merebut mereka dengan mudahnya somi"

Lisa berdecih sementara kedua anaknya menjulurkan lidah menggoda sang mama yang terlihat kesal karena paris dan piana lebih memilih somi dibandingkan makan siang bersama mamanya.

"Nanti kita bertemu lagi sekarang kalian duduk dan makan bersama mama lili, aunty akan makan bersama dokter jisoo di restroom"

"Makan disini saja aunty, suapi kami"

Rengek keduanya yang membuat lisa semakin berdecak kesal, sebesar itu kedua anaknya merindukan somi, itu wajar karena hampir 1 tahun somi selalu menjaga paris dan piana khususnya piana, karena tugas utama somi memang untuk mengawasi piana jika jennie dan lisa sedang tidak bisa berada disekitar piana, bukan hanya itu somi menjaga asupan makanan, aktifitas, vitamin dan seluruh kebutuhan piana, somi selalu berkordinasi bersama dokter jisoo.

Tentang Paris Dan Piana JENLISA  GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang