19.

1.2K 149 19
                                    

|||

"Kita akan kemana grandma, aunty somi, aku ingin bersama mommy saja"

Mereka bertiga berusaha untuk memberikan waktu bagi paris juga jennie terutama untuk jennie, mereka paham jika jennie tidak dapat menenangkan paris saat ini, justru dia akan semakin terluka jika melihat paris tidak menghentikan tangisannya maka mereka membawa pergi paris sementara waktu.

Nyatanya ada beberapa urusan lain yang harus jennie, jihoon dan rosie selesaikan dengan pihak rumah sakit, maka kembali mereka tertahan disana saat baru saja mereka akan bergegas pergi membawa jasad lisa ke persemayaman terakhirnya.

Paris masih berada dipangkuan somi, dia bahkan merasa lemas hanya untuk berjalan, wajah tampan itu sama kacaunya dengan sang ibu, somi tidak henti mengusap punggung paris.

"Kita hanya akan membeli minum untukmu dan juga mommy setelah itu kita pergi dari rumah sakit ini, biarkan mommy menenangkan dirinya paris, mommy butuh waktu"

"Aku ingin bersama mommy, mommy pasti menangis, aku sudah berjanji pada mama untuk selalu membuat mommy tertawa, ayo kembali aku tidak ingin minum, aku ingin mommy dan mama, piana juga, AKU HANYA INGIN MEREKA !"

"Paris, sssst tenanglah maafkan aunty, kita akan kembali pada mommy tidak akan lama sayang, mommy pun harus menyelesaikan sedikit urusan hanya sebentar, kau tahu mommy mungkin kehausan, grandma mengatakan mommy bahkan belum sarapan tadi pagi perutnya kosong dan beberapa hari kebelakang mommy tidak makan dengan benar, kalian butuh makan dan minum, nanti kau berikan pada mommy, kau mau ?"

Tangisan itu tidak juga luruh, paris menenggelamkan wajahnya diceruk leher somi, sang nenek hanya menatap nanar wajah cucunya dan dia juga tidak dapat berbuat apapun.

"Mengapa tidak menjawab, kau menyayangi mommy bukan, kau tidak ingin mommy sakit ?"

"Aku sayang mommy, baiklah nanti aku berikan aunty"

"Kami menyayangi kalian kami tidak ingin kalian sakit, sayang kau boleh menangis tapi sebaiknya tidak berteriak, ini rumah sakit orang sakit butuh ketenangan paris"

"I'm sorry"

"Tidak apa, kau anak baik kesayangan aunty"

Suzy menghentikan langkahnya tepat didepan resepsionis rumah sakit, matanya mengedar dia mengingat sesuatu tentang urusan dirinya, somi yang menyadari itupun menghentikan langkah mereka, menatap heran suzy yang terlihat resah.

"Ada apa aunty ?"

"Kau bisa membeli minum bersama paris aunty harus menghubungi seseorang, pergilah"

"Kau yakin aunty ?"

"Hmm, tenangkan cucuku nanti kita bertemu lagi disini somi"

|||


Paris duduk dibangku menunggu somi yang membeli beberapa botol minuman dari kantin rumah sakit, paris memasukkan kedua tangan mungil pada jaketnya, menendang-nendang kakinya begitu kesal, wajah tampan itu tampak murung dengan kedua mata yang sembab, sesekali ia kembali menyeka air mata dengan lengannya.

"Mama, piana paris rindu mengapa pergi meninggalkanku dan mommy"

Lirih, gumaman yang lirih, dikepalanya terputar seluruh memory tentang mereka tentang mommy, sang mama, terutama tentang paris dan piana. Dia memang bersedih namun paris selalu mengingat setiap janjinya pada sang mama, bahwa piana dan mommy harus lebih diutamakan namun kini tersisa sang mommy, saat ini paris berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu berada dekat dengan ibunya, jennie.

Somi berdiri tidak jauh dari paris yang masih terduduk bahkan paris tidak menyadari keberadaan somi dihadapannya, somi paham jika paris sedang mengalami dukanya yang semakin mendalam, dia masih terlalu kecil untuk menerima kenyataan dan mungkin menanggung janji untuk terus menjaga sang mommy.

Tentang Paris Dan Piana JENLISA  GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang