15.

1K 136 49
                                    

|||

Aku seharusnya mempercayaimu, maafkan aku jennie.

"Mengapa tidak melihatnya, aku sudah merekam semuanya lisa, lihatlah bukti yang aku dapat. Kau pasti akan malu dan terkejut karena semua yang kau tuduhkan padaku itu salah"

Beberapa waktu lalu jennie telah kembali, dia menarikku masuk kedalam ruanganku, tatapannya begitu menakutkan, aku paham apa yang sedang dia rasakan saat ini

Amarah dan kecewa, sakit hati.

Dia meletakkan ponselnya dimeja kerjaku dengan rasa kecewa yang sungguh besar padaku. Ya kau benar aku malu honey aku tidak seharusnya menuduhmu seperti itu bahkan berbicara buruk serta kasar padamu.

Tanpa banyak bicara dia pergi melangkah namun aku lebih dulu mengunci pintu dan menghadangnya.

"Honey tunggu"

Jennie berdecak kesal dan memutar bola mata malasnya mendengar sebutan 'honey' setelah pertengkaran kami selama beberapa waktu lalu.

"Tidak perlu repot memanggilku dengan sebutan itu lisa, buka kuncinya tugasku sudah selesai lihat rekaman video itu dan jika setelahnya kau tetap tidak percaya padaku maka datang dan katakan jika kau tetap ingin menyudahi pernikahan kita, aku akan menandatanganinya, aku memberimu waktu"

"Mengapa diam ? Kau tidak menurunkan pandanganmu saat kau menuduhku, kau begitu angkuh saat itu, kau dengan mudah berbicara kasar dan buruk padaku lisa, ya aku memang membohongimu soal uang, aku meminjam uang tabungan kita untuk membangun kembali restaurant mommy yang diambang kebangkrutan, aku diam-diam pergi bukan bertemu dengannya melainkan pergi ke restaurant, jika kau melihat mobilku berkeliaran dijalan dengan seorang pria itu berarti mommy yang meminjamnya bukan aku, aku bersumpah tidak pernah mengkhianatimu lisa, tidak seperti apa yang kau tuduhkan padaku, tidak mungkin aku melakukan itu"

Tidak ingin mendengar kalimat apapun dari mulut jennie bahkan saat jennie mulai meneteskan air mata dihadapanku. Aku menarik jennie kedalam pelukan namun jennie tidak membalasnya sedikitpun, dia masih hanya menangis dengan melemaskan bahunya kali ini.

"Maaf"

"Sebuah maaf tidak bisa menarik seluruh kalimat buruk yang sudah kau katakan padaku, kau mengatakan aku menyerahkan diriku pada pria itu, menyerahkan tubuhku, kau mengatakan aku menjijikan dan satu kalimat sangat buruk keluar dari mulutmu lisa bahkan aku tidak mengira itu terucap saat kau mengatakan jika aku tidak pantas menyandang gelar seorang ibu"

Jennie menyeka air matanya, mendorong tubuhku begitu saja hingga dekapan itu terlepas. Aku tahu aku salah maafkan aku jennie, aku sungguh menyesalinya, aku buta.

"Sungguh maafkan aku, aku memang tidak bisa menarik seluruh kalimatku tapi aku bisa memperbaiki semuanya jennie, aku akan membayar seluruh ucapan burukku padamu dengan apapun yang kau ingin aku lakukan untuk menebusnya"

"Buka pintunya aku ingin bertemu anakku dan silahkan lihat video itu"

"Aku mengikutimu aku sudah mendengar semuanya sendiri tidak perlu melihat video itu aku tahu apa yang terjadi disana, aku melihat semuanya"

Jennie terdiam dengan helaan nafas panjang atas pengakuanku, dia tidak menyadari jika aku mengikutinya hingga rumah mommy, bukankah itu lebih bagus karena aku mendengar dan melihat dengan mata kepalaku sendiri.

"Baguslah kau melihat kebenaran dengan mata kepalamu sendiri sekarang buka pintunya"

"Maafkan aku jennie, sungguh maafkan aku"

"Buka pintunya lisa ! Aku tidak perduli atas maafmu, aku hanya ingin bertemu piana, aku juga ibunya aku berhak menemui piana, semoga kau merenungi semuanya lisa"

Tentang Paris Dan Piana JENLISA  GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang