***
Seorang gadis tengah sibuk merias dan merapikan seragam sekolahnya sambil berkaca di kamar. Dia lalu bolak-balik menyisir rambut dan bergonta-ganti gaya.
Padahal sudah sejam berlalu semejak ia melakukan itu. Namun, ia merasa tidak pede hingga penampilannya menjadi acak-acakan lagi kemudian mengulanginya dari awal.
"Ai, kamu mau berangkat sekolah atau tidak? Kalau belum sanggup, jangan dipaksakan."
Gadis itu mengernyitkan dahi.
"Aku bentar lagi berangkat kok, Bu! Lagian aku ini nggak mau jadi anak hikkikomori lagi!"
"Ah, syukurlah kalau begitu."
Yuzuriha Ai mengambil tasnya dan segera turun ke bawah untuk mengenakan sepatu.
Ibu Yuzu melihat putrinya dengan mata berkaca-kaca. Sampai air matanya mengalir lalu diusap dengan tisu.
Melihat reaksi lebai ibunya, Yuzuriza jadi salah tingkah.
"Ibu! Aku ini cuman pergi sekolah! Nggak akan ke mana-mana!"
Wanita paruh baya itu hanya membalas dengan anggukan.
"Hati-hati ya, baru-baru ini ibu dengar ada kasus penculikan."
Yuzuriha yang ingin membuka pintu langsung membeku seketika. Gadis itu berbalik dengan raut wajah kesal.
"Ibu jangan nakut-nakutin dong!"
Sang ibu hanya tertawa kecil sambil meminta maaf dengan lambaian tangannya diriingi Yuzuriha yang hendak pergi ke luar pintu.
"Padahal ini hari pertama anaknya ke luar rumah, huh ..."
Meski begitu, bukan hari pertama juga dia keluar. Lebih tepatnya, kembali ke kehidupan dunia nyata setelah sekian lama.
Yuzuriha merasakan aroma udara pagi yang terasa membosankan ini. Pukul delapan terlihat di arloji miliknya. Sekolah dimulai pukul sembilan jadi dia tidak perlu jalan terlalu cepat.
Langkah Yuzuriha terhenti di penyebrangan rel kereta. Alarm pembatas rel berbunyi tapi anehnya hanya pagar pembatas di seberang yang turun sedangkan di hadapannya tetap berdiri. Mungkin rusak atau sedang gangguan teknis.
Tidak lama kemudian, Yuzuriha melihat seseorang berjalan di sampingnya yang tengah sibuk memainkan gadget hingga ia tidak sadar dan terus melangkah maju.
"HEI!"
Refleks Yuzuriha langsung menarik kerah belakang leher gadis itu hingga ia terjungkal jatuh.
Sementara itu, kereta melaju pesat tepat beberapa sentimeter di depan kakinya. Suara pergerakan kereta disertai klakson terdengar nyaring mengisi atmosfer.
"Kau sudah gila, ya!"
Napas Yuzuriha terpengap-engap.
Meski begitu, respon gadis yang baru saja diselamatkannya bukan ketakutan, terkejut atau merasa bersalah. Kepalanya kini tepat persis di bawah rok Yuzuriha.
"Warna pink, menarik ..."
Menyadari itu raut wajah Yuzuriha langsung merah karena malu. Dia segera menutup roknya lalu mundur menjaga jarak. Bukannya menyadari keadaan sekitar, gadis ini malah mengatakan hal tidak senonoh.
"Hei, aku ini menolongmu tau! Lagian jangan main ponsel saat jalan! Itu kamu tadi hampir mati!"
"Hampir mati?"
Gadis dengan tinggi badan kurang dari lima belas sentimeter dari Yuzuriha itu segera berdiri sambil menepuk roknya yang kotor. Tidak lupa ia mengambil ponselnya yang jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
GL, Gadis Abadi Yang Imut
Teen FictionID 🇮🇩 • [END] • Yuzuriha Ai, seorang gadis yang sudah tiga tahun menghabiskan waktunya di dunia virtual sebagai seorang solo idol dan menyia-nyiakan masa sekolah SMP-nya begitu saja. Oleh karena itu, Yuzuriha Ai ingin berhenti berkecimpung di duni...