ii : Epilogue

662 93 4
                                    

...

Jiwoong berdiri di pintu masuk Wedding hall yang luas dengan buket bunga dan kotak cincin ditangannya. Perlahan melangkah maju membuat Seowon yang berdiri di ujung sana tidak bisa berhenti tersenyum.

Wedding hall yang luas dan juga dengan dekorasi yang mewah itu hanya diisi dengan Jiwoong dan Seowon.

Semakin dekat hingga kini Jiwoong berdiri dihadapan Seowon yang sudah menunggu sejak tadi.

Jiwoong menatap mata Seowon dalam kemudian memberikan buket bunga itu pada kekasihnya yang masih saja tersenyum lebar.

Selanjutnya Jiwoong mulai membuka kotak cincin, Seowon dapat melihat berlian yang berkilau didalam sana tetapi tidak sampai disitu, Seowon semakin terkejut saat melihat cincin itu ternyata memakai tali yang berarti Sebuah kalung dengan cincin yang terkait disana.

Jiwoong langsung saja mengeluarkan kalung cincin itu dan memasangnya tepat di leher Seowon.

Seowon semakin tidak bisa menahan senyumannya, dia sangat bahagia meski cincin itu tidak terpasang di jari manisnya.

"Sayang.."

Seowon menengadahkan kepalanya menatap mata Jiwoong yang mulai memegangi tangannya.

"Apa kau bersedia menjadi teman hidupku?"

Seowon mengangguk, "saya bersedia"

Alunan musik mulai mengisi disetiap ruangan. Para kru yang mempersiapkan acara ikut bertepuk tangan sebagai ucapan selamat walaupun mereka melihat hanya ada dua pria yang berdiri disana.

Pernikahan mereka berlangsung rahasia hanya mempelai yang mengetahuinya. Bahkan orang-orang terdekat mereka tidak mengetahui akan pernikahan itu.

_____

1 Tahun kemudian.

Seowon berdiri di balkon memandangi pemandangan laut yang indah.

Pemandangan itu pernah dilihatnya saat dirinya menenangkan diri dari Jiwoong waktu itu. Tetapi kali ini dia melihat pemandangan itu bersama dengan Jiwoong yang masih tidur lelap.

Setelah pernikahan rahasianya berlangsung, Jiwoong mengajak Seowon untuk tinggal berdua di Pulau Jeju.

Dan mau tidak mau, Seowon harus mengatakan sejujurnya pada keluarganya dan tentu saja keluarganya tidak merestui sehingga dia membulatkan tekad untuk menyetujui dan tinggal bersama dengan Jiwoong di pulau Jeju.

Sama halnya dengan Jiwoong, keluarga dan para petinggi perusahaan mengetahui pernikahan itu sehingga secara terpaksa mereka menurunkan jabatan Jiwoong. Tetapi itu tidak membuat Jiwoong jatuh miskin.

Buktinya mereka kini tinggal di rumah yang cukup besar berlantai dua. Yang memiliki view menghadap ke pantai.

"Sayang.." panggil Jiwoong dengan lirih.

Seowon yang sedari tadi memandangi pemandangan, langsung saja menghampiri Jiwoong.

Dia duduk disebelah Jiwoong, "kenapa?"

"Peluk hehe"

Seowon langsung menurutinya. Dengan cepat dia mendaratkan tubuhnya diatas dada Jiwoong yang polos tanpa sehelai pakaian.

"Bangunlah, bukankah kita harus bekerja tuan muda" ucap Seowon.

"Iya iya".

Setelah turun jabatan, Jiwoong kini membangun perusahaan sendiri di Jeju, dengan Seowon yang sebagai sekretarisnya.

Meski perusahaannya tidak sebesar perusahaan keluarganya, tetapi penghasilannya sudah sangat cukup membuatnya menjadi orang terkaya di pulau itu.

Dibantu dengan Ricky yang menjadi sponsor utama tentunya.

_____

"Waaah pemandangannya indah, gimana kalo kita turun duluu" ajak Seowon setelah melihat sunset dari dalam mobil.

Jiwoong menghela napas, bagaimana tidak setiap pulang kerja pasti Seowon ingin singgah melihat pemandangan sunset.

"Oke, ayo turun" ucapnya dengan pasrah.

Tetapi kepasrahannya langsung berubah menjadi senyuman ketika melihat Seowon yang mulai kegirangan karena Sunset itu.

"Kau menyukainya?" Tanyanya.

Seowon mengangguk semangat, "indah banget"

Jiwoong perlahan mulai memeluk Seowon dari belakang, "tapi sayangku lebih indah dari Sunset itu hehe"

Entah beberapakali Jiwoong mengatakan itu, tetapi Seowon masih saja gugup mendengarnya.

"Be-beneran?"

Jiwoong mengangguk kemudian mengecup manja leher Seowon seraya berbisik, "kita pulang saja ya, aku tidak tahan"

Seowon bergidik geli mendengarnya, dan melayangkan tatapan sipit pada Jiwoong.

Tetapi pada ujungnya mereka berakhir diatas mobil.

Kini Jiwoong melumat bibir Seowon dengan ganas. Seowon yang duduk dipahanya juga semakin terlena.

Mereka benar-benar dihantui nafsu dan tidak sadar jika mereka melakukan hal itu di atas mobil.

Seowon bahkan sudah berkali-kali mendesah keenakan dibuatnya.

Begitulah seterusnya, Jiwoong tidak akan melepaskan Seowon dan melakukan hal itu sampai mereka benar-benar kelelahan dan melanjutkannya dirumah.

...

🎉 Kamu telah selesai membaca PERFECT PRETTY - Jiwoong X Seowon (Woongwon) ✓ 🎉
PERFECT PRETTY - Jiwoong X Seowon (Woongwon) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang