3. Quidditch

11 8 1
                                    

Dear: Tesla Grinheard

Kak ini aku
Mother dan Father pingsan saat membaca surat darimu
Jadi aku yang membalasnya
Kabar Father dan Mother baik
Mereka merawat tanamanmu sama baiknya
Tidak perlu kecewa karena masuk Slytherin
Oh ya, aku membawakan coklat dan parfum untukmu, gunakan parfum itu jika kau mual
Baunya seperti buah kesukaanmu

Tertanda
Leah Grinheard

Tesla menutup perkamen tersebut sembari tertawa. Sudah ia duga bahwa kedua orang tuanya akan pingsan. Mereka tidak pernah menduga bahwa ia akan masuk Slytherin. Bahkan dulu ia sudah di prediksi akan masuk asrama Ravenclaw.

"Kenapa tertawa sendiri?" Tanya Parkinson dari balik pintu kamar. Dia bersandar di ambang pintu dengan lengan yang disilangkan di depan dada.

"Tidak, hanya membaca sebuah surat." Balas Tesla sembari menunjuk surat yang tergeletak diatas meja nakas. Parkinson mengangguk mengerti.

"Keadaanmu membaik?"

"Ya, lebih baik."

"Siang ini masih ada satu kelas, kelas terbang Madam Hooch. Mungkin kau bisa ikut?"

Tesla mengusap dagunya berpikir. Sejujurnya kepalanya sudah tak terlalu pusing karena Snape tadi juga memberikan ramuan di kotak tersebut. Mungkin tak apa jika ia mengikuti kelas Madam Hooch.

"Ya, aku ambil tongkatku dulu." Parkinson kembali mengangguk dan menunggu Tesla sembari bercermin. Rambutnya menjadi berantakan karena berlarian di lorong.

"Ayo Parkinson."

"Panggil aku Pansy mate."

"Okay, c'mon pans." Pansy tersenyum senang mendengarnya. Ia merangkul Tesla yang lebih tinggi darinya beberapa senti. Keduanya berjalan beriringan di koridor Hogwarts, beberapa pasang mata tak lepas dari mereka berdua, oh atau bintang kita Tesla Grinheard? Entahlah.

"Kelas kali ini bersama asrama apa?"

"Gryffindor. Sebenarnya malas sekali melihat mereka, apalagi si Granger yang sok pintar itu."

"Granger? Hermione Granger?" Pansy mengangguk lalu berbelok kearah lapangan dimana kelas terbang akan segera dimulai. Dari kejauhan, madam Hooch berjalan dengan tergesa kearah kumpulan siswa Slytherin dan Gryffindor yang sudah siap berbaris dengan sapu terbang masing masing.

"Grinheard, kau benar sudah sembuh?" Tanya Zabini dengan raut khawatirnya. Disebelahnya Malfoy dan Mattheo melirik malas.

"Kalau dia sudah disini ya artinya sudah sembuh bodoh." Ucap Malfoy angkuh seperti biasanya.

"Siapa tahu dia memaksakan dirinya." Zabini mengangkat bahu.

"Kau berbaris disebelah Malfoy ya, aku akan berbaris disebelah Crabbe." Ujar Pansy, tanpa menunggu jawaban Tesla, gadis bersurai hitam pekat itu lantas berjalan menuju Crabbe yang berbaris paling ujung.

"Cepat berbaris Grinheard." Malfoy melirik tempat kosong di sisinya dengan sudut matanya. Tesla mengangguk dan berdiri disebelah Malfoy, menata posisinya.

"Selamat siang!" Sapa Madam Hooch berjalan diantara barisan kedua asrama.

"Selamat siang Madam Hooch!" Balas mereka bersaman.

"Selamat datang pada pelajaran terbang kalian yang pertama."

"Apa yang kalian tunggu? Semua ambil posisi kiri disebelah sapu kalian." Lanjutnya. Semua siswa mengambil posisi yang diperintahkan oleh Madam Hooch.

"Lalu letakkan tangan kanan kalian diatas sapu dan katakan 'up'." Terangnya,wajahnya terlihat garang khas seorang ibu yang hampir ingin mengomel.

Pain Of Slytherin-Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang