23.MELAKUKAN HAL HAL BAHAGIA

23 4 0
                                    

Semoga ini bagian yang paling lama.

Tepat pukul sembilan lewat beberapa menit, Raka sudah berada didepan rumah April, ya. Dia akan mengajak cewek itu pergi.

Tidak lama, sekitar lima menit Raka menunggu akhirnya sang penghuni keluar, April terlihat cantik sekali hari ini.

"Kita mau kemana ka?". tanya April yang tengah menutup pintu pagarnya, bisa bisa rumahnya dimaling jika tidak mengunci pintu.

"Gw mau menjalani list gw ril, tujuan hari ini adalah IKEA" balasnya membuat April bingung. "Ngapain kesana? Lo mau pindah rumah?" bingungnya.

"Bukan gitu, gw mau ngisi satu kamar kosong buat diapartemen gw, semacam tempat santai" Raka menjelaskan, dia mengulurkan tangannya untuk membantu April naik keatas jok belakang motor besarnya.

"Oh.. gw suka ka, biasanya kalo gabut gw ngeubah bentuk kamar gw". setelah mengatakan itu, motor sport yang dikendarai Raka mulai berjalan dengan kecepatan normal.

"Benarkah?", April mengangguk, lalu melingkarkan tangannya pada Raka. "Ka, gw mau ngomong", April menyahut.

"Katakan", balasnya.

"Kalo semisal gw pergi lo ga papa kan?", setelah mendengar ucapan itu keluar dari mulut April, tepat saat itu juga wajah Raka ikut berubah "kenapa nanya begitu?".

"Nanya doang ka, kalo semisal ada yang ngerebut gw dari lo? Gimana?" tanya April random. rahang Raka mengeras, dia tidak marah, hanya saja percakapan ini sedikit sensitif untuknya, "kalo semisal ada yang mau ngerebut lo, gw ga akan izinin, tapi kalo lo yang mau pergi, gw ga akan izinin ril, gw bakal ngikutin lo dengan janji sakral gw sama tuhan" ungkap Raka, dari suaranya, April bisa menebak, bahwa yang diucapkan cowok itu bukan hal yang bisa dibercandakan, dia benar benar tulus dalam setiap ucapannya.

"Selain itu, lo adalah tanggung jawab gw sekarang, ga papa kalo ayah lo lagi sibuk diluar sana, gw udah ngebuat janji sama diri gw sendiri, gw bakal jagain lo selama gw masih sanggup dan masih bernafas ril" sambungnya lagi, April menarik senyumnya, ini adalah kata kata yang paling panjang yang pernah dia dengar dari laki laki dihadapannya, sangat berbeda dengan Raka yang biasanya hanya mengeluarkan kata kata pendek dengan wajah datarnya.

"Gw mau kita lama ka" sahut April berharap. Raka melihat wajah April dari kaca spion motornya, setelahnya dia kembali fokus kearah depan, dia mengabaikan April, tetapi bibirnya mengukir senyuman tampan. Hingga waktu perjalanan mereka telah selesai, mereka telah tiba ditempat yang mereka jadikan tujuan.

***

April sudah mengambil troli yang berukuran besar, katanya Raka ingin mencari interior kecil dulu sebelum yang lainnya dibeli. "Ril.. semisal lo mau sesuatu ambil aja ya" Raka menyahut "iya".

Troli berada diposisi Raka sekarang, Raka membiarkan April untuk memilih barang barang yang cocok dan apik untuk ruangan itu nantinya.

"Ka.. jamnya lucu banget ya..." April berujar seraya menatap jam berukuran kecil tepat dihadapannya.
"Lo mau?". April menggeleng, "ga usah, ayo cari yang lain" April melanjutkan langkahnya. Dia mulai mengambil barang barang yang dianggap cocok untuk interior ruangan Raka nantinya.

Setelah selesai, April berjalan kearah sofo sofa yang berjejer rapih dihadapannya "bagusan yang mana ya? Semuanya bagus bagus banget" cetus April menatap jejeran sofa dihadapannya, "beli semuanya aja ril" Raka menyahut.

April menggeleng lalu terkekeh kecil "ga, itu namanya boros, gw mau cari yang paling bagus dulu" balasnya kembali melihat lihat.

Raka menanggapi April "ada uang didunia gunanya apa ril? Ga usah ga enakan kalo semisal lo mau sesuatu".

01|| RAKA: The Ending Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang