PART 14

6.7K 560 36
                                    

Yang baca banyak, yang vote sama commentnya sedikit...
hadeeeeuuuhhhh....
ayolah babes vote sama commentnya di banyakin lagi, jangan sampai dihiatuskan lagi ni FF. hahhaha
vote sama comment kalian itu penyemangat aghi buat up, kalau sedikit terus mah ya gimana ya aghi juga jadi males-malesan up. hahahhaha
pokoknya vote sama comment,udah gitu aja!!!

BTW thank you ya, ff ini udah ada di #1 jenlim, huhuhu terima kasih banyak babes...
so buat yang sering vote sama comment aghi doakan kalian sehat selalu dan jangan bosen-bosen buat terus pantengin FF ini.

Udah segitu dulu aja basa-basinya ya, ingat vote sama comment. GRATIS LOH INI!!
SELAMAT MEMBACA!!!
TYPO BERTEBARAN!!!!












Jennie tidak bisa konsen saat bekerja, ia masih merenungkan kesalahannya tadi pagi. Harusnya ia tidak seemosi itu menghadapi rose, jadi hilang kendali. Menjelang sore jenniepun berinisiatif mendatangi ruangan rose, ia akan meminta maaf atas semua kajadian tadi pagi. Sekaligus ia akan menceritakan hubungannya dengan lim dan ditambah tentang rencana pembatalan pernikahannya dengan kai.

Jennie terlihat berjalan menuju ruangan rose, ia sudah mengumpulkan keberaniannya menceritakan semuanya kepada rose dan jisoo. Jennie harus menyelesaikan masalah ini sebelum ada masalah lainnya.

"tok.. tok....tok..." jennie mengetuk pintu ruangan itu, walaupun ia pemilik perusahaan ini tapi attitude adalah nomor satu baginya.

"masuk...." Terdengar suara jisoo menyahut dari dalam sana.

Jenniepun langsung membuka pintu itu, ia menarik nafas panjang sebelum berhadapan dengan kedua sahabatnya. Dan dengan cepat ia melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu.

Rose dan jisoo yang sedang duduk di kursinya masing-masingpun terheran dengan kedatangan jennie yang tiba-tiba, merekapun langsung menyambut kedatangan jennie walaupun masih dengan wajah kesalnya.

"duduk jen..." ucap jisoo menyuruhnya duduk di kursi tamu di ruangan tersebut. Sedangkan rose ia tak mengucapkan apapun menyambut jennie. Jennie menatap rose sesaat sebelum ia duduk di kursi tamu tersebut.

Setelah jennie duduk, jisoopun menghampirinya dan ikut duduk disatu kursi lainnya. Jisoo menatap jennie heran, ini pasti sangat penting hingga jennie menemuinya langsung diruangan mereka.

"rose kemarilah..." perintah jisoo mengajak rose bergabung duduk bersama.

"baik unnie.." rosepun patuh dengan perintah jisoo, dan iapun menunda pekerjaannya.

Rosepun kemudian berjalan menghampiri mereka dan langsung duduk di samping jisoo. Rose masih membuang tatapannya saat tak sengaja melihat kearah jennie. Jisoo yang melihat sikap rose itu hanya bisa menggelengkan kepala.

"so apa ada yang ingin kau bicarakan hingga datang keruangan kami?" tanya jisoo membuka percakapan mereka.

Jennie tak langsung menjawabnya, ia menatap jisoo dan rose yang duduk di hadapannya. Jennie terlihat menarik nafasnya pelan sebelum memulai pembicaraan ini.

"rose...." Panggil jennie menatap kearah rose, membuat rose langsung mendongakkan kepalanya menatap jennie balik.

"aku minta maaf atas sikapku tadi pagi, aku tak bisa mengontrol emosiku. Terlalu banyak masalah yang sedang aku hadapi saat ini, hingga aku benar-benar tak bisa mengendalikan emosiku..." tutur jennie dengan permintaan maaf yang tulus kepada rose.

Jisoo tersenyum menatap jennie, ia tahu sahabatnya itu tak ada niat untuk memarahi rose. Ada sesuatu yang membuat emosinya seperti itu, hingga jisoo menunggu saja jennie yang mengatakan sendiri.

SECRET LOVE (JENLIM/JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang