Fanfiction story.
Cerita ini hanya fiktif belaka.
Jika ada kesamaan nama, tokoh dan tempat itu hanyalah kebetulan semata.
JANGAN BAPER DAN JANGAN SALAH LAPAK.
21++
All fictures edited by myself.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SELAMAT MALAM JUMATAN BAGI YANG UDAH HALAL. HAHHAHAH YANG JOMBLO MERINGIS DI POJOKAN.. HIHIHI
MINA'S HOUSE....
Didalam rumah terdengar perdebatan anak dan ayah, suara sang anak lebih dominan terdengar di perdebatan tersebut. Mina sudah mengetahui saham yang dibeli atas namanya diperusahan kai, dan ia tak suka dengan tindakan akari yang semena-mena itu. Selama ini mina selalu mengalah dan menuruti kemauan sang ayah.
"sudah cukup mina ayah tak ingin mendengar alasan apapun lagi..." terdengar suara akari meningggi tak suka dengan perdebatan ini.
"kenapa ayah? Apa ayah takut jika semua kebusukan ayah terbongkor kepublic?" tantang mina seolah siap untuk mempermalukan akari.
"Jaga bicaramu mina! Kau tak ada hak ikut campur masalah ayah..." geram akari merasa terpojokan oleh ucapan mina.
"oh really? Lalu bagaimana denganku? Bukankah setiap saham yang ayah beli selalu atas namaku, tentu saja aku juga punya hak untuk menolaknya..." mina semakin emosi dengan keegoisan sanga ayah.
"dengarkan ayah baik-baik, semua yang ayah lakukan adalah untuk masa depanmu. Ayah ingin namamu besar dan bisa menghadapi dunia atau bahkan bisa mengalahkan semua bisnis keluarga song..."
Mina terdiam mendengar nama keluarga itu disebut, apakah selama ini tujuan sang ayah hanya untuk mengalahkan keluarga song. Apakah ini juga alasan sang ayah tempo hari saat mendengar nama lim disebutkan, apakah keluarga itu memiliki masalah dengan ayahnya.
"apakah itu juga asalan ayah membenci lim?" lirih mina menatap sang ayah. Akari langsung menoleh mendengar nama itu disebutkan kembali.
"behenti menyebutkan nama itu dihadapanku, dia yang sudah membuat hatimu terluka bukan? Ohh tidak hanya dia tapi seluruh keluarganya. Mereka semua sudah menghancurkan kehidupan kita. Ingat siapapun yang sudah mengusik keluarga Myoui maka ia akan mendapatkan balasan yang setimpal."
Mina terdiam kembali tak mengerti dengan semua arah pembicaraan sang ayah, terlihat dari wajah dan nada bicaranya seolah mengatakan jika akari benci kepada keluarga song.
"ingat semua yang ayah lakukan adalah untukmu, jadi kau cukup diam dan biarkan ayah menjalankan urusan ayah sendiri. Ayah lelah berdebat denganmu." Akari mengingatkan mina kembali, dan iapun langsung beranjak pergi tanpa memberikan kesempatan mina untuk menjawabnya.
"semoga ayah tak melakukan apa-apa pada lim..." gumam mina melihat akari yang pergi dari sana.
Sementara akari ia berjalan menuju kamarnya, paginya mengesalkan saat disambut dengan perdebatan sang putri. Akari sudah malas meladeni anaknya itu yang semakin mencurigainya.
