「 Üç 」

1.4K 193 19
                                    

"Mama ... Jawab jujur pertanyaan Jewu, sebenarnya ... Mama sudah tahu kan kalau Jewu ini mate dari Haruto?"

Gerakan tangan Yedam seketika terhenti, lelaki manis itu menatap sang anak yang juga menatapnya dengan netra berkaca kaca.

"I-iya ... Mama sejujurnya sudah tahu dari ramalan seseorang saat mama mengandung kamu begitupun dengan mama Asahi. Namun kita berdua tidak yakin karena ramalan bisa saja berubah atau pun salah kan? Jadi kami berdua menunggu sampai kamu dan Haruto coming age dan mendapatkan tanda mate."

"Dan kemarin mama lihat tanda mate kamu sama persis dengan yang Asahi foto kan kepada mama 5 bulan yang lalu tepatnya setelah Haruto melakukan coming age." Lanjut Yedam

Jeongwoo bangkit dari duduknya, namja manis itu berjalan mundur dengan kepala yang menggeleng pelan, dia tidak bisa menerima apa yang di katakan mamanya barusan.

"Bohong. Mama pasti bohong kan? Aku nggak mungkin mate nya Haruto, mama pasti mau nge-prank aku kan karena aku selalu berantem sama Haruto bahkan bulak balik masuk rumah sakit jika berantem kita parah. Mama pasti ngomong kaya gini supaya aku nggak berantem lagi kan sama anak teman mama itu? L-lagian aku ini alpha ma ... Hasil tes mengatakan dengan jelas kalau aku seorang alpha! Nggak mungkin alpha bisa berpasangan atau memiliki seorang mate yang juga sama sama alpha." Jeongwoo mengelak dengan takdirnya.

"Jika mama berbohong untuk apa tadi Asahi datang ke sini? Kurang kerjaan sekali mama nge-prank kamu sampai bawa bawa manusia robot kaya Asahi itu untuk ikut campur. Nak, dengarkan mama ... Mungkin ini sulit kamu terima tapi kenyataannya kalian berdua, kamu dan Haruto sudah dipilih secara khusus oleh moon goddess untuk menjadi pasangan langka yang lahir setiap 300 tahun sekali. Mau sekeras apapun kamu mengelak nyatanya kalian berdua tetaplah sepasang mate dan tidak ada yang bisa mengubah takdir itu!" Ucap Asahi membuat Jeongwoo terdiam.

"Mama salah, ada satu cara," jawab Jeongwoo dengan terkekeh kecil, "Aku akan me-reject Haruto! Aku tidak mau punya mate sepertinya. Sekarang juga aku akan me-reject ya!" Lanjut Jeongwoo dengan suara lantang.

"PARK JEONGWOO!" Yedam berteriak kencang, pemuda manis itu berjalan menghampiri putranya dan tanpa di duga memberikan sebuah tamparan di pipi Jeongwoo.

Bunyi tamparan yang cukup keras itu terdengar di kamar milik Jeongwoo, yang di tampar itu membeku untuk sejenak dengan tangan yang memegangi pipinya yang baru saja di tampar.

"Jaga ucapan mu itu Jewu! Me reject pasangan adalah hal yang tabu dan sangat di larang! Renungi kesalahan mu dan terima Haruto sebagai mate mu." Setelah mengatakan itu Yedam langsung pergi dari kamar putranya.

Meninggalkan Jeongwoo yang jatuh di atas lantai karena kakinya yang melemas. Seumur hidup, dia tidak pernah mendapat bentakan dari mamanya bahkan tamparan tadi pun yang pertama kali Jeongwoo rasakan dalam hidupnya.

Dan semua ini terjadi karena satu orang. Haruto, Jeongwoo benar benar membenci lelaki itu! Dan fakta jika mamanya yang membela Haruto semakin menambah kadar kebencian Jeongwoo terhadap pemuda tampan berdarah campuran Jepang dan Korea itu!

"Gue nolak lu sebagai mate gue Haruto!" Ucap Jeongwoo yang di susul dengan Isak tangis miliknya.

Jeongwoo tidak sadar jika ucapannya barusan sangat berdampak bagi Haruto yang tengah berada di basecamp bersama dengan Junkyu.

Pemuda jangkung itu tiba-tiba meringis kesakitan sambil memegang dada sebelah kirinya di mana tanda mate itu berada di sana.

"Lu kenapa lagi Har? Kena serangan jantung?" Junkyu yang panik main asal ceplos saja bertanya pada Haruto karena lelaki itu tiba tiba memegang dadanya dan meringis kesakitan.

"S-sakithh tanda mate gue kerasa sakit banget Jun. Lebih sakit rasanya daripada pas pertama kali gue dapet tanda ini," ucap Haruto.

"Bentar Har, gue panggil kak Mashi dulu. Dia punya penawar buat ngilangin rasa sakit dari tahap awal me-reject pasangan," Junkyu langsung berlari keluar mencari Mashiho.

Meninggalkan Haruto yang terdiam mencerna ucapannya.

'Apa yang barusan Junkyu bilang? Me-reject? Apanya yang di reject? Orang gue aja belum ketemu sama mate gue ... Kenapa bisa bisanya tuh orang malah nge-reject gue gini tanpa alasan? Apa dia ngiranya gue ini jelek dan gendut makanya langsung di reject bahkan sebelum kita ketemuan? Kalau iya parah sih ini' batin Haruto sedikit kesal.

Tidak lama Mashiho datang dengan membawa sebuah botol kecil yang berisi ramuan. Pemuda manis itu meminta Haruto untuk membuka kemejanya agar ia lebih gampang meneteskan cairan itu di atas luka milik Haruto.

"Kenapa lu bisa dapat luka ini To? Emang lu udah ketemu sama mate lu? Perasaan kerjaan lu tiap hari tuh kalau nggak gangguin Jeongwoo ya tidur," Mashiho berujar kebingungan.

Haruto yang di tanya mendengus kesal, "Ya mana gue tahu kak! Ini tuh tiba tiba banget tahu nggak? Orang gue lagi mabar sama si Junkyu ini terus tiba tiba ada gue ngerasa sakit di bagian mate sign gue."

"Tapi lu tahu kan kalau luka kaya gini tandanya apa?"

"Tahu lah! Dia nolak gue kan sebagai mate nya? Gini gini walau gue sering bolos pas pelajaran tentang sejarah warewolf gue tahu kalau yang kaya gitu mah!" Haruto nyolot karena Junkyu bertanya dengan wajah meremehkan.

"Ya bagus deh, lu nanti cari tahu aja siapa mate lu Har. Dan omongin baik baik kenapa dia malah mau nge-reject lu tanpa alasan gini biar lu nggak kesakitan terus sama luka itu," ucap Mashiho

"Iya kak thanks sarannya,"

"Hooh, btw pulang sana lu. Mama Asahi udah nelponin gue tadi buat nyuruh lu pulang. Ada yang mau dia bicarain katanya, kalau tebakan gue sih dia mau ngejodohin lu itu mah To soalnya lu belum ketemu mate juga sampai sekarang." Ucap Mashiho di selingi tawa dari Junkyu membuat Haruto mengumpat kesal kepada kedua sahabatnya itu.

•••

"Ada apa mama sampai panggil Ruto segala? Kata Mashi Hyung mama telponin dia, padahal mama bisa loh nelepon langsung ke Ruto nggak perlu telepon Mashi Hyung,"

"Lupa mama," jawab Asahi acuh, Haruto yang mendengar itu hanya menghela napas kasar.

"Begini nak, karena sampai sekarang mama lihat lihat kamu belum juga ketemu sama mate kamu, mama memutuskan untuk menjodohkan kamu sama --"

"Oke Ruto setuju!" Haruto memotong ucapan mamanya, membuat Asahi yang tadinya berbicara dengan santai kini menatap ke arahnya dengan melotot.

"APA?!! Kamu langsung setuju gitu aja?" Asahi bertanya dengan raut wajah tidak percaya.

"Iya ma, kenapa sih seheboh itu. Lagian aku juga sudah di reject mate ku sendiri, jadi nggak ada salahnya kan terima perjodohan yang mama kasih?" Haruto berujar santai.

Asahi sendiri kembali di buat terkejut dengan penuturan putranya itu.

'Apa? Jadi Jeongwoo sudah me-reject Haruto? Tapi bagaimana bisa? Proses me-reject pasangan langka yang di berkati moon goddess hanya bisa berjalan lancar jika kedua pasangan itu saling setuju kan? Itu artinya ini baru tahap pertama saja, aku harus segera menghubungi Yedam untuk membicarakan tanggal pernikahan Haruto dan Jeongwoo! Tidak akan ku biarkan mereka berpisah!' batin Asahi dengan bersemangat.

🦋T🐺B🐺C🦋

Kaget!! Tiba tiba jadi banyak yang baca gini haha😂 maaf ya kalau penulisannya kurang rapih dan banyak typo, jangan lupa vote dan komen yaa!! 💙💙

Saatus「 Hajeongwoo 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang