「 Yedi 」

1.1K 129 2
                                    

Hening setelah Haruto mengatakan yang sejujurnya jika Jeongwoo yang lebih dahulu memeluk lelaki tampan itu. Karena penasaran akan suasana yang tiba tiba menjadi hening, lantas pemuda keturunan Jepang itu menoleh untuk melihat keadaan Jeongwoo yang sekarang tengah mengusap-usap kasar bagian tubuhnya yang tadi di peluk oleh Haruto.

"Heh! Ngapain lu kaya gitu?!" Tanya Haruto dengan nada sensi, dia masih kesal mengenai Jeongwoo yang tiba tiba mendorong tubuhnya hingga jatuh dan pinggangnya terasa sakit sekarang.

Jeongwoo mendelik menatap ke arah Haruto, "Najis! Najis banget badan gue yang udah kena tangan lu. Gue harus mandi kembang tujuh rupa ini biar nggak kena rabies!"

Haruto melotot tidak percaya mendengar ucapan yang keluar dari belah bibir pujaan hatinya itu. Melihat Jeongwoo yang masih terus mengusap-usap tubuhnya membuat Haruto jengkel. Maka lelaki tampan itu maju untuk berjalan mendekat ke arah Jeongwoo dan memeluk tubuh lelaki manis itu.

"LEPASS!! LEPASIN GUE HOMO LU DASAR!! LEPASIN GUE, GUE MASIH NORMALL PLEASE!!" Teriak Jeongwoo dengan hebohnya mencoba melepas pelukan Haruto yang sangat erat.

Sempat bingung, kenapa Jeongwoo tidak bisa melepaskan pelukan dari tubuh kurus Haruto itu.

"Halah normal normal, gue belokin juga lu!" ucap Haruto seraya melepas pelukannya, dan setelah mengatakan itu lelaki keturunan Jepang itu pun langsung keluar dari kamar Jeongwoo dengan perasaan jengkel.

Entah kenapa Haruto masih saja merasakan sakit hati ketika Jeongwoo berulang kali menegaskan jika lelaki manis itu straight dan tidak suka dengan laki laki, meskipun itu memang kenyataannya. Tapi Haruto tidak suka.

'Lihat aja Woo! Setelah perjodohan ini berjalan lancar dan gue bisa nikahin lu, bakal gue buat lu belok dan lupain yang namanya Jang Wonyoung itu! Bakal gue buat juga isi pikiran lu cuma ada gue dan gue aja bukan orang lain!' batin Haruto bertekad.

Jeongwoo di buat melongo dengan tingkah Haruto yang tiba tiba pergi begitu saja setelah mengatakan hal yang cukup aneh di telinganya.

"Hiih dasar kutu kupret sialan!! Gue harus mandi yang lama biar ngilangin bau dia nih!!" Jeongwoo misuh misuh seraya kembali mengusap tubuhnya dan masuk ke kamar mandi.

•••

Yedam yang melihat Haruto baru turun dari lantai atas di mana kamar anaknya berada pun menyapa calon menantunya itu.

"Loh Haruto? Dimana Jewu nya? Dia nggak  bisa kamu bangunin ya? Emang sih anak mama yang satu itu benar benar pemalas dan susah untuk bangun pagi. Kamu pasti kesusahan ya bangun dia tidur?"

"E-eh tidak mam, Jewu sudah bangun kok tadi. Tapi dia bilang mau mandi dulu, jadi aku tinggal kebawah." ucap Haruto tidak sepenuhnya benar karena dia malah diusir oleh Jeongwoo dan bukannya dia inisiatif untuk kebawah sendiri.

"A-ah gitu, anak itu pasti malu jika kamu menunggui di kamar nya juga. Ya sudah sana ke meja makan menyusul yang lain. Mama mau ke atas dulu." Haruto lantas mengangguk dengan tersenyum tipis, mempersilahkan Yedam untuk jalan ke lantai atas.

•••

Begitu Jeongwoo keluar dari kamar mandinya dia sudah di kejutkan dengan kehadiran sang mama yang sedang membelakanginya dan berfokus pada lemari pakaian miliknya.

"Mama ngapain di sini?" Tanya Jeongwoo keheranan namun malah membuat mama Yedam terkejut karena terlalu fokus pada kegiatan memilih baju Jeongwoo sampai sampai tidak sadar dengan kehadiran putranya.

"Kamu ngagetin mama aja," ucap Yedam seraya menghela napas kasar dan membalikkan tubuhnya untuk menghadap putra manisnya yang kini menatap bingung padanya.

Saatus「 Hajeongwoo 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang