「 Dokuz 」

1.3K 161 8
                                    

Baik Haruto maupun Jeongwoo, kini keduanya sudah berada di hutan perbatasan Utara dengan di dampingi oleh ayah keduanya.

"Titik kembali kalian di sini, jadi siapapun yang kembali lebih awal dengan membawa hewan buruannya, maka dialah yang dinyatakan sebagai pemenangnya." Jaehyuk berbicara dengan nada tegas, menatap anak dan juga calon menantunya.

Jeongwoo hanya mengangguk saja dengan wajah datar namun dia sejujurnya sangat antusias, dia ingin mengalahkan Haruto untuk kali ini dan dia berharap agar moon goddess bisa mengabulkan keinginannya itu. Lelaki manis dengan kulit berwarna Tan itu terlebih dahulu mengubah wujudnya menjadi seekor serigala besar dengan bulu halus yang berwarna putih juga mata biru sapphire itu yang terlihat indah di malam hari.

Haruto yang melihatnya sempat tertegun untuk beberapa saat. Dia begitu kagum dengan wujud serigala dari Jeongwoo yang besar itu. Meskipun alpha namun entah kenapa di mata Haruto, wujud dari serigala mate-nya itu benar benar indah dan sangat cantik, apalagi warna mata birunya yang menjadi daya tarik tersendiri. Tanpa sadar Haruto menjilat bibirnya sendiri dengan mata yang tidak berkedip menatap  tubuh serigala sang mate.

"Indah bukan tubuh serigala mate kamu Haru? Maka dari itu kamu harus memenangkan hunting malam ini jika kamu sungguh ingin memiliki Jewu anakku seutuhnya hanya untuk kamu." Doyoung berbicara pelan ketika ia tidak sengaja melirik pada Haruto yang menatap tanpa berkedip pada anaknya.

"Akan saya usahakan paman," jawab Haruto seraya mengangguk pelan, kemudian lelaki tampan berdarah campuran Jepang dan Korea itu langsung mengubah wujudnya juga menjadi seekor serigala besar.

Bulu halus dan lebat dari wujud wolf milik Haruto nyatanya jauh lebih besar dari wujud wolf milik Jeongwoo yang seorang alpha juga, warna bulunya yang abu-abu juga netra serigalanya yang berwarna keemasan, kontras sekali dengan tubuh serigala milik Jeongwoo.

Jika wujud serigala milik Jeongwoo terlihat cantik dan indah di waktu yang bersamaan, berbeda dengan wujud serigala dari Haruto yang terlihat gagah, menyeramkan dan sangat jelas sekali terpancar aura alpha nya.

Kedua ekor serigala dengan warna bulu yang berbeda itu berjalan mengitari lingkaran terlebih dahulu sebagai persetujuan kedua belah pihak atas diadakannya hunting malam ini. Mata kedua serigala itu saling bertatapan, wolf milik Jeongwoo menggeram pelan.

Kaki empat milik tubuh dengan penuh bulu itu sekarang berlari kencang menelusuri hutan untuk mendapatkan hewan buruan mereka masing masing. Jeongwoo yang memang sudah tahu letak dimana dia bisa menemukan hewan untuk dia bawa itu, langsung saja menuju lokasinya sedangkan wolf milik Haruto berjalan berlawanan arah dari Jeongwoo sendiri.

'Moon goddess yang agung, aku benar benar memohon padamu untuk kali ini saja, tolong buat aku lebih dulu menemukan buruanku. Jeongwoo ... Aku benar benar mencintainya, bahkan sejak aku belum mengetahui jika dia adalah mate ku'

•••

Jeongwoo tersenyum lebar ketika dia berhasil mendapatkan satu hewan buruannya, yaitu sebuah rusa dengan ukuran yang cukup besar. Serigalanya mengaum di tengah hutan itu, menandakan jika dia telah berhasil dan memenangkan hunting malam ini. Mata serigala berwarna biru itu menatap langit malam yang terdapat sebuah bulan yang kini jaraknya semakin tinggi saja. Dengan kecepatan kakinya Jeongwoo berlari untuk sampai di tempat di mana sebelumnya ayah dan juga paman Jaehyuk menunggunya di sana.

Sedangkan disisi lain, serigala Haruto sama sekali tidak menemukan hewan untuk di buru-nya sama sekali, hewan dengan bulu berwarna abu abu itu menatap langit malam yang indah dan di penuhi oleh bintang juga satu bulan yang kini jaraknya semakin tinggi.

Jarak bulan itu menandakan jika waktu hunting malam ini telah selesai, dan dengan berat hati Haruto harus kembali ke tempat awal tanpa membawa satupun hewan buruannya untuk di serahkan pada sang mate-- Jeongwoo.

Ketika Haruto kembali, dia sudah melihat Jeongwoo yang kembali pada wujud manusianya tengah menunggu bersama dengan Jaehyuk dan juga Doyoung. Namun entah kenapa melihat Jeongwoo yang tersenyum ke arahnya, perasaan Haruto berubah menjadi tidak enak. Dengan cepat alpha tampan itu berubah wujudnya menjadi manusia kembali dan berjalan mendekati ketiganya.

Jaehyuk yang melihat itu menghela napas kasar, apalagi saat tangan Haruto sama sekali tidak membawa hewan buruannya.

"Di mana buruan mu? Kau tidak membawanya eh?" Pertanyaan dengan nada mengejek itu Jeongwoo lontarkan untuk Haruto yang terdiam dengan tatapan datar dan tangan yang terkepal.

Helaan napas berat keluar dari belah bibir Haruto, lelaki tampan itu memalingkan tatapannya dari Jeongwoo. Ego alpha yang dimilikinya terluka kala dia gagal dan kalah dari alpha lain yang notabenenya adalah mate nya sendiri. Haruto menatap ke arah Doyoung dan juga Jaehyuk kemudian dengan perkataan yang yakin dia berujar.

"Aku mengaku kalah, sesuai perjanjian aku tidak akan bertemu ataupun berpapasan dengan Jeongwoo. Aku juga akan menyembunyikan status mate di antara aku dan Jeongwoo. Kami akan hidup sebagai dua orang asing yang tidak terikat," setelah mengatakan hal itu Haruto langsung pergi tanpa menoleh kebelakang. Lelaki itu pergi dengan menggunakan motor yang di bawanya meninggalkan Jeongwoo yang tersenyum penuh kemenangan namun hatinya terasa gelisah.

•••

Seminggu setelah kejadian malam itu, Haruto sungguh menepati ucapannya. Dia tidak pernah lagi menampakkan dirinya di fakultas Jeongwoo hanya sekedar untuk mengganggu lelaki manis itu, dan Jeongwoo merasa senang juga gelisah sekaligus karena hampir semingguan ini juga moodnya tidak terkontrol. Dia jadi lebih sensitif dan selalu marah marah tanpa alasan yang jelas.

"Ada apa denganmu Jewu? Hari ini kamu terlihat tidak fokus pada pelajaran!" Junghwan bertanya membuat Jeongwoo yang sedang melamun sambil mengaduk aduk ramen miliknya itu tersentak dan menatap Junghwan dengan bingung.

"Apa?"

Junghwan menghela napas kasar mendengar pertanyaan itu, "Ada apa denganmu? Kamu memikirkan apa sejujurnya Jewu sampai sampai tidak fokus begitu?" tanya Junghwan sekali lagi.

"Aku?" Jeongwoo menunjuk dirinya sendiri, dan kala mendapat anggukan dari Junghwan pemuda manis dengan status alpha itu menggeleng pelan, "Aku sendiri tidak tahu aku kenapa Hwan. Mungkin karena periode Rut ku sebentar lagi."

"Apa yang kamu khawatirkan? Kamu kan sudah memiliki mate. Kamu tidak akan kesakitan lagi Jewu, kamu bisa meminta bantuan mate mu." mendengar itu Jeongwoo hanya mendengus kesal, pembicaraan keduanya pun terhenti di sana hingga tiba tiba Junghwan berseru kembali.

"Loh! Itukan Haruto? Kayanya dia ke kantin fakultas hukum buat ketemu kamu deh Woo," ucap Junghwan seraya menunjuk pemuda jangkung yang memang sedang berjalan ke arahnya.

Jeongwoo melihat ke arah yang di tunjuk oleh Junghwan, langsung saja mata pemuda manis itu menyipit kesal kala melihat si keturunan Jepang yang sudah seminggu ini tidak dilihat olehnya kini berjalan ke arahnya.

Tangan Jeongwoo terkepal kuat di balik meja makan itu, perasaan marah langsung mendominasi nya. Haruto mengingkari janjinya sendiri yang dia buat seminggu yang lalu!

"Dasar pembual! Alpha sialan, berani beraninya dia mengingkari janjinya." Desis Jeongwoo kecil sekali sampai yang mendengar mungkin hanya dirinya sendiri.

Namun saat langkah kaki milik Haruto sudah tepat berada di depan mejanya, pemuda jangkung keturunan Jepang itu melengos pergi begitu saja dari hadapan Jeongwoo dan berhenti tepat dua meja dari meja yang di tempati-nya.

Jeongwoo melihatnya, melihat bagaimana Haruto yang melewatinya begitu saja dan berhenti di meja seorang wanita yang Jeongwoo tahu bernama Jesslyn. Mereka berdua mengobrol dengan akrabnya membuat rasa marah di hati Jeongwoo tergantikan oleh kesal dan kecewa yang Jeongwoo sendiri bingung kenapa dia merasakan hal itu.

🦋T🐺B🦋C🐺

Saatus「 Hajeongwoo 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang