BAB 16

171 25 16
                                    

Hai kalian tau cerita ini dari mana?

Ig, atau Tt?

Oh iya kalau emang suka sama cerita ini kalian boleh sebarin ke sosmed kalian, terimakasih

Jangan lupa pencet bintangnya ya, karena dengan bintang kalian bikin aku semangat ngetik

Happy Reading!

•••

Weekend merupakan kesenangan bagi setiap orang, di hari ini lah mereka berhenti beraktivitas, dan di hari ini lah aktivitas yang menguras tenaga dan fikiran tergantikan dengan kesenangan.

Saat ini Riva sedang bersantai di dalam kamarnya, sedari tadi dirinya hanya berguling-guling di atas kasurnya. Ingin beranjak dari kasur tapi rasanya sangat malas, padahal jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.

Ting.

Handphone berbunyi, dia mengambil lalu menghidupkan layar handphone. Terlihat nama Gladis lah yang mengirimi ia pesan.

Gladis Ipa 3:
|Ishya
|Gua mau nonton, tapi gak ada temennya
|Ayo temenin, gua jemput deh

Rivashya Aul:
Gak dulu, gua udah nyaman sama kasur, males keluar

Tak sampai 5 menit handphonenya kembali berbunyi.

Gladis Ipa 3:
|Ishya gitu banget
|Ayo plis gua suntuk banget di rumah
|Kakak yang biasa gua ajak keluar, dia lagi jalan sama pacarnya

Rivashya Aul:
Yaudah ajak aja si Fadli, kan dia gebetan lu

Gladis Ipa 3:
|Gak gitu juga konsepnya

Rivashya Aul:
Ck, ajak yang lain aja kalau gak mau ajak Fadli
Sintia tuh coba, intinya jangan gua

Gladis Ipa 3:
|Nah ide bagus, oke gua chat si Sintia papay Ishya
|Muach

Rivashya Aul:
Geli anjir, strs

Tanda ceklis dua berwana biru, Gladis sudah membacanya tapi dia tak membalas, mungkin sedang bersiap-siap.

"Ck untung nih anak langsung diem, heran kenapa gua dulu bisa nemu temen modelan begitu."

Riva meletakkan kembali handphonenya di atas nakas, dia meneruskan kegiatan rebahan yang sempat tertunda. Tak sampai 5 menit suara teriakan sang mami membuatnya terganggu.

"Astagfirullah, apa mami, Riva udah bangun kok cuma malas aja keluar kamar," sahutnya sedikit berteriak dari dalam kamar.

"Gak ada! Keluar sekarang, sarapan dulu! Terus lanjut tuh cuci baju kotormu!"

Dengan langkah gontai, Riva berjalan ke arah pintu kamar. Dia membuka pintu tersebut dan terlihatlah sang mami yang sedang berkacak pinggang.

"Mi baru juga jam segini ish, nyucinya ntar agak siangan aja deh. Kalau sekarang aku lagi mager mi, pengen rebahan," ucap Riva berusaha membujuk maminya.

"Terserah mau nyuci ntar atau tahun depan, tapi sekarang makan!" ucap mami Riva menekan kata makan yang artinya Riva tak boleh menawar untuk masalah makan.

MAS DIPTA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang