Happy Reading Guys
Jangan lupa tinggalkan jejak
•••
Sabtu jam 8 pagi Gladis dan Riva, menuju rumah Dipta. Berbekal meminta alamat rumah Dipta ke Fadli, keduanya langsung meluncur ke rumah Dipta.
Sebenarnya Riva agak ragu datang kesana, namun karena Gladis yang memaksa yaudah dia akhirnya mengiyakan.
"Dis nanti kalau di rumahnya Dipta ada ortunya gimana? Sungkan ish gua cuma adik kelasnya aja loh masa iya main ke rumah."
"Balik aja yuk, gak usah kesana. Biar nanti pas di sekolah aja gua nemuin Dipta langsung buat minta maaf, jadi gak harus ke rumahnya."
Sedari tadi Riva membujuk Gladis agar putar balik, namun semuanya tak diidahkan oleh Gladis.
"Nyesel gua ngikut lu Dis, mending gua tadi rebahan aja di kamar, mami tolong anak mu ini," frustasi Riva.
"Gak usah ngomel mulu deh, kita gak cuma berdua aja disana. Fadli tadi bilang mau main kesana juga, jadi nanti ada Fadli sama yang lain juga," ucap Gladis memberi tahu.
Tapi bukannya tenang Riva malah semakin frustasi. "Gladis, astaga kenapa gak bilang hih! Anjir ngapain mereka ikut ke sana sih, makin canggung Gladis! Gak mau tahu balik buruan deh, gua gak mau berurusan sama circle Dipta lagi ya!"
"Yah udah sampe nih Va gimana dong? Tuh mereka juga udah pada datang," ucap Gladis polos dan enteng. Riva hanya merutuki kepolosan temannya ini.
"Dis kunci lu mana buru!" Riva meminta kunci mobil Gladis. Bukannya di kasihkan ke Riva, Gladis malah keluar mobil meninggalkan Riva sendirian di mobil.
"Temen siapa sih lucknut banget! Dia enteng banget lagi nyamperin mereka, gua disini ketar-ketir."
"Yaallah ini harus keluar gak ya, kalau enggak pasti mereka semua udah tahu kalau ada gua. Gua pasti bakal jadi bahan omongan mereka, tapi kalau keluar juga bakal jadi bahan omongan."
Banyak pertimbangan akhirnya Riva memilih keluar dari mobil, membawa paperbag yang berisi hadiah ulang tahun untuk Dipta. Riva berjalan pelan ke arah teras rumah Dipta, sebelum memasuki rumah Dipta tepatnya di depan pintu, Riva dikagetkan dengan kehadiran Alizza di ruang tamu rumah Dipta.
"Alizza?" panggil Riva dengan suara sedikit keras, membuat semua orang yang berada di ruang tamu menoleh ke arahnya.
"Loh Riva." Tak hanya Riva yang terkejut, Alizza juga sama terkejutnya dengan Riva.
Alizza kira Gladis datang sendiri karena ingin menemani Fadli, ternyata Riva juga ikut bersama Gladis.
"Ngapain lu kesini?" tanya Riva judes.
"Gua diajak temen gua jenguk Dipta."
"Jadi lu kenal sama teman-teman Dipta? Atau ternyata lu juga kenal sama Dipta sebelum gua kenal sama dia? Gua lihat lu akrab banget ya sama mereka?"
"Va maksud lu apasih? Gua cuma nemenin Bobby, gua gak kenal sama temen-temen Dipta dan juga Dipta. Yang kenal sama mereka itu Bobby."
"Dipta udah punya pacar, dan pacarnya itu Alizza sahabat lu. Jadi wajarkan kalau dia deket sama kita?" jawab Tara yang sedari tadi diam.
Dipta dan Alizza sontak membulatkan matanya, saat Dipta hendak bersuara membantah ucapan Tara. Suara tamparan keras terdengar lebih dahulu.
Plak!
Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Alizza, pelakunya adalah Riva sahabatnya.
"Gak nyangka gua Za! Lu tahu sendiri kan! Gua tuh suka sama Dipta! Karena Dipta gua bisa bangkit dari keterpurukan! Kalau emang lu udah jadian sama Dipta, bilang dari awal! Bukan malah ngedukung gua!" ucap Riva yang di kuasai amarah, dia bahkan menunjuk ke arah Dipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DIPTA (END)
AlteleRivashya Auleora Pramata cewek cuek dengan rambut sebahunya. Riva sangat acuh dengan keadaan sekitar, bahkan dengan teman seangkatannya pun dia tidak banyak yang kenal. Selama satu tahun terakhir Riva terlibat scandal perasaan dengan sahabat di masa...