Don't forget to vote and comment!
Taehyung terbangun dan menatap Irene tak ada dirumah, dia berkali berkali meneriaki nama itu namun tak ada sahutan sama sekali. Taehyung berpikir dia pergi dengan temannya, seingatnya Irene izin akan jalan jalan dengan Wendy.
Taehyung menatap meja makan yang sudah tersedia tiga piring daging, terdapat notes dari Irene juga. Seperti dugaan Taehyung, Irene pergi ke mall bersama Wendy. Taehyung duduk dan memakan daging itu dengan lahap. Ditengah asiknya menyantap makanan bel apartemennya berbunyi, Taehyung dengan berat meninggalkan sisa dagingnya yang masih ada dua piring itu.
"Hey! Kalau ada tugas bilang saja. Tidak usah menarik narik. aku sedang makan. Tidak bisakah menungguku makan sebentar?" Pintu terbuka dan Taehyung langsung ditarik oleh sosok pria bertopi hitam dan pakaian serba hitam. Ya, itu adalah anak buah ayah Taehyung. Entah apa yang pria paru baya itu suruh hingga pada penjaga menariknya paksa. Bahkan saat Taehyung bilang sedang makan mereka tak menghiraukan sama sekali.
🐯🐯🐯
Irene dan Wendy tengah berada ditoko pakaian, mereka selesai makan makan, dan sekarang mereka akan berbelanja untuk kebutuhan mereka. Seperti baju, sepatu, celana, bahkan pakaian dalam.
Setengah jam Irene dan Wendy habiskan untuk memilih pakaian wanita, kini Irene dan Wendy masuk ke bagian pakaian pria. Irene berniat akan membelikan pakaian untuk Taehyung. Wendy juga tampak membantu Irene untuk memilah baju yang cocok untuk Taehyung. Wendy ini cukup paham dengan style, berbeda dengan Irene yang bahkan jarang memperdulikan soal style, jelas Wendy sangat dibutuhkan dalam memilih pakaian.
"Ini cocok tidak Wendy?" Wendy menengok dan menatap Irene yang menunjukan sebuah baju. Wendy tampak menggeleng.
"Sepertinya ukurannya terlalu kecil, Taehyung itu tinggi dan besar bukan? lebih baik ini aja. Lebih besar sendikit" Irene tampak mengambil pakaian yang Wendy tunjukan dan dia mengangguk, pakaiannya memang cocok untuk Taehyung.
"Kau mau beli berapa? Biar aku yang carikan. Kau cari bagian pakaian dalam saja" Irene sedikit merona mendengar ucapan Wendy. Jika dipikir kalau hanya membeli baju luar tapi tidak dengan dalam sungguh disayangkan juga bukan? Taehyung juga memang kekurangan pakaian dalam, tapi pria itu tidak ikut. Agak malu kalau masuk ke bagian pakaian dalam pria tapi hanya wanita seorang diri.
"Eum.. empat saja, empat sama yang ini" Wendy mengangguk, dengan ragu Irene akhirnya mulai membawa kakinya memasuki bagian pakaian dalam pria. Irene makin merona melihat banyaknya jenis pakaian dalam yang ada. Irene dibuat kian memerah saat di dalam sana hanya ada laki laki.
"Ada yang bisa dibantu?" Irene tersentak mendengar suara tiba tiba, dia menengok dan menghelah nafas. Untung saja ada pelayan wanita. Setidaknya rasa malunya sendikit berkurang.
"Mencari untuk pacar atau suami?" Irene menggaruk tengkuknya, dia agak canggung.
"Pacar" wanita itu mengangguk, dia tampak mengarahkan Irene dan memberi tau beberapa pakaian dalam yang sesuai dan bagus. Irene tidak begitu paham. Dia hanya mencari yang sekiranya pas dengan Taehyung lalu beli.
Setelah membuang banyak waktu, kini Irene dan Wendy selesai berbelanja, mereka akan pergi namun Irene terhenti ketika melihat toko daging, dia berpikir membeli beberapa daging untuk Taehyung. Mungkin pria itu akan lebih senang.
Irene masuk dan menatap banyaknya daging, dia mengingat ucapan Taehyung minggu lalu. Kalau Taehyung suka daging yang penuh darah. Irene mencari daging yang darahnya paling banyak, cukup sulit sebab rata rata daging yang ada disini untuk diolah jelas sedikit ada darahnya.
"Kamu cari daging apa ren?" Tanya wendy.
"Taehyung bilang, dia suka daging yang banyak darahnya. Cari yang banyak darah saja" Wendy mengangguk, dia berkeliling untuk mencari daging yang fresh dan masih banyak darahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/295419387-288-k886556.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐀𝐓 𝐇𝐔𝐌𝐀𝐍 || 𝐕𝐑𝐄𝐍𝐄 [ END ]
FantasyTaehyung, atau Vin. Terlahir menjadi sesosok manusia siluman harimau. Dia dipertemukan oleh seorang wanita bernama Bae Irene. Seorang wanita yang kesepian ditengah malam karena tidak tau tujuan. Cinta yang awalnya hanyalah bentuk rasa terimakasih, m...