PART || 18

161 25 0
                                    

Don't forget to vote and comment!

Sebulan berlalu, kehidupan Taehyung dan Irene berjalan begitu normal. Mereka hidup layaknya pasangan pada umumnya, Taehyung kini kembali mengambil alih perusahaanya. Seperti sekarang ini, dia sibuk berkutat dengan laptopnya. Dia akan rapat dalam 2 jam lagi.

"Tae.. aku mau beli minuman dulu ya di minimarket dekat sini" Taehyung mengangkat kepalanya dan mengangguk kearah Irene. Irene tersenyum dan kemudian pergi dari situ.

Disisi Irene, wanita itu kini telah berada di supermarket. Dia begitu fokus memilih makanan yang dia butuhkan. Memang terkadang memilih itu menyulitkan. Saat Irene hendak mengambil makanan yang berada dipaling tinggi dia nampak kesulitan, namun secara tiba tiba ada sebuah tangan yang membantunya mengambilkan barang yang dia inginkan.

"Terimakasih–oh? Jeno?" Jeno terlihat tersenyum kearah Irene, Irene membalasnya dengan senyuman canggung. Dia mengingat ucapan Taehyung jikalau sang sahabatnya ini adalah ancaman baginya.

"Sudah lama tidak bertemu ya Rene.. semenjak kau tiba tiba menghindar dariku" Senyuman Jeno yang membuat matanya terlihat hanya segaris itu kini tak terlihat biasa saja dimata Irene. Senyuman itu kini terlihat menyeramkan bagi Irene.

"I–Iya.. aku juga jarang melihatmu"

"Ya.. aku slalu bersama pamanku setiap saat akhir akhir ini"

"Pamanmu?" Secara mendadak Jaehyun muncul dari belakang tubuh Jeno. Irene ingin segera berlari namun pergerakannnya dicegat oleh Jaehyun. Tubuh Irene berhasil dia bawa kedalam mobilnya.

Pelayan supermarket yang melihat itu segera mengejar dan mencoba megagalkan aksi tersebut. Namun tubuhnya kalah dengan tubuh Jeno dan Jaehyun yang terbilang cukup besar. Pelayan wanita itu beberapa kali menggedor pintu mobil Jaehyun namun hasilnya nihil

"TUAN! LEPASKAN WANITA ITU!" Mobil Jaehyun berhasil melesat begitu saja. Dia segera menelphone polisi.

🐯🐯🐯

Satu jam berlalu namun sosok sang kekasih tak kunjung kembali, Taehyung gelisah. Dia mencoba mencari sosok kekasihnya lewat kemampuan penglihatannya namun nihil, hanya warna hitam yang dapat ia lihat.

"Sial. Pasti telah terjadi sesuatu" Taehyung langsung pergi begitu saja keluar dari kantornya, tanpa membawa ataupun membersihkan apapun. Bahkan kemeja miliknya masih terlihat berantakan.

Kaki panjang Taehyung terus berlari kearah supermarket terdekat yang ada disana, bersyukurlah dia punya kemampuan berlari yang cepat, jadi tidak perlu ia membawa kendaraan, yang dimana akan memakan waktunya cukup banyak.

Sesampai disupermarket Taehyung melihat keramaian, bahkan disana ada dua mobil polisi yang terparkir. Sesuai dugaanya, pasti telah terjadi sesuatu. Taehyung segera mendekat kearah karyawan supermarket yang tengah berbicara dengan polisi itu.

"Ada apa ini?" Ucap Taehyung dengan nafasnya yang masih terengah engah.

"Kami mendapat laporan kalau ada seorang wanita yang diculik oleh dua orang pria dan dibawa lari dengan mobil berplat ***" Taehyung menyeritkan dahinya

"Diculik? Bagaimana bisa? Bukankah supermarket itu ramai?" Karyawan wanita itu menatap Taehyung.

"Saat itu kondisi supermarket sedang sepi, hanya ada beberapa karyawan yang ada. Yaitu saya dan dua orang senior saya. Kami sudah mencoba mencegatnya namun gagal. Dua orang pria itu sangat besar dan tinggi" Ucap wanita tersebut.

"Berapa perkiraan tinggi dua pria itu?" Ucap sang polisi menyelak ucapan mereka. Wanita itu terlihat berpikir sejenak lalu melihat Taehyung.

"Salah satunya memiliki tinggi persis sepertinya, namun satunya lebih tinggi darinya. Tingginya tidak jauh, tapi tubuh kedua pria itu jauh lebih besar dari dia!" Ucap sang wanita sembari menunjuk Taehyung terus menerus. Taehyung mendengar ucapan itu seketika teringat dengan seseorang. Hidungnya juga menangkap aroma yang tak asing di ingatannya. Itu Jaehyun. Musuh terbesarnya.

"Jaehyun.." Seluruh orang yang ada disana menatap Taehyung saat pria itu berucap. Polisi mendekat kearah Taehyung dan menepuk bahunya.

"Kau tau pelakunya?" Taehyung terdiam, dia menepis tangan polisi tersebut dan berjalan pergi dari sana.

"Akan kubunuh pelakunya!" Mendengar penuturan itu dari Taehyung, Polisi hendak mencegatnya, namun pria itu sudah pergi berlari dari sana dengan begitu cepat.

"PAK! ANDA AKAN TERKENA PASAL PASAL JIKA ANDA MEMBUNUH PELAKUNYA!! ANDA BISA DIPENJARAA!!" Polisi itu segera menyuruh polisi lain yang ada disana untuk mengejar Taehyung, namun hasilnya nihil. Hanya dalam beberapa menit Taehyung menghilang bagaikan tidak pernah ada disana sama sekali.

Para polisi itu kembali dan memberitau sang atasan kalau mereka tak berhasil menemukan Taehyung, walaupun mereka mengejar Taehyung dengan mobil sekalipun, sedangkan Taehyung hanya berlali dengan kedua kakinya.

"Bagaimana dia bisa lari dan mengilang secepat itu?" Gumam sang polisi. Sedangkan tanpa mereka ketahui Taehyung kini berada diatas atap dengan wujud harimaunya, memantau apakah dia aman jika pergi sekarang.

"Kau tidak bisa memenjarakanku begitu saja.. aku bukan manusia" batin Taehyung hingga akhirnya pergi dari sana.

Taehyung terus berlari dengan wujud harimaunya di dalam hutan, wujudnya yang sekarang jauh lebih memudahkannya berlari dengan cepat. Tubuhnya yang besar dan keras juga membuatnya tak perlu takut jika menabrak rerantingan pohon saat berlari.

Tak butuh waktu lama Taehyung tiba di istananya, Wujudnya kembali berubah kedalam wujud manusia, para pasukan yang melihat itu segera menunduk saat melihat Taehyung.

"Ayah!" Harimau putih itu tampak menggeram kemudian berubah wujud kembali ke bentuk manusianya. Dia menatap wajah sang putra dengan tatapan penuh kebingungan.

"Kenapa Vin?"

"Jaehyun menculik Irene" Gong Yoo yang awalnya duduk kini mendadak berdiri dan mendekat kearah Taehyung, setelah mendengar penuturan pria itu.

"Tae.. kau taukan malam ini malam apa?" Taehyung mengangguk, dia menatap mata sang ayah dengan begitu lekat. Gong Yoo tampak menghelah nafas.

"Kita pergi"

🐯🐯🐯

"Tak menyangka, aku bisa berdua saja dengan wanita yang kusuka" Irene menatap Jaehyun dengan tajam, wanita itu berkali kali mencoba melepaskan ikatan ditangannya, namun itu sangat kuat. Sulit untuk terlepas.

"Andaikan kau tidak tau tentang diriku, pasti aku bisa melihat wujud baikmu bukan malah garang seperti ini" Irene meringis ketika Jaehyun mencengkram pipinya begitu kuat. Mata yang dulu memberikannya tatapan bahagia gini berganti menjadi tatapan yang seakan ingin membunuhnya. Irene tak dapat mempercayai bos yang paling baik menurutnya kini malah menjadi musuhnya.

"Paman, mereka mulai memasuki kawasan" Jaehyun menoleh kearah Jeno. Dia melacak dengan penglihatannya dan melihat Taehyung juga para pasukan yang lain mulai masuk kedalam kawasan miliknya.

"Wahh.. pacarnya nampaknya mulai datang, pangeran akan menyelamatkan sang putri" Irene tersenyum miring, dia yakin Taehyung pasti akan menang dan menyelamatkannya. Jaehyun yang melihat itu justru tertawa dengan lantang, Irene bingung.

"Kau jangan pikir kau bisa selamat disini dengan mudah, bisa saja kau diterkam oleh kekasihmu sendiri? Kau lupa malam ini malam apa?" Irene menyeritkan dahinya, dia menatap ponsel milik Jaehyun dan tertera kalau malam ini adalah malam bulan purnama.

Taehyung pernah bilang. Setiap malam bulan purnama, dirinya akan dikuasai oleh sisi harimaunya. Akal dan pikirannya bisa menghilang begitu saja, jikalau dia tidak pintar dalam melawan sisi harimaunya. Taehyung bilang, kalau dia tidak mampu melawan sisi harimaunya satu satunya caranya agar Irene terselamatkan adalah dengan membunuhnya.

"Tae.. apakah malam ini adalah malam aku kehilanganmu?" Batin Irene

-

-

-

[ BERSAMBUNG ]

𝐂𝐀𝐓 𝐇𝐔𝐌𝐀𝐍 || 𝐕𝐑𝐄𝐍𝐄 [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang