2. Caca ngamuk

15 4 0
                                    

***

"HAH ANAK?!"

kaya orang bego Caca terkaget sedangkan Sean memandang nya seolah dia udah tau kalau Caca bakal respon seperti itu.

"Tunggu.. Tunggu kok tiba tiba ada anak?" Tanya Caca ke Sean

"Kalian berdua duduk" Sebelum menjawab Caca, Sean menyuruh kedua putrinya duduk.

Kedua putri Sean duduk manis di salah satu sofa yang ada disana. Caca masih menunggu penjelasan dari Sean.

"Orang tua kamu tidak memberitahu nya?" Tanya Sean dengan mode santai

"Engga" Jawab Caca polos

"Saya udah punya anak, mereka berdua putri saya dari istri saya sebelumnya" Jelas Sean

Caca mematung mendengar penjelasan Sean. Caca merasa di tipu oleh mama nya. Mungkin kalau Caca tau kalau pria yang didepannya ini sudah pernah menikah Caca ga akan mau, Caca ga ada kepikiran sedikit pun untuk pacaran atau menikah dengan seorang duda. Bukannya merendahkan status Duda, hanya saja Caca ga mau dia masih terlalu muda untuk yang tiba tiba menikah dan langsung mengurus anak.

Kabur, itu yang ada dalam pikiran Caca. Tapi ga bisa, Caca masih tau sopan santun. Dia ga mungkin kabur begitu aja tanpa pamit, apalagi pria yang di depannya ini anak dari teman orang tuanya.

"Papa aku laper" Suara salah satu anak kecil itu memecahkan keheningan

Caca menoleh ke arah anak itu, anak itu menunjukkan binar mata yang memohon kalau dia lapar.

"Mau makan apa? Papa pesen kan. Kak Fely mau makan juga? Biar sekalian" Ucap Sean menawarkan kedua putrinya

"Ala mau lamen" Ucap anak yg lebih kecil dengan aksen cadel nya

"Aku juga sama, tapi yang pedes"ucap anak yang di panggil Fely oleh Sean

Yang Caca tangkap anak yang sedikit besar itu anak pertama Sean yang bernama Fely sedangkan anak yang lebih kecil itu anak bungsu nya Sean bernama Ara.

"Kalau kamu mau apa?" Ucap Sean ke Caca

"Samain aja" Jawab singkat Caca, Sean menganggukan kepala tanda mengerti

Sean memanggik pelayan resto lalu memesan pesenan sedangkan Caca hanya memerhatikan nya saja.

"Tante siapa?" Tanya Fely, Caca yang merasa terpanggil menoleh ke arah Fely

"Tante? Aku?" Tanya Caca seolah ga Terima di panggil tante

"Emang siapa lagi disini selain tante?" Sinis Fely, Caca merasa anak anaknya Sean tidak bersahabat dengannya

"Aku Caca" Jawab Caca malas

"Tante pacar papa?" Tanya Fely seperi menginterogasi

"Bukan, temennya" Jawab Caca mencari aman

"Kamu tau bahasa pacar dari mana fely?" Tanya Sean dengan nada sedikit tidak suka

"Fely udah besar pa, jadi fely tau" Ucap fely bangga, Caca menahan tawa. Kalau segede fely udah besar terus Caca apa? Sesepuh? Caca ingin tertawa terbahak tetapi mau ga mau harus nahan tawa.

Sean pamit dulu ke toilet, mau ga mau Caca harus berhadapan dengan dua anak kecil ini.

"Tante ga bisa ya gantian mama kita" Ucap Fely mengancam

"Aku juga ga minat buat ngegantiin mama kamu" Ucap Caca di lawan sama nya

"Kalau ga minat, kenapa tante makan sama papa?!" Sewot Fely

"Makan bareng belum tentu pacaran. Aku kasih tau nih ya, kalau aku sama sekali ga ada niat buat gantiin mama kamu, jadi kamu ga usah khawatir, oke?" Jelas Caca mencoba nyari perdamaian

Duda BerbuntutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang