10. Sedikit tentang Baskara

20 4 0
                                    

sebenernya udah bosen bilang happy reading, tapi kalian kan tetep pembaca aku. happy reading<3




Biasanya berita razia selalu menyebar lebih dulu sebelum diketahui apakah benar atau tidak. Tidak tau darimana asal muasalnya, tiba-tiba banyak anak yang menyembunyikan segala barang pelanggaran yang kadang membuat Sera heran. Kadang berita itu benar tapi kadang salah juga, memang kebanyakan benarnya sih. Sebenarnya Sera tidak terkejut lagi karena salah satu dari anggota kedisiplinan pasti ada yang memberi tau berita itu ke salah satu murid.

Lalu dari murid itu menyebar ke murid lain sehingga mereka menggebu-gebu untuk mencari tempat penitipan. Tapi kali ini razia nya berhasil tanpa diketahui siapapun karena semuanya sedang belajar dan baru beberapa minggu lalu razia. Karena banyak yang menganggap bahwa, razia maksimal dilakukan sebulan hanya sekali karena mengikuti aturan lama. Tapi kali ini tidak, razia tetap diadakan mau sebulan sekali ataupun lebih.

Petugas kedisiplinan yang ditemani Osis dan guru pembina itu berhasil merazia tiga kelas dengan barang razia yang memuaskan. Seperti alat make up yang berlebihan, pisau, vape dan rokok. Salah satu rokoknya adalah milik Baskara.

Hari ini hanya bisa merazia tiga kelas karena berita itu sudah menyebar seperti apa yang dikatakan di atas. Banyak murid yang berlari kesana-kemari. Tapi tetap saja Rendi mengucapkan terimakasih pada Sera.

"Gue ngga ngelakuin hal besar, Ren. Lain kali better gitu deh, dadakan aja,"

Rendi mengangguk. Ia memberikan satu susu strawberry. "Ucapan terimakasih,"

Walaupun menyukai pink, tapi susu strawberry bukan susu yang Sera suka. "Makasih," ia tetap mengambilnya karena tidak enak hati untuk menolak.

"Duluan ya Ren!"

Sera berjalan ke sekre, hari ini tidak rapat pekan olahraga tapi rapat kepengurusan Osis karena sebentar lagi akan ada regenerasi. Pergantian anggota dan kepengurusan yang baru di tahun Sera, mungkin sekitar tiga bulan lagi.

Saat hampir sampai di sekrenya, ia mendengar pintu terbuka. Itu dari ruang BK karena letaknya sebelahan jadi akan terdengar. Baskara keluar dari pintu itu, pria itu nampak sedang menunggu seseorang. Lalu Reza, ketua Osis, juga keluar. Mereka tidak berbicara, Reza malah menegurnya.

"Eh Ser, udah mau mulai rapatnya?"

Baskara menoleh saat Reza mengatakan itu. Sera menatapnya tapi pria itu membalikkan wajahnya dan kembali jalan ke depan.

"Sera?"

"Eh, iya kak. Aku baru mau masuk,"

Reza mengangguk. "Yaudah ayo,"

Melihat Sera yang masih menatap Baskara membuat Reza tersenyum, perempuan ini bingung sepertinya karena Reza juga keluar dari ruang BK. "Gue abis urus yang razia, udah dijawab kan pertanyannya?"

"Hah gimana kak?"

Reza terkekeh. "Gue abis dari BK buat ngurus anak yang barangnya disita, makannya keluar bareng dia."

Sera menganggukkan kepala. Ia masuk ke dalam karena Reza menyuruhnya duluan. Di dalam sudah ramai, termasuk kakak kelas yang tidak Sera suka ada disini. Siapa lagi kalau bukan Nura.

💐💐💐

"Diapain?" Tanya Andra menatapnya penuh penasaran.

"SP satu,"

"Kan," ujar Evan. "Pasti SP dulu baru manggil orang tua."

"SP satu tapi lama amat Bas?"

"Ya lo tau lah, ceramah dulu." Baskara menatap Evan. "Kok lo ngga kena?"

SekaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang