14. Sebrang Rel dan Sunset

21 5 0
                                    

Happy reading olllll



"Sebentar kak, dipanggil dulu."

Lalu tak sampai satu menit pintu itu terbuka. Sera cukup terkejut karena tujuh temannya datang.

"Everything alright...?"

"Ih, elo tuh yang alright atau engga. Malah nanya kita," jawab Charlina memukul pelan lengan Sera.

Sera tersenyum lalu mengangguk. "Gue gapapa. Gue kaget kok kalian semua kesini kirain ada apa."

"Lo oke beneran?" Tanya Rafael yang dihadiahi pelototan oleh Keinan. Jelas pria itu tau jawabannya adalah tidak. "Eh gausah dijawab gapapa Ser,"

"Nanti pulang les ya gue cerita," katanya, sekiranya dengan berkata seperti itu teman-teman tidak akan menduga macam-macam lagi.

"Diskriminasi banget sama gue heran dah," cetus Dimas, dia satu-satunya yang tidak les.

Zara tertawa. "Gue bilang, daftar cepet,"

"Ah au ah."

"Yaudah lo masih banyak yang perlu dikerjain kan?"

"Engga kok, tadi udah dispen dua jam. Paling setengah jam lagi gue balik,"

"Kerjain dulu Ser," kata Bian.

"Iya kerjain dulu, abis itu makan ya?"

"Eh udah minum obat yang dikasih Asha?"

"Kok gue? Kemarin kan gue kasih elo, Dim."

"Dih? Gue oper ke Pale,"

Sera tertawa. "Udahh, bawel banget lo semua."

"Kalo bukan kita siapa lagi?"

Itu sebenarnya agak bikin nyes...di hati Sera...

"Udah, udah makan, udah minum obat, udah semua. Thanks,"

"Balik sama siapa?"

"Sama Baskara,"

"HAH?"

Tak cuma satu suara. Tapi tujuh temannya itu menjawab demikian dan barengan.

"Sadam Baskara?" Tanya Asha.

Sera mengangguk.

"Eh dia udah keluar Ser," sahut Bian.

"Iya dia ke warung belakang dulu katanya,"

"ANJIR SERA??"

"Hah apaansih?" Tanya Sera yang tak mengerti.

"Lo pdkt sama dia??"

Sera berdecak. "Engga,"

Ini kalo Baskara denger, bayangin dia harus mikir apalagi...

"Tapi wajar sih guys tau kemana orang yang mau jemput atau anter kita," kata Zara. "Kalian jangan pada norak apa,"

Pale menyentil dahi kembarannya itu. "Bisa banget lo ngomong gitu, abis dijemput siapa sih kemarin emangnya, Zara?"

"Eh siapa???"

"Le bacot dah," Zara menatap sinis, "Di tempat les aja sekalian guys..."

"Yaudah yok pulang," ajak Charlina. "Ngga enak juga disini kita kayak berisik banget anjir,"

"Yaudah. Hati-hati Ser nanti pulangnya, diajak kemana-mana jangan mau apalagi ke kosan."

"Mulut lo," tegur Sera membuat Pale tertawa karena maksudnya memang bercanda.

SekaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang